3. Mengumpulkan simpanan anggota untuk menambah kas dan modal untuk
memberikan pembiayaan bagi anggota yang kurang modal. 4.
Membayar angsuran bagi yang sudah mendapatkan pembiayaan. Pada tanggal 6 dan 7 Desember akhir tahun 2005 dilaksanakan program
pelatihan aliansi mitra permodalan BMT – Baitul Maal Muamalat BMM – Bank Muamalat Indonesia BMI dibawah pendampingan MIKROFIN INDONESIA. Maka
pada tanggal 1 Januari 2006 mulailah aktifitas kantor dan pada tangal 20 Februari 2006 rapat anggota untuk kepengurusan dan legalitas pendirian koperasi jasa
keuangan dengan nama Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah BMT TANJUNG SEJAHTERA dan dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 511BHMENEG.1VII2006 disambut gembira oleh para anggotanya sebagai titik awal untuk beraktifitas secara produktif yang legal.
Adapun lokasi dari BMT Tanjung Sejahtera beralamat di Pasar Lontar Jalan Manggar No. 8 Tugu Utara-Koja dan telah memiliki beberapa kantor cabang di
daerah Pademangan-Ancol dan di Pasar Cilincing
B. Visi dan Misi
BMT Tanjung Sejahtera memiliki visi dan misi yang hendak dicapai. Visi BMT Tanjung Sejahtera adalah “Mewujudkan lembaga keuangan mikro syariah yang
amanah, profesional dan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas ibadah anggotanya yang tersebar di wilayah Jakarta Utara.”
Misi BMT Tanjung Sejahtera adalah membangun dan mengembangkan
tatanan perekonomian dan struktur masyarakat madani yang adil berkemakmuran –
berkemajuan, serta makmur – maju berkeadilan berlandaskan syari’ah dan Ridho Allah SWT, dengan melakukan usaha-usaha sebagai berikut :
1. Memurnikan penerapan nilai Islam dalam dunia usaha.
2. Menjalankan usaha yang menguntungkan bagi semua pihak.
3. Membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem ekonomi syari’ah.
4. Meningkatkan profesionalisme kinerja pengelola.
5. Memberikan akses permodalan bagi masyarakat pengusaha kecil.
C. Prinsip Utama Operasional BMT Tanjung Sejahtera
Dalam melaksanakan usahanya, BMT berpegang teguh pada prinsip utama sebagai berikut :
1. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan mengimplementasikan
pada prinsip-prinsip Syariah dan muamalah Islam ke dalam kehidupan nyata. 2.
Keterpaduan, yakni nilai –nilai spiritual dan moral menggerakkan dan mengarahkan etika bisnis yang dinamis, produktif, proqresif adil dan
berakhlaq mulia. 3.
Kekeluargaan, yakni mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Semua pengelola pada tiap tingkatan, pengurus pada semua lininya
serta anggota, dibangun rasa kekeluargaan, sehingga akan tumbuh rasa saling melindungi dan menanggung.
4. Kebersamaan, yakni kesatuan pola pikir, sikap dan cita-cita antar semua
elemen BMT. Antara pengelola dengan pengurus harus memiliki satu visi dan bersama–sama anggota untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial.
5. Kemandirian, yakni mandiri di atas semua golongan politik. Mandiri berarti
juga tidak tergantung dengan dana-dana pinjaman dan bantuan tetapi senantiasa produktif untuk menggalang dana masyarakat sebanyak-
banyaknya. 6.
Profesionalisme, yakni semangat kerja yang tinggi, dilandasi dengan dasar keimanan. Kerja yang tidak hanya berorentasi pada kehidupan dunia saja,
tetapi juga kenikmatan dan kepuasan ruhani dan akherat. Kerja keras, kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja mawas dan kerja tuntas yang dilandasi dengan bekal
pengetahuan Knowledge yang cukup, ketrampilan yang terus di tingkatkan Skill serta niat dan ghirah yang kuat Attitude. Semua itu dikenal dengan
kecerdasan emosional, spiritual, dan intelektual. Sikap profesionalisme dibangun dengan semangat untuk terus belajar demi mencapai tingkat standar
kerja yang tinggi. 7.
Istiqomah, Konsisten, konsekwen kontinuitas berkelanjutan tanpa henti dan tanpa pernah putus asa. Setelah mencapai suatu tahap, maka maju lagi ke
tahap berikutnya dan hanya kepada Allah SWT kita berharap.
D. Tujuan dan Fungsi BMT Tanjung Sejahtera