berkaitan dengan moral hazard sehingga pembiayaan yang diberikan dapat menguntungkan kedua pihak.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam skripsi ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada kajian dasar mengenai praktek pembiayaan mudharabah, proses analisis studi kelayakan
hingga pengawasan terhadap usaha yang dibiayai melalui pembiayaan mudharabah pada BMT. Adapun beberapa rumusan masalah yang diangkat oleh penulis yaitu:
1. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan mudharabah di BMT?
2. Bagaimana proses analisis kelayakan pembiayaan mudharabah di BMT?
3. Bagaimana tindak lanjut dari pihak BMT setelah memberikan pembiayaan
kepada nasabahnya? 4.
Apa saja kendala yang dihadapi account officer dalam menangani pembiayaan mudharabah di BMT?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Penelitian ini dilakukan untuk tujuan sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui prosedur dan persyaratan pengajuan pembiayaan mudharabah di BMT.
2. Untuk mendapatkan penjelasan mengenai proses analisis kelayakan
pembiayaan mudharabah di BMT.
3. Untuk mengetahui kendala faktor penyