penyimpanan maupun perjalanan. Kajian mengenai pasokan ubi jalar menjadi sangat penting dilakukan demi kelangsungan agroindustri tepung ubi jalar.
Sebagai sebuah industri, industri tepung ubi jalar dituntut untuk dapat memasok produknya secara kontinyu kepada para pelanggannya. Dalam hal ini pasokan
bahan baku ubi jalar menjadi penting untuk dipenuhi.
Gambar 7 Kerangka pemikiran penelitian
Tahapan selanjutnya dalam proses perbaikan rantai pasokan tepung ubi jalar adalah pendefinisian strategi kompetitif berdasarkan identifikasi lanskap
ketidakpastian ketidakpastian demand dan supply. Pada tahap ini dikaji sifat permintaan dari tepung ubi jalar untuk kemudian dicocokan dengan strategi rantai
pasokannya.
Rantai Pasok Tepung Ubi jalar yang efektif
Tujuan Manfaat
Kegiatan
Luaran
Perancangan desain rantai pasokan tepung ubi jalar yang tepat guna mengembangkan agroindustri tepung ubi jalar dan membantu
para pelaku yang terlibat
Identifikasi karakteristik
ubi jalar, dan tepung
ubi jalar Identifikasi
rantai pasokan dan kondisi
aktual agroindustri tepung ubi jalar
Ruang Lingkup
Petani Ubi jalar
Pedagang antara
Agroindusti tepung ubi jalar
pemasok tepung ubi jalar
Industri pengolah tepung ubi jalar
Karakteristik ubi jalar dan
tepung ubi jalar
Kondisi aktual rantai
pasok tepung
ubi jalar
Perancangan desain rantai pasok tepung ubi jalar
Penyusunan peta ketidakpastian
supplydemand tepung ubi jalar
Penyusunan kapabilitas rantai
pasokan tepung ubi jalar
Strategi rantai pasok tepung ubi jalar Pebaikan rantai pasokan
tepung ubi jalar Optimasi biaya total rantai pasokan
Kajian karakteristik ubi jalar identifikasi kondisi akutual agroindustri tepung ubi jalar saat ini
Formulasi strategi rantai pasokan tepung ubi jalar
yang ideal Identifikasi sifat dasar
permintaan tepung ubi jalar
Identifikasi karakteristik rantai
pasokan yang ada Perbaikan rantai pasokan tepung ubi jalar
Pemodelan lokasi fasilitas dengan metode CPI, dan
metode lokasi gravitasi Model simulasi biaya
total rantai pasokan
Rantai Pasokan Tepung Ubi Jalar Secara garis besar diagram alir penelitian disajikan pada Gambar 8 berikut:
Gambar 8 Diagram alir penelitian
3.2. Prosedur Penelitian
Berdasarkan diagram alir penelitian Gambar 8, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini. Uraian dan prosedur mengenai kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi karakteristik tepung ubi jalar
Analisa karakteristik fisik dan kimia secara tepung ubi jalar dilakukan secara deskriptif. Kegiatan ini meliputi analisa terhadap karakteristik ubi jalar
sebagai bahan baku, ulasan proses pengolahaannya ke dalam bentuk tepung, serta identifikasi potensi pengembangan tepung ubi jalar. Informasi yang
diperoleh berasal dari studi literaturpustaka mutakhir yang pada kegiatan ini menjadi masukan pada penentuan metode penyimpanan dan distribusi.
2. Identifikasi kondisi aktual agroindustri tepung ubi jalar. Kegiatan dilakukan secara deskriptif meliputi analisa terhadap rantai pasok
tepung ubi jalar yang telah ada. Teknik pengambilan informasi dilakukan
melalui survey secara langsung pada lokasi agroindustri tepung ubi jalar yaitu di Desa Cikarawang kabupaten Bogor, serta dengan pengambilan data
sekunder untuk agroindustri tepung ubi jalar di Kabupaten Kuningan. Hasil dari kegiatan ini menjadi masukan pada saat perbaikan konfigurasi rantai
pasokan tepung ubi jalar agar didapat rantai pasok yang lebih efektif. 3. Penyusunan strategi rantai pasokan agorindustri tepung ubi jalar.
Penyusunan strategi rantai pasokan mengikuti panduan yang diusulkan oleh Chopra dan Meindl 2007. Kegiatan ini diawali dengan kajian mengenai sifat
dari permintaan tepung ubi jalar, ketidakpastian permintaan dan pasokan tepung ubi jalar, serta perumusan strategi kompetitif agroindustri.
a. Identifikasi sifat dasar permintaan tepung ubi jalar Nature of Demand dan pemahaman kapabilitas rantai pasokan.
