Perangkap Plastik Uji coba perangkap plastik di perairan teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat

Bentuk empat persegi panjang pada perangkap kakap merah dan udang barong Martasuganda, 2003.

2.3 Alat Bantu penangkapan

Dalam operasi penangkapan terdapat alat bantu penangkapan yang ditujukan untuk memudahkan pengoperasian alat tangkap agar hasil tangkapan yang didapat lebih banyak. Alat bantu penangkapan tersebut berupa Subani dan Barus, 1989: 1 Umpan. Umpan diletakkan didalam perangkap dan jenisnya disesuaikan dengan jenis organisme yang menjadi tujuan penangkapan. 2 Pelampung. Penggunaan pelampung membantu dalam penentuan posisi pemasangan ketika akan dilakukan pengangkatan perangkap. 3 Perahu. Perahu digunakan sebagai alat transportasi dari darat ke laut daerah tempat pemasangan perangkap. Umpan merupakan salah satu bentuk rangsangan stimulus yang bersifat fisik maupun kimiawi yang dapat memberikan respon bagi ikan tertentu dalam tujuan penangkapan Ruivo, 1959 vide Hendrotomo, 1989. Monintja dan Martasuganda 1991 menyatakan bahwa terperangkapnya udang, kepiting, atau ikan dasar pada perangkap disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu diantaranya karena tertarik oleh bau umpan Martasuganda, 2003. Umpan dikatakan baik apabila efektif dalam menarik organisme tangkapan Martasuganda, 2003. Umpan yang baik dapat dinilai dari sifat dan daya tahannya. Penggunaan umpan juga harus memperhatikan tipe dan jenis alat tangkap yang digunakan serta cara pengoperasiannya Nurhakim et al. 1982.

2.4 Perangkap Plastik

Perangkap merupakan alat tangkap yang sudah lama dikenal dan digunakan oleh nelayan. Jenis perangkap yang umum digunakan adalah perangkap yang terbuat dari bambu dan besi, sedangkan plastik belum banyak digunakan. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan digunakannya perangkap plastik, yaitu daya tahan terhadap pengaruh air laut yang cukup tinggi, bahan plastik mudah didapat di pasaran, mudah dioperasikan dan tidak merusak kelestarian lingkungan Wudianto dan Barus, 1998. Menurutnya, badan perangkap mempunyai celah berukuran 1,0 × 0,5 cm. Ukuran mata yang kecil ini akan mencegah ikan yang berada di dalam perangkap untuk keluar. Mulut perangkap yang berbentuk kerucut menjadikan diameternya semakin kedalam semakin kecil. Konstruksi ini menjadikan ikan yang telah masuk kedalam perangkap akan sulit keluar. Perangkap plastik termasuk kedalam perangkap dasar, sehingga dalam pengoperasiaannya harus diletakkan di dasar perairan. Karena itu, pada keempat sisi bagian bawah perangkap dipasang pemberat yang beratnya masing-masing 1,5 kg. Maksud pemasangan pemberat adalah untuk menjaga keseimbangan dan kedudukan perangkap di dasar perairan agar posisi perangkap tidak mudah terbalik atau miring Nurliani, 1993. Menurut Barus et al. 1988, perangkap yang menggunakan umpan ikan lebih baik dibandingkan dengan umpan buatan pelet. Wudianto dan Barus 1988 menyebutkan bahwa umpan yang digunakan dalam pengoperasian perangkap plastik adalah terasi, umpan buatan, dan ikan yang dipotong-potong. Umpan tersebut digunakan dalam pegoperasian perangkap untuk menangkap ikan, udang, dan crustacea. Nurliani 1993 menyatakan bahwa perangkap plastik dioperasikan secara long line trap, yaitu setiap perangkap digantungkan pada seutas tali yang memanjang tali utama dan pada ujung tali tersebut masing-masing diikatkan pelampung dan jangkar. Pengoperasian perangkap dilakukan setiap hari. Lokasi pemasangan perangkap adalah perairan karang dengan kedalaman 6-7 m.

2.5 Sifat-sifat dan Klasifikasi Plastik