kepada sesama sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab yang tinggi tidak hanya kepada dirinya tetapi juga kepada sekitarnya, orang lain dan
masyarakat.
6
Selain itu bentuk kepedulian juga dijelaskan dalam Surah al- Balad [90] ayat 12-18 berikut:
ﺎَﻣ َﻚٰىَرۡدَأ ٓﺎَﻣَو ُﺔَﺒَﻘَﻌۡﻟٱ
١٢ ﱡﻚَﻓ
ٍﺔَﺒَﻗَر ١٣
ﻢَٰﻌۡﻃِإ ۡوَأ
مۡﻮَﯾ ﻲِﻓ
يِذ ﺔَﺒَﻐۡﺴَﻣ
١٤
ِﺘَﯾ ﻢﯿ
ا
ٍﺔَﺑَﺮۡﻘَﻣ اَذ ١٥
ﻦﯿِﻜۡﺴِﻣ ۡوَأ
ﺔَﺑَﺮۡﺘَﻣ اَذ ا
١٦ ﱠﻢُﺛ
َنﺎَﻛ َﻦِﻣ
َﻦﯾِﺬﱠﻟٱ ِﺑ ْاۡﻮَﺻاَﻮَﺗَو ْاﻮُﻨَﻣاَء
ِﺮۡﺒﱠﺼﻟﭑ ِﺑ ْاۡﻮَﺻاَﻮَﺗَو
ِﺔَﻤَﺣۡﺮَﻤۡﻟﭑ ١٧
ُﺐَٰﺤۡﺻَأ َﻚِﺌَٰٓﻟْوُأ ِﺔَﻨَﻤۡﯿَﻤۡﻟٱ
١٨
Artinya: Tahukah kamu apa jalan yang mendaki dan sukar itu?, yaitu
melepaskan perbudakan, atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan, kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat. atau orang
miskin yang sangat fakir, dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih
sayang, mereka orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu adalah golongan kanan.
Pada Surah al-Balad [90]: 12-18 di atas dijelaskan bahwa jalan yang
mendaki dan sukar adalah memberikan bantuan pada mereka-mereka yang membutuhkan. Mereka pula termasuk penyebab masalah sosial berupa
kemiskinan yang bersumber dari kualitas sumber daya manusia yang rendah, seperti adh-dha’îf, yakni keadaan diri seseorang yang diliputi kelemahan; al-
khauf, yakni keadaan diri seseorang yang diselimuti oleh suasana takut yang mencekam; al-kaslân, yakni keadaan jiwa seseorang yang diliputi oleh
kemalasan; dan al-bakhîl, yakni keadaan diri seseorang yang di dominasi oleh sifat kikir.
7
6
AKH. M uw afik Saleh, M embangun Karakt er dengan Hat i Nurani: Pendidikan Karakt er untuk Generasi Bangsa
, cet. ke-1, Jakart a: Erlangga, 2012, h. 219-220.
7
Asep Usman Ismail, Al-Qur’an dan Kesejahteraan Sosial, cet. ke-1, Tangerang: Lentera Hati, 2012, h. 11.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti perlu untuk mengkaji film A Thousand Times Good Night sebagai subjek penelitian. Maka dari itu,
untuk mengetahui lebih lanjut tanda-tanda komunikasi yang tersirat di dalamnya dan makna simbolik mengenai kepedulian terhadap konflik sosial
pada film A Thousand Times Good Night penulis inigin meneliti sekaligus
dijadikan judul skripsi, yaitu: Perspektif Islam Dalam Kepedulian Terhadap Konflik Sosial: Telaah Semiotika Pada Film
“A Thousand Times Good Night”.
B. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang dibahas maka peneliti perlu membuat batasan masalah agar hasil penelitian lebih terfokus dan mendalam.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dibatasi pada pengambilan adegan-adegan dalam film A Thousand Times Good Night yang
dianggap memiliki makna simbol yang mewakili kepedulian terhadap konflik sosial.
C. Rumusan Masalah
Adapun pertanyaan mengenai penelitian, yaitu: Bagaimana makna denotasi, konotasi, dan mitos kepedulian terhadap konflik sosial dalam film A
Thousand Times Good Night menurut teori semiotika model Roland Barthes?
D. Tujuan dan Manfaat
Sesuai dengan rumusan masalah penelitian diatas, secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui makna denotasi, konotasi, dan
mitos kepedulian terhadap konflik sosial dalam film A Thousand Times Good Night menurut teori semiotika model Roland Barthes.
Sedangkan, manfaat penelitian ini, yaitu: 1. Manfaat akademis: Dalam penelitian ini semoga memberikan
sumbangsih bagi ilmu komunikasi dan dapat digunakan sebagai panduan dan referensi dan menambah hasil penelitian khususnya yang
berhubungan dengan penelitian tentang analisis semiotika pada film. 2. Manfaat Praktis: Semoga dengan hasil penelitian ini diharapkan
memberikan informasi tambahan dan evaluasi bagi penelitian serupa dalam melakukan analisis mengenai simbol-simbol pada film.
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan kualitatif. Jenis penelitian kualitatif berfungsi untuk menjelaskan suatu fenomena atau objek penelitian melalui pengumpulan
data sedalam-dalamnya.
8
Sedangkan menurut Denzim dan Lincoln 1987 mengatakan bahwa,
8
Rachmat Kriyanto, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2007, h. 56.
“Penelitain kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.”
9
Penelitian ini dapat dikatakan penelitian yang mengandalkan data, tidak menjadikan populasi atau sampling sebagai prioritas. Yang
ditekankan kualitas bukan kuantitas. Dalam proses pembentukannya, penelitian kualitatif ini dikemas
secara deskriptif. Sifat penelitian deskriptif ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi atau objek tertentu.
10
Penelitian kualitatif-deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
Dan semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.
11
Dalam penelitian ini juga menggunakan paradigma konstruktivisme, paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap
socially meaning action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap
pelaku sosial
yang bersangkutan
menciptakan dan
memeliharamengelola dunia sosial mereka.
12
9
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, h. 5.
10
Kriyanto, Teknis Praktis Riset Komunikasi, h. 69.
11
Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 11.
12
Dedy N. Hidayat, Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, 2003, h.3.
2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini ialah film A Thousand Times Good Night.
Adapun yang menjadi objek dari penelitian ini adalah potongan-potongan gambar dari film tersebut yang dianggap mengandung tanda-tanda sesuai
batasan masalah yang akan di analisis dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes.
3. Sumber Data Dalam memperoleh data, penulis meneliti langsung dari softfile
tayangan film A Thousand Times Good Night sebagai data primer atau sasaran utama dalam analisis, tanpa melakukan waawancara. Selain itu,
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data-data dengan mengkaji berbagai sumber yang ada, seperti majalah, internet, buku, dan sumber
lainnya yang terkait dengan penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan antaranya:
Dokumentasi, yaitu dilakukan dengan menggunakan data-data dan dokumen yang mendukung penelitian ini. Data-data yang dikumpulkan
dalam teknik ini terbagi dua, yaitu: