54
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk    melakukan  uji asumsi  klasik  atas  data  sekunder ini, maka penelitian  ini  melakukan  uji  normalitas,  uji  heteroskedastisitas,  uji
multikolinearitas  dan  uji  autokorelasi.  Adapun  penjelasannya  sebagai
berikut: a.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti  distribusi  normal.  Bila  asumsi  ini  dilanggar  maka  uji
statistik  menjadi  tidak  valid  untuk  jumlah  sampel  kecil  Ghozali, 2009.
Dalam  penelitian  ini  pengujian  uji  normalitas  dilakukan  dengan menggunakan  metode  uji  non-parametrik  Kolmogorov-Smirnov
K-S.
b. Uji Multikolonieritas
Pengujian  ini  bertujuan  untuk  meneliti  apakah  pada  model  regresi ditentukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi
yang  valid  adalah  model  regresi  yang  bebas  dari  multikolinearitas. Multikolinearitas terjadi ketika variabel independen yang ada dalam
metode  berkolerasi  satu  sama  lain,  ketika  korelasi  antar  variabel independen  sangat  tinggi  maka  sulit  untuk  memisahkan  masing-
masing pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
55 Dalam  melakukan  pengujian  terhadap  multikolinearitas.  Dapat
dideteksi dengan menggunakan tolerance value dan variance inflation factor  VIF,  jika  nilai  tolerance      0,10  dan  VIF    10  maka  tidak
terjadi multikolinearitas Ghozali, 2009.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke  pengamatan  lain.  Jika  variance  dari  residual  pengamatan  ke pengamatan  lain  tetap  maka  disebut  homoskedatisitas  dan  jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model  regresi  yang baik  adalah yang  homoskedatisitas  atau  tidak  terjadi  heteroskedastisitas
Ghozali,2009.  Dalam  penelitian  ini  pengujian  heteroskedastisitas dilakukan  dengan  menggunakan  metode  Uji  Glejser.  Uji  glejser
dilakukan  dengan  cara  meregresi  nilai  absolut  residual  terhadap variabel independen Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2011.
d. Uji Autokorelasi
Pengujian  autokorelasi  dalam  penelitian  ini  mengunakan  Uji Lagrange  Multiplier  LM  test.  LM  test  dipilih  dikarenakan  uji  ini
lebih  tepat  digunakan  dibanding  uji  Durbin –Watson  terutama  bila
sampel yang digunakan relatif besar lebih dari 100 Ghozali, 2011. Pengujian ini bertujuan untuk meneliti apakah sebuah model regresi
linier  ada  korelasi  antara    kesalahan  pengganggu  pada  periode  t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi,
56 maka  dinamakan  ada  problem  autokorelasi.  Autokorelasi  muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Masalah  ini  timbul  karena  residual  kesalahan  pengganggu  tidak bebas  dari  satu  observasi  ke  observasi  lainnya.  Hal  ini  sering
ditemukan  pada  runtut  waktu  karena  “gangguan”  pada  seseorang individukelompok  cenderung  mempengaruhi  “gangguan”  pada
individukelompok  yang  sama  pada  periode  berikutnya  Ghozali, 2009.
3. Uji Hipotesis