Fungsi Pendidikan The Education Function
sesuatu yang ada di luar sana dan diatur oleh mekanisme alamiah. Kepentingan utama dari penelitian dengan paradigma positivis adalah untuk menemukan
kebenaran universal dengan membuktikan konsep-konsep atau variabel tertentu. Paradigma kuantitatif-positivis merupakan salah satu paradigmaa penelitian
yang sangat berpengaruh. Paradigma ini adalah tradisi pemikiran Perancis dan Inggris yang menekankan pengalaman sebagai sumber pengetahuan dan
memandang pengetahuan memilki kesamaan hubungan dengan pandangan aliran filsafat yang dikenal dengan nama positivisme. Dalam perkembangan berikutnya
positivisme mendominasi wacana ilmu pengetahuan mulai pada abad 20-an sampai saat ini, dengan menetapkan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh
ilmu-ilmu manusia maupun alam untuk disebut sebagai ilmu pengetahuan yang benar.
3
Pandangan positivisme ini begitu kuat mengklaim bahwa ilmu adalah ilmu pengetahuan yang nyata dan positivistik, sehingga ilmu pengetahuan yang tidak
positivistik bukanlah ilmu. Tradisi positivisme ini kemudian melahirkan pendekatan-pendekatan paradigma kuantitatif dalam penelitian sosial dimana
objek penelitian memiliki keberaturan yang naturalistik, empiris, dan behavioral, di mana semua objek penelitian harus dapat direduksi menjadi fakta yang dapat
diamati, tidak terlalu mementingkan fakta sebagai makna namun mementingkan fenomena yang tampak, serta serba bebas nilai atau objektif dengan menentang
sikap-sikap subjektif.
4
3
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2009, h. 31
4
Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 32
Dalam paradigma penelitian riset kuntitatif positivismklasik ada empat landasan falsafahnya, yaitu ontologis, epistimologis, aksiologis, dan metodologis.
Penjelasan dari falsafah tersebut antara lain: a. Ontologis
Ada realitas yang nyata yang diatur oleh kaidah-kaidah tertentu yang berlaku universal, walaupun kebenaran pengetahuan tentang itu mungkin
hanya bisa diperoleh secara probabilistik. Riset tersebut bersifat di luar dunia subjektif penelitian. Penelitian tersebut dapat diukur dengan standar
tertentu, digeneralisasikanan dan bebas dari konteks waktu. b. Epistimologis
Ada realitas objektif, sebagai suatu realitas yang eksternal di luar diri peneliti. Peneliti harus sejauh mungkin membuat jarak dengan objek
penelitian. Dan riset ini jangan ada penilaian yang subjektif atau bias pribadi.
c. Axiologis Nilai, etika, dan pilihan moral harus berada di luar proses penelitian.
Peneliti berperan sebagai disinterested scientist. Tujuan penelitian antara lain eksplanasi, prediksi dan kontrol realitas sosial.
d. Metodologis