2M = Nomor keputusan yang sama antar juri
N1+N2 = Jumlah Item yang dibuat oleh tim juri M
= Kesepakatan antar juri N
= Jumlah yang diteliti
Komposit Reliabelitas
N = Jumlah juri X = Rata-rata koefisien reliabelitas antar juri
16
Setelah itu untuk menghitung frekuensi masing-masing kategori menggunakan rumus sebagai berikut:
P = Presentase F = Frekuensi
N = Jumlah Populasi
Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian tentang tayangan kartun animasi Adit Sopo
Jarwo dan waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2014 – Januari 2015. Peneliti mengambil pada kurun waktu ini karena tayangan kartun animasi
16
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset komunikasi, Jakarta: Perdana Media Group, 2010, h. 235
Adit Sopo Jarwo dalam setahun penayangannya banyak mendapatkan penghargaan.
Teknis Penulisan Untuk keperluan skripsi, penulis mengacu pada buku Pedoman Penulisan
karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta, Ceqda, 2007.
H. Analisis Isi
1. Definisi Analisis Isi
Analisis isi adalah penelitian yang bersifat pembahasan secara mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisi isi
atau makna pesan komunikasi berdasarkan data-data yang tersedia untuk dibuat kesimpulannya. Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh
gambaran isi pesan komunikasi massa yang dilakukan secara objektif, sistematik dan relevan, secara sosiologis, uraian, dan analisisnya dapat menggunakan tata
cara pengukuran kualitatif dan kuantitatif ataupun kedua-duanya.
17
Barelson dalam Soejono Adburahman mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan
kuantitatif tentang manifestasi komunikasi. Weber menyatakan bahwa kajian ini adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk
menarik kesimpulan yang shahih dari sebuah buku atau dokumen. Holsty memberikan definisi yang agak lain dan menyatakan bahwa kajian isi adalah
17
Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Pusat Penelitian Universitas Terbuka, 2001, h. 32.
teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis.
18
Menurut Budd 1967, analisis isi adalah sebuah teknik sistematis untuk menganalisis pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan
menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih.
19
Berelson 1952 mendefinisikan analisis isi sebagai suatu teknik penelitian yang objektif, sistematik, dan menggambarkan secara kuantitatif isi-isi pernyataan
suatu komunikasi. Sedangkan definisi Kerlinger 1986 analisis isi yaitu analisis komunikasi secara sistematis, objektif, dan secara kuantitatif untuk mengukur
variable.
20
Penggunaan analisis isi dilakukan jika ingin memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat juga
digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita, lukisan, pidato, surat, peraturan, undang-undang, musik,
iklan dan sebagainya.
21
Dalam hal teknik penyajian data, analisis isi terbagi menjadi dua, yaitu analisis isi kuantitatif dan analisis isi kualitatif. Analisis isi kuantitatif secara
umum dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi. Analisis isi kuantitatif ini
18
Soejono Abdurrahman, Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta Ringka Cipta, 2005, h. 13-14.
19
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset komunikasi, Jakarta: Perdana Media Group, 2010, h. 232
20
Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, Yogyakarta : ANDI, 2004, hl. 164 dan 171.
21
Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, h. 68
ditujukan untuk mengidentifikasi secara sistematis isi komunikasi yang tampak manifest, dan dilakukan secara objektif, valid, reliabel, dan dapat direplikasi.
22
Prinsip analisis isi berdasarkan definisi di atas: a. Prinsisp Sistematik
Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis. Peneliti tidak dibenarkan menganalisis hanya pada isi yang sesuai dengan
perhatian dan minatnya, tetapi harus pada keseluruhan isi yang telah ditetapkan untuk diriset.
b. Prinsip Objektif Hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya.
Kategori yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan prosedur yang sama, maka hasilnya harus sama, walaupun risetnya beda.
c. Prinsip Kuantitatif Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan
berbagai jenis isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip digunakannya metode deduktif.
d. Prinsip Isi yang Nyata Yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat tampak bukan
makna yang dirasakan peneliti. Perkara hasil akhir dari analisis nanti menunjukkan adanya sesuatu yang tersembunyi, hal itu sah-sah saja.
Namun, semuanya bermula dari analisis terhadap isi yang tampak.
23
2. Tahapan dan Kegunaan Analisis Isi
22
Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011, h. 15.
23
Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset komunikasi, h. 233
a. Tahapan Analisis Isi Menurut Eriyanto, ada beberapa tahapan dalam analisi isi, yaitu: