Latar Belakang Uji coba perangkap plastik di perairan teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perairan Teluk Palabuhanratu terletak di selatan Pulau Jawa yang merupakan bagian dari kawasan Samudera Hindia. Secara geografis, posisinya terletak antara 100 o 10’ – 106 o 30’ BT dan 6 o 50’ – 7 o 30’ LS Pariwono, 1998. Perairan ini mempunyai potensi sumberdaya perikanan yang baik. Tempatnya yang dekat dengan kampus Institut Pertanian Bogor menjadikan perairan Palabuhanratu dijadikan sebagai tempat penelitian. Dari pengamatan langsung, ada beragam jenis alat penangkapan ikan yang dioperasikan oleh nelayan Palabuhanratu untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis, demersal, dan karang. Jenis alat penangkap ikan pelagis diantaranya adalah payang, gillnet, dan pancing. Untuk menangkap ikan demersal digunakan pancing, perangkap. Perangkap merupakan satu jenis alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan Palabuhanratu. Tujuan penangkapan umumnya berupa organisme non ikan. Misalnya keong macan dengan perangkap jodang, rajungan dan kepiting bubu lipat, dan lobster krendet. Saat ini ketiganya sangat jarang dioperasikan. Nelayan beralih menggunakan alat tangkap pancing rumpon. Hasil identifikasi di lapang menunjukkan bahwa perangkap yang digunakan oleh nelayan Palabuhanratu dibentuk oleh material besi atau kawat dan jaring. Pembuatannya relatif sulit dan harga material pembentuknya cukup mahal. Selain itu, usia pakainya tidak terlalu lama, karena besi atau kawat mudah korosi. Untuk itu solusi yang harus dilakukan adalah menggunakan perangkap yang memiliki usia pakai lebih lama dan mudah dibuat. Perangkap plastik merupakan salah satu solusi untuk menciptakan perangkap yang kuat, murah dan usia pakai lebih lama. Perangkap berbentuk tudung saji atau keranjang plastik yang ditelungkupkan. Sebagian besar bagiannya terbuat dari plastik, kecuali bagian pemberat dan pintu masuk. Bagian dasar keranjang atau bagian atas tudung saji diberi lubang sebagai pintu masuk. Adapun bagian atas keranjang atau bagian bawah tudung saji diberi jaring sebagai penahan hasil tangkapan. Pemberat ditambahkan di sepanjang bibir keranjang atau tudung saji. Pada penelitian ini digunakan perangkap plastik berbentuk persegi, kubah, dan trapesium. Penggunaan perangkap plastik ini didasarkan pada pertimbangan bahwa: 1 Bahan plastik mudah didapat di pasaran; 2 Mudah dioperasikan, sehingga dapat digunakan oleh nelayan skala kecil maupun industri; 3 Tidak merusak kelestarian lingkungan; dan 4 Mudah dibongkar pasang, sehingga mudah dibawa ke laut. Perangkap plastik dioperasikan di perairan dengan tipe substrat berupa lumpur berpasir. Tujuan penangkapannya berupa keong dan rajungan. Metode operasi dan cara pengoperasiannya sama dengan jenis perangkap yang ada di Palabuhanratu. Keberhasilan penangkapan menggunakan perangkap plastik sangat ditentukan oleh jenis umpan yang digunakan. Oleh karena itu, pada penelitian ini juga ditentukan jenis umpan yang paling banyak menangkap organisme laut. Dua macam umpan yang dicobakan, yaitu ikan cucut dan tembang. Pemilihan umpan didasarkan atas ketersediaan ikan yang ada ditempat penelitian dan jenis umpan yang biasa digunakan oleh nelayan.

1.2 Tujuan Penelitian