Tujuan dan Manfaat Metodologi Penelitian

a. Data Primer Studi komunikasi yang dilakukan penulis dengan melakukan pencarian scene-scene dalam film A Thousand Times Good Night yang mengandung tanda-tanda yang sesuai dengan batasan masalah. b. Data Sekunder Selain pengumpulan data primer, penulis juga melakukan pencarian melalui sumber-sumber tertulis untuk memperoleh informasi mengenai objek penelitian ini sebagai data sekunder. Mengkaji berbagai sumber yang sesuai dengan materi penelitian melalui buku, internet, artikel. 5. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, kemudian diklasifikasikan sesuai pertanyaan yang terdapat di rumusan masalah. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes. Analisis ini bertujuan untuk melihat bagaimana serangkaian tanda-tanda yang terkandung dalam film A Thousand Times Good Night. Dimana Roland Barthes mementingkan tiga aspek, yaitu makna denotasi, konotasi dan mitos. 6. Teknik Penulisan Penelitian ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang ditulis oleh: Hamid Nasuhi, dkk. Yang diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007. 13

F. Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka yang menginspirasi peneliti dari skripsi-skripsi terdahulu, diantaranya: Skripsi pertama yang diajukan peneliti sebagai referensi tambahan dalam pembuatan penelitian ini adalah Representasi Islam Dalam Film “PK” oleh Nurleli, tahun 2015, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Persamaan skripsi yang menjadi referensi dengan skripsi yang peneliti buat yaitu persamaan dalam hal teori yang sama-sama menggunakan semiotika model Roland Barthes. Namun terdapat perbedaan dalam hal objek yang digunakan yaitu skripsi yang menjadi rujukan menggunakan film PK, sedangkan skripsi yang peneliti buat menggunakan film A Thousand Times Goodnight. Skripsi yang kedua yaitu, Analisis Semiotik Kepedulian Terhadap Anak Jalanan Dalam Film Rumah Tanpa Jendela, oleh Adinda Vanda Marsista, tahun 2015, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menggunakan analisis semiotika film dan makna yang dicari sama-sama tentang kepedulian. Perbedaanya ada pada teori yang digunakan. Skripsi yang dijadikan bahan rujukan menggunakan teori semiotika Charles Sander Pierce, sedangkan 13 Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi, cet. ke-1, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Center for Quality Development an Assurance, 2007. skripsi yang peneliti buat menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Selain itu, skripsi yang dijadikan bahan rujukan menggunakan film Rumah Tanpa Jendela sebagai objeknya, sedangkan skripsi yang peneliti buat menggunakan film A Thousand Times Good Night sebagai objek penelitain. Skripsi yang ketiga yang menjadi rujukan yaitu, Representasi Simbol Keislaman Film Mata Tertutup Karya Garin Nugroho, oleh Siti Mawarni Murdiati tahun 2014, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Persamaan skripsi yang dijadikan rujukan dengan skripsi yang peneliti buat adalah dalam hal sama-sama menggunakan analisis semiotika film. Perbedaanya ada pada objek penelitian dimana skripsi yang digunakan sebagai rujukan menggunakan film Mata Tertutup dan menggunakan teori semiotika Charles Sander Pierce, sedangkan skripsi yang peneliti buat menggunakan film A Thousand Times Good Night dan menggunakan teori semiotika Roland Barthes.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah proses penelitian ini, peneliti membagi skripsi ini menjadi lima bab, dengan sistematika sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN menyajikan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metedologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB II: KERANGKA TEORI menjelaskan tentang semiotika, perspektif Islam, konflik sosial, dan kepedulian sosial. BAB III: GAMBARAN UMUM FILM A THOUSAND TIMES GOODNIGHT menguraikan gambaran umun tentang sinopsis, profil film, tim produksi, dan profil sutradara. BAB IV: TELAAH SEMIOTIKA TENTANG KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL DAlam FILM A THOUSAND TIMES GOODNIGHT merupakan hasil penelitian analisis semiotika terhadap film A Thousand Times Goodnight. Berupa identifikasi umum makna denotasi, konotasi dan mitos dalam film A Thousand Times Goodnight. BAB V: PENUTUP merupakan akhir atau penutup penelitian dari penulisan skripsi ini, berisi kesimpulan dan saran. 13

BAB II KERANGKA TEORI

A. Semiotika

1. Pengertian Semiotika

Semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan ‘tanda’. Dengan demikian, semiotik mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. 1 Pengertian semiotika dapat dijelaskan secara etimologis dan terminologis. Pengertian semiotika secara etimologis, yaitu istilah semiotika yang berasal dari kata yunani Semeion yang berati tanda. Tanda itu sendiri di definisikan sebagai suatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Tanda awalnya dimaknai sebagai suatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. 2 Sedangkan, secara terminologis adalah ilmu yang mempelajari sederatan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. 3 Jadi, semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan didunia ini, di tengah-tengah manusia dan 1 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 87. 2 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013, h. 7. 3 Wibowo, Semiotika Komunikasi., h. 7.