Pengertian Konflik Sosial Konflik Sosial

e. Produktivitas rendah. Konflik acap terjadi, karena out put dan out come dari dua pihak atau lebih yang bekerja sama tidak atau kurang mendapat keuntungan dari kerja sama tersebut. Muncul prasangka di antara mereka. f. Perubahan keseimbangan. Konflik terjadi karena perubahan keseimbangan yang dialami oleh dua pihak atau lebih. Sumber perubahan itu boleh jadi alam yang tidak dapat diprediksikan sebelumnya, atau organisasi saat mengalami mutasirotasi dan promosi, dan seterusnya. g. Konflik yang belum terpecahkan. Banyak pula konflik yang terjadi karena ada konflik di antara dua pihak yang sebelumnya tidak dapat diselesaikan. Tidak ada proses “saling memaafkan” dan “saling mengampuni”. 27

3. Jenis-Jenis Konflik Sosial

Konflik sebagai suatu gejala sosial akan di dapatkan dalam kehidupan bersama. Artinya konflik merupakan gejala yang bersifat universal. Tidak ada kehidupan bersama tanpa adanya konflik, baik pada skala besar maupun skala kecil. Konflik bisa terjadi antarindividu, antarkelompok, maupun antara indivu dengan kelompok. 28 27 Alo Liliweri, PRASANGKAKONFLIK: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultural, Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2009, h, 261-263. 28 Andrean Soeroso, Sosiologi 2, cet. ke-1,Perpustakaan Nasional: Qusadra, 2008, h. 40. Konflik sosial dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Berikut adalah macam-macam konflik sosial menurut Soerjomo Soekamto, yaitu: a. Konflik Individu Konflik sosial ini melibatkan individu di dalamnya. Konflik ini bisa terjadi karena adanya perbedaan, pertentangan, ataupun ketidakcocokan antara individu satu dengan individu lain. Masing- masing individu bersikukuh mempertahankan tujuannya atau kepentingan masing-masing. b. Konflik Antaretnis Etnis atau suku bangsa, biasanya memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu dengan lainnya. Sesuatu yang dianggap baik atau sacral dari suku tertentu mungkin tidak demikian halnya bagi suku lain. Perbedaan etnit tersebut dapat menimbulkan terjadinya konflik antaretnis. c. Konflik Antaragama Keyakinan dalam agama adalah keyakinan yang bersifat mutlak, artinya tanpa pembanding. Berbeda dengan ilmpu pengetahuan, kebenarannta bersifat relative. Jika ditemukan teori baru dan menyangkal teori lama, maka teori lama akan diganti denga teori baru. Agama tidak demikian, kebenarannya bersifat mutlak, menerima ajaran agama tersebut dengan keyakinan bahwa apa yang diajarkan dalam agama adalah benar. d. Konflik Antargolongan atau Kelas Sosial Konflik yang terjadi antarkelas sosial biasanya berupa konflik yang bersifat vertical, yaitu konflik antara kelas atas dan kelas sosial bawah. Konflik ini terjadi karena kepentingan yang berbeda antara dua golongan atau kelas sosial yang ada. e. Konflik Antarras Ras atau warna kulit merupakan ciri yang dibawa suatu masyarakat sejak lahir. Mereka hidup dalam suatu kkomunitas dan mengembangkan berbagai kesadaran kelompok dan solidaritas di antara mereka. Oleh karena itu, konflik yang terjadi karena perbedaan warna kulit dapat meluas karena adanya solidaritas di antara mereka yang memiliki warna kulit sama. f. Konflik Antarnegara Konflik antarnegara adalah konflik yang terjadi antara dua Negara atau lebih. Mereka memiliki perbedaan tujuan dan berupaya memaksakan kehendak negaranya kepada Negara lain. Perang dingin antara Blok Timur Negara Uni Soviet bersama sekutunya dengan negara Barat Amerika dan sekutunya merupukan konflik antarnegara sebelum pecahnya negara Uni Soviet. 29 Berdasarkan macam-macam konflik sosial yang ada, konflik sosial yang sesuai dengan penelitian ini adalah konflik antaragama, antarnegara, antarras dan antaetnis. Dalam film diperlihatkan bagaimana Rebecca mendatangi penampungan di Kakuma Kenya, penampungan tersebut berisi 29 Soeroso, Sosiologi 2, h. 40-42.