4.3 Pengaruh Bentuk terhadap Hasil Tangkapan
Berdasarkan bentuk perangkap plastik, perangkap berbentuk persegi mendapatkan total hasil tangkapan sebanyak 417 individu, perangkap berbentuk
kubah 390 individu, dan perangkap berbentuk trapesium 652 individu. Gambar 8 menunjukkan komposisi hasil tangkapan total pada setiap bentuk perangkap plastik.
Lampiran 4 menunjukkan komposisi jumlah tangkapan berdasarkan bentuk perangkap.
Gambar 8 Komposisi jumlah hasil tangkapan total pada setiap bentuk perangkap.
M Perangkap plastik berbentuk trapesium memperoleh tangkapan terbanyak
dibandingkan kedua bentuk perangkap lainnya. Semakin landai sudut kemiringan dinding perangkap, maka semakin banyak keong yang tertangkap. Damayanti 2009
menyatakan bahwa sudut kemiringan dinding perangkap 30 lebih mudah dirayapi
keong. Keong berjalan menggunakan kaki perut sehingga lebih memilih sudut kemiringan dinding yang lebih kecil. Begitupun dengan kaki rajungan yang
berbentuk seperti jarum sehingga memudahkan rajungan berjalan pada dinding perangkap.
417 390
652
100 200
300 400
500 600
700
Persegi Kubah
Trapesium
Bentuk perangkap Jum
lah I
ndi v
idu
Gambar 9 Komposisi hasil tangkapan perjenis pada setiap bentuk perangkap. M
Hasil tangkapan keong terbanyak yaitu pada perangkap berbentuk trapesium yang menangkap keong
collumela testudine sebanyak 523 individu 0,36 keong macan
babylonia sp sebanyak 27 individu 0,02, keong manik dan keong berduri sebanyak 7 individu 0,005 dan 1 individu 0,001. Tangkapan keong
dengan perangkap berbentuk persegi terbanyak diperoleh keong collumela
testudine sebanyak 308 individu 0,21, keong macan babylonia sp sebanyak 32 individu 0,02, keong manik dan keong berduri masing-masing sebanyak 10
individu 0,007 dan 1 individu 0,001. Tangkapan keong dengan perangkap berbentuk kubah menangkap keong
collumela testudine sebanyak 274 individu 0,19, keong macan
babylonia sp sebanyak 5 individu 0,003, keong manik dan keong berduri
Murex sppsebanyak 2 individu 0,001. Banyak hal yang mendasari keong lebih memilih sudut kemiringan yang kecil. Hal lain yang
mempengaruhi yaitu luasan penampang badan keong terhadap arus yang datang relatif kecil, sehingga keong tidak mudah tergelincir ketika tersapu arus. Cara
berjalan keong yang menggunakan kaki perut lebih memilih sudut kemiringan yang kecil.
62 104
88 1
1 308
274 523
10 2
7 32
5 27
3 2
4 100
200 300
400 500
600
persegi kubah
trapesium Portunus sanguinolentus
Portunus pelagicus Charybdis feriatus
Collumella testudine Oliva spp
Murex sp Babylonia spirata
Lain-lain
Jum lah
i ndi
v idu
Bentuk perangkap
Hasil tangkapan rajungan dengan perangkap berbentuk persegi diperoleh rajungan bintang 62 individu 0,04, rajungan siliwangi sebanyak 0 individu 0,
dan rajungan badak sebanyak 1 individu 0,001. Tangkapan rajungan pada perangkap berbentuk kubah menangkap rajungan bintang 104 individu 0,07,
rajungan siliwangi 0 individu 0, dan rajungan badak sebanyak 0 individu 0. Perangkap berbentuk trapesium menangkap rajungan bintang 88 individu 0,06,
rajungan siliwangi sebanyak 1 individu 0,001, dan rajungan badak sebanyak 1 individu 0,001. Perangkap berbentuk kubah memperoleh tangkapan rajungan
terbanyak, karena bentuk sisi kubah lebih mengarahkan rajungan ke arah mulut perangkap Archdale et al, 2003. Selain itu, sudut kemiringan dinding pada
perangkap berbentuk kubah semakin ke atas semakin landai, sehingga rajungan tidak terlempar ketika terkena arus. Pechenik 2000 menerangkan kepiting tidak memiliki
sendi, sehingga hanya dapat melakukan gerakan satu arah dan tidak dapat berputar. Hasil tangkapan ikan dengan perangkap berbentuk persegi menangkap 3
individu 0,002, perangkap kubah menangkap ikan sebanyak 4 individu 0,003, dan perangkap berbentuk trapesium memperoleh 2 individu 0,001.
Perangkap berbentuk kubah memperolah tangkapan terbanyak dibandingkan kedua perangkap lainnya. Hal ini disebabkan oleh konstuksi perangkap kubah berbentuk
bidang lengkung, sehingga secara langsung ikan terperangkap kedalam. Pengaruh bentuk perangkap terhadap jumlah tangkapan dapat diketahui
dengan menggunakan uji nilai tengah. Hal ini dilakukan untuk melihat gambaran data secara umum sebelum dilakukan analisis lebih dalam. Hasil pengujian asumsi
kenormalan data menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov terhadap bentuk
perangkap dapat dilihat pada Gambar 10.
data awal1 P
e rc
e n
t
60 50
40 30
20 10
-10 -20
-30
99.9 99
95 90
80 70
60 50
40 30
20 10
5 1
0.1 Mean
0.010 11.79
StDev 11.50
N 68
KS 0.187
P-Value
Probability Plot of data awal1
Normal
Pada Gambar 10 dapat dilihat bahwa bentuk perangkap mempunyai nilai plot atau titik-titik data tidak mengikuti garis lurus. Apabila dilihat lebih jauh terlihat
bahwa nilai plot tersebut menyimpang jauh dari garis diagonal yang terbentuk. Untuk itu dilakukan transformasi data, yaitu data dipangkatkan dengan 0,5.
data10.5 P
e rc
e n
t
7.5 5.0
2.5 0.0
99.9 99
95 90
80 70
60 50
40 30
20 10
5 1
0.1 Mean
0.050 3.074
StDev 1.543
N 68
KS 0.107
P-Value
Probability Plot of data10.5
Normal
Gambar 10 Uji kenormalan galat percobaan terhadap bentuk perangkap
Gambar 11 Uji kenormalan galat percobaan terhadap bentuk perangkap setelah data ditransformasikan
Hasil transformasi data Gambar 11 mengakibatkan distribusi data menjadi normal sehingga analisis uji nilai tengah dapat dilakukan. Hasil analisis uji nilai
tengah dua sampel populasi terhadap jenis umpan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Analisis uji nilai tengah bentuk perangkap terhadap hasil tangkapan
Source N
Mean StDev
SE Mean
Perangkap bentuk kubah 34
3.11 1.34
0.23 Perangkap bentuk persegi
34 3.04
1.74 0.30
Difference = mu kubah - mu persegi Estimate for difference: 0.074174
95 CI for difference: -0.679406, 0.827754 T-Test of difference = 0 vs not =:
T-Value = 0.20 P-Value = 0.845 DF =
61
Sumber : Hasil analisis statistik, diolah 2011
Dari Tabel 3 di atas terlihat bahwa bentuk perangkap tidak memberikan pengaruh nyata terhadap jenis tangkapan keong dan rajungan yang diuji secara
statistik, karena memiliki nilai p-value 0.05 pada selang kepercayaan 95 atau
terima H
.
4.4 Pengaruh Bentuk dan Umpan terhadap Hasil Tangkapan