46
ineffective monitoring dengan proksi AUDCSIZE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap financial statement fraud.
Ratmono et al., 2014 melakukan penelitian yang betujuan untuk menguji kemampuan teori fraud triangle dalam menjelaskan fenomena kecurangan
laporan keuangan. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kecurangan laporan keuangan. Berdasarkan
teori fraud triangle, terdapat tiga variabel yang dihipotesiskan mempengaruhi kecurangan laporan keuangan yaitu tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi.
Penelitian ini menggunakan data 27 perusahaan yang melakukan kecurangan laporan keuangan dan 27 perusahaan lain sebagai sampel padanan. Data yang
didapat dianalisisi dengan regresi logistik, yang menunjukan hasil bahwa terdapat hubungan positif antara tekanan dan rasioanalisasi dengan kecurangan
laporan keuangan.
Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Penelitian Hasil Penelitian
1. Spathis 2002
Membuktikan bahwa model penelitian terbukti akurat dalam mengklasifikasikan total sampel
dengan tingkat akurasi melebihi 84 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model berfungsi
efektif.
2. Intal dan Do 2002
Alasan mengapa auditor tidak dapat mendeteksi financial statement fraud adalah: Segi technical,
tidak dapat menyediakan bukti audit yang layak dan kuat, lemahnya model risiko audit dan
penilaian risiko internal control, dan kegagalan audit dalam pengakuan pendapatan dan
pengungkapan transaksi dengan pihak ketiga. Segi etika, mengenai independensi audit dan
jumlah jasa non-audit yang diberikan oleh
auditor.
47
No. Penelitian Hasil Penelitian
3. Turner et al., 2003 Mengembangkan jaringan bukti yang memiliki
dua sub-jaringan. Pertama, untuk menangkap resiko dan bukti hubungan untuk audit laporan
keuangan konvensional.
Kedua, untuk
menangkap hubungan resiko dan bukti untuk penilaian resiko kecurangan.
4. Nguyen 2008
Melakukan penelitian bertujuan untuk fokus pada sifat kecurangan laporan keuangan dan
skema kecurangan terhadap laporan keuangan. Dua kasus kecurangan pada laporan keuangan
dianalisis dari Enron dan WorldCom. Penelitian ini membahas teknik-teknik umum yang
digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan.
5. Koroy 2008
Terdapat empat faktor penyebab hambatan: 1. Karakteristik terjadinya kecurangan sehingga
menyulitkan proses pendeteksian. 2. Standar pengauditan belum cukup memadai
untuk menunjang pendeteksian yang sepantasnya.
3. Lingkungan kerja audit dapat mengurangi kualitas audit.
4. Metode dan prosedur audit yang ada tidak cukup efektif untuk melakukan
pendeteksian kecurangan. Berdasarkan permasalahan ini, perbaikan yang
perlu disarankan untuk diterapkan.
6. Skousen et al.,
2009 Melakukan penelitian secara empiris yang
mengkaji efektivitas teori Cressey 1953 mengenai kerangka faktor resiko kecurangan
yang diterapkan dalam SAS No. 99 untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan.
Menurut teori Cressey, pressure, opportunity dan rationalization selalu hadir dalam situasi
fraud. Skousen et al mengembangkan variabel yang berfungsi sebagai ukuran proksi untuk
tekananmotif, kesempatan, dan rasionalisasi dan menguji variabel-variabel ini menggunakan
informasi umum yang tersedia.
48
No. Penelitian Hasil Penelitian
7. Lou dan Wang
2009 Menguji faktor resiko dari fraud triangle. Hasilnya
mengindikasikan bahwa
kecurangan pelaporan
berhubungan dengan salah satu kondisi berikut: tekanan keuangan dari suatu perusahaan atau
supervisor perusahaan, persentase yang lebih tinggi dari transaksi yang kompleks suatu perusahaan, lebih
dipertanyakannya
integritas manajer
sebuah perusahaan,
atau penurunan
hubungan antara
perusahaan dengan auditornya. Sebuah model logistik sederhana berdasarkan contoh faktor risiko kecurangan
ISA 240 dan SAS 99 mengukur kemungkinan kecurangan
pelaporan keuangan
dan dapat
menguntungkan praktisi. 8.
Gagola 2011 Melakukan penelitian secara empiris yang mengkaji efektivitas teori Cressey 1953 mengenai kerangka
faktor resiko kecurangan yang diterapkan dalam SAS No. 99 dan PSA No. 70 untuk mendeteksi kecurangan
laporan keuangan. Gagola mengembangkan variabel yang berfungsi sebagai ukuran proksi untuk
tekananmotif, kesempatan, dan rasionalisasi.
9 Molida 2011
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa financial stability dengan proksi ACHANGE dan personal
financial need dengan proksi OSHIP berpengaruh signifikan
terhadap financial
statement fraud.
Sementara itu, ineffective monitoring dengan proksi AUDCSIZE tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap financial statement fraud.
10 Ratmono et al.
2014 Melakukan penelitian yang betujuan untuk menguji
kemampuan teori fraud triangle dalam menjelaskan fenomena kecurangan laporan keuangan, dengan
menggunakan 27 sampel perusahaan yang melakukan kecurangan laporan keuangan dan 27 sampel
perusahaan lain sebagai padanan. Data diuji dengan menggunakan regresi logisitik, dengan hasil bahwa
terdapat hubungan positif antara tekanan dan rasioanalisasi dengan kecurangan laporan keuangan.
Rasioanalisasi tidak didukung sebagai determinan kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini
memberikan dukungan parsial untuk teori fraud triangle dalam menjelaskan fenomena kecurangan
laporan keuangan.
Sumber: Dari berbagai referensi pendukung penelitian
49
D. Kerangka Pemikiran