Terdapat dua jenis produk berdasarkan pola permintaannya, yaitu jenis produk fungsional dan produk inovatif. Masing-masing kategori produk
tersebut kemudian memerlukan jenis rantai pasokan yang berbeda. Permasalahan penting dalam hal memperoleh rancang bangun rantai
pasokan yang efektif adalah melakukan pencocokan terhadap jenis produk dengan jenis rantai pasokannya. Pengidentifikasian klasifikasi produk
tepung ubi jalar dilakukan berdasarkan Tabel 3 berikut Fisher 1997: Tabel 3 Produk fungsional versus produk inovatif: perbedaan permintaan
Aspek Permintaan Produk Fungsional
predictable demand Produk Inovatif
unpredictable demand Siklus hidup produk
Lebih dari 2 tahun 3 bulan sampai 1 tahun
Kontribusi margin 5 sampai 20
20 sampai 60 Variasi produk
Rendah 10 sampai 20 variasi produk per
kategori Tinggi
Rata-rata eror peramalan
10 40 sampai 100
Tingkat kekurangan produk
1 sampai 2 10 sampai 40
Lead time yang dibutuhkan untuk
produk made-to-order 6 bulan sampai 1 tahun
1 hari sampai 2 minggu
Sumber: Fisher 1997
b. Analisa kapabilitas rantai pasokan Berdasarkan karakteristiknya, rantai pasokan secara fungsional dapat
digolongkan menjadi rantai pasok dengan fungsi fisik dan fungsi mediasi pasar. Pemahaman mengenai kapabilitas rantai pasokan tepung ubi jalar
dilakukan melalui analisa deskriptif. c. Pemetaan ketidakpastian permintaan dan pencocokan rantai pasokan
dengan produk achieving strategy fit. Setelah memetakan ketidakpastian demand dan memahami posisi rantai
pasokan pada spektrum responsivitasnya, langkah selanjutnya adalah memastikan apakah derajat responsivitas rantai pasokan sudah konsisten
dengan ketidakpastian demand-nya. Untuk memformulasikan strategi rantai pasokan dapat digunakan matriks berikut Fisher 1997 Gambar
9:
Gambar 9 Matriks kecocokan Fisher 1997
Berdasarkan pemetaan rantai pasokan tepung ubi jalar terhadap matriks kecocokan yang akan dilakukan, dapat diketahuhi apakah strategi rantai
pasokan tepung ubi jalar yang diterapkan telah sesuai dengan strategi kompetitifnya. Bila belum, perlu dilakukan upaya, berupa perumusan strategi
lebih lanjut untuk menggeser posisi kecocokan dalam matriks, apakah itu keluar dari sel kanan atas matriks atau keluar dari sel kiri bawah matriks.
Beberapa kemungkinan strategi rantai pasokan yang dapat diterapkan diantaranya adalah meningkatkan responsivitaskecepatan pemenuhan
kebutuhan konsumen atau minimisasi biaya rantai pasokan. Cocok
Tidak Cocok
Tidak Cocok Cocok
Produk fungsional Produk inovatif
Rantai Pasok Responsif
Rantai Pasok Efisien
4. Perbaikan rantai pasokan mencakup bagaimana menstrukturisasi rantai pasokan selama beberapa tahun ke depan, bagaimana konfigurasi rantai
pasokannya, bagaimana memperoleh bahan baku dan pengalokasiannya, serta proses apa saja yang ada pada setiap tahapannya.
Ketiga tahap yang dilakukan sebelumnya sangat mempengaruhi rancang bangun rantai pasokan tapung ubi jalar ini. Rancang bangun rantai pasokan
yang dibuat harus mendukung strategi rantai pasokan dan strategi kompetitif agar dapat memaksimalkan surplus rantai pasokannya. Pada tahap ini
dilakukan perancangan rantai pasokan tepung ubi jalar. Rancang bangun rantai pasokan yang akan dibuat harus mendukung strategi rantai pasokan dan
strategi kompetitif agar dapat memaksimalkan surplus rantai pasokannya. a. Pemodelan lokasi fasilitas
Lokasi fasilitas dalam hal ini adalah agroindustri tepung ubi jalar ditentukan melalui dua metode. Metode pertama adalah untuk memilih
beberapa alternatif lokasi kota dari sekian banyak alternatif yang akan dipertimbangkan sebagai lokasi agroindustri tepung ubi jalar yang ideal
dengan menggunakan metode teknik perbandingan indeks kinerja CPIComparative Performance Index. Hasil dari metode CPI berupa lima
kota alternatif pendirian agroindustri akan menjadi masukan pada metode kedua, yaitu metode model gravitasi untuk menentukan satu lokasi
agroindustri yang paling efisien.
- Teknik Perbandingan Indeks Kinerja Comparative Performance Index, CPI
Teknik Perbandingan Indeks KinerjaComparative Performance Index, CPI merupakan indeks gabungan Composite Index yang dapat
digunakan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif i berdasarkan beberapa kriteria j. Formula yang digunakan
dalam teknik CPI adalah sebagai berikut: A
ij
= X
ij
min x 100 X
ij
min A
i+1 j
= X
I+1 j
X
ij
min x 100 I
ij
= A
ij
x P
j
I
i
= ∑ I
ij