Sifat-sifat dan Klasifikasi Plastik

keluar. Mulut perangkap yang berbentuk kerucut menjadikan diameternya semakin kedalam semakin kecil. Konstruksi ini menjadikan ikan yang telah masuk kedalam perangkap akan sulit keluar. Perangkap plastik termasuk kedalam perangkap dasar, sehingga dalam pengoperasiaannya harus diletakkan di dasar perairan. Karena itu, pada keempat sisi bagian bawah perangkap dipasang pemberat yang beratnya masing-masing 1,5 kg. Maksud pemasangan pemberat adalah untuk menjaga keseimbangan dan kedudukan perangkap di dasar perairan agar posisi perangkap tidak mudah terbalik atau miring Nurliani, 1993. Menurut Barus et al. 1988, perangkap yang menggunakan umpan ikan lebih baik dibandingkan dengan umpan buatan pelet. Wudianto dan Barus 1988 menyebutkan bahwa umpan yang digunakan dalam pengoperasian perangkap plastik adalah terasi, umpan buatan, dan ikan yang dipotong-potong. Umpan tersebut digunakan dalam pegoperasian perangkap untuk menangkap ikan, udang, dan crustacea. Nurliani 1993 menyatakan bahwa perangkap plastik dioperasikan secara long line trap, yaitu setiap perangkap digantungkan pada seutas tali yang memanjang tali utama dan pada ujung tali tersebut masing-masing diikatkan pelampung dan jangkar. Pengoperasian perangkap dilakukan setiap hari. Lokasi pemasangan perangkap adalah perairan karang dengan kedalaman 6-7 m.

2.5 Sifat-sifat dan Klasifikasi Plastik

Plastik merupakan material synthetic yang terbentuk dari bahan dasar paraffin-type hydrocarbons, yaitu campuran antara karbon dan hidrogen sehingga membentuk struktur kimia C n H 2 N 2+ . Plastik memiliki berbagai macam karakteristik, diantaranya adalah Santoso, 2004: 1 Memiliki berat jenis yang rendah antara 0,8 - 2,2 gcm³ , atau lebih rendah dibandingkan dengan bahan logam atau keramik; 2 Mudah diproses. Temperatur pemrosesan kurang dari 400ºC, sehingga tidak membutuhkan energi yang besar. Dapat diproduksi dengan jumlah yang banyak dan cepat. Plastik juga mudah dibentuk dengan cara dicetak, di- blow, ekstrusi, maupun dibuat berupa lembaran film atau coatings; 3 Memiliki sifat low thermal conductivity dan electrical conductivity; 4 Dapat dibuat transparan, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti kaca. Contohnya lensa kacamata dan compact disc; 5 Memiliki sifat tahan terhadap zat kimia dan korosi; 6 Dapat didaur ulang; dan 7 Proses produksinya menghabiskan sedikit energi. Plastik dapat diklasifikasikan menjadi dua kriteria, yaitu thermoplastics dan thermosetting plastics. Thermoplastics memiliki struktur molekul yang tidak saling berhubungan not cross-linked . Plastik tipe ini akan melunak bila terkena panas yang temperaturnya meningkat terus dan akan mengeras bila didinginkan. Pelunakan dan pengerasan ini dapat dilakukan berulang kali, sehingga thermoplastics merupakan jenis plastik yang dapat didaur ulang. Thermosetting plastic memiliki struktur molekul yang saling berhubungan yang sangat kuat strongly cross-linked. Plastik tipe ini tidak akan melunak bila terkena panas dengan temperatur yang meningkat. Jadi sekali dibentuk tidak dapat dirubah lagi. Thermosetting memiliki sifat yang kuat namun rapuh. Kekuatannya melebihi dari thermoplastic, tetapi keuletan dan impact strengh-nya rendah Santoso, 2004.

2.6 High density polyethylene HDPE