Pengertian Film Film Animasi

seolah-olah bergerak karena kemampuan otak untuk selalu menyimpan atau mengingat gambar yang terlihat sebelumnya. 16 Animasi pada dasarnya adalah suatu cara untuk metransformasikan objek lebih lanjut, animasi bisa dikerjakan secara interaktif, pergerakan objek akan selalu mengikuti perintah yang diberikan oleh pemakai lewat piranti interaktif. Model animasi seperti ini dilaksanakan pada kebanyakan program-program yang sifatnya permainan games. Sedangkan animasi yang bersifat non interaktif, pergerakan objek tidak lagi dikendalikan oleh pemakai, melainkan sudah ditentukan langsung oleh orang yang membuatnya melalui program-program pembuat animasi itu sendiri. 17 Film animasi adalah media komunikasi massa yang timbul dari perkembangan teknologi dan kemajuan media komunikasi massa elektronik seperti adanya radio dan televisi. Film adalah salah satu dari media komunikasi massa elektronik yang dinilai cukup efektif dalam menyebarluaskan suatu isi pesan yang ingin disampaikan oleh seorang komunikator. Teknik film animasi seperti halnya film hidup, dimungkinkan adanya perhitungan kecepatan film yang berjaan berurutan antara 18 sampai 24 gambar tiap detiknya. Gambar yang diproyeksikan ke layar sebetulnya tidak bergerak, yang terlihat adalah gerakan semu, terjadi pada indra kita akibat perubahan kecil dari satu gambar ke gambar yang lain. Adanya suatu fenomena yang terjadi pada 16 Cinemags, The Making of Animation, Bandung: PT. Magindo Tunggal Sejahtera, 2004, cet. Ke-1, h. 6 17 Eryanto Sitorus, “Membuat Animasi Menggunakan Kool Moves”, Category: Computer Grapihics, Published, 24 Mei 2005, h. 1 waktu kita melihat, disebut Parsistence of Vision, sehingga menghasilkan suatu ilusi gerak dari pandangan kita. Berbeda dengan film hidup, gambar diambil dari pemotreran objek yang bergerak, lalu dianalisis satu per satu menjadi beberapa gambar diam pada bingkai pita seluloid. Sedangkan fim animasi, gerak gambar diciptakan dengan menganalisis gambar per gambar atau kerangka demi kerangka oleh animator, lalu direkan gambar demi gambar atau gerak demi gerak dengan menggunakan kamera stop-frame, kamera yang memakai alat mesin penggerak frame by frame, yaitu alat penggerak pita seluloid bingkai ber bingkai, dengan perhitungan waktu untuk tiap satu detik dibutuhkan 24 bukaan bingkai kamera untuk merekan gambar, gerak ke pita seluloid. 18 a Jenis-jenis Film Animasi a. Film Animasi Pendek Short Animation Films, adalah jenis film animasi yang memiliki durasi dibawah 60 menit. Film animasi ini biasanya dilakukan oleh orang yang sedang berlatih membuat film. b. Film Animasi Cerita Panjang Feature Longth Animation Films, yaitu jenis film animasi yang berdurasi ebih dari 60 menit yang termasuk disini adalah film animasi yang biasa diputar di bioskop atau home video. c. Video Klip Music Video, menjadikan animasi sebagai bagian dari video klip menjadi sebuah trend. Jenis film ini merupakan sarana yang sangat membantu dalam pemasaran bagi produser musik. 18 http:ao-dhie.blogsopt com200809animasi-merupakan-suatu-teknik-yang.html d. Program Televisi TV Programe, jenis film animasi ini diproduksi untuk bahan tontonan pemirsa televisi. e. Iklan Televisi TV Comercial, adalah salah satu sarana penyebaran informasi pemasaran produk. Animasi ini digunakan supaya lebih menarik perhatian dan dapat dicerna cepat khususnya bagi anak-anak.

C. Televisi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, televisi merupakan sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi suara melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya gambar dan bunyi suara menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar. 19 Televisi adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan, dan komunikasinya bersifat heterogen. 20 Televisi adalah sistem eletronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversikannya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. 19 Pusat Bahasa Departmen Pendidikan Nasional, 2007, h. 1162 20 Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2002, h 21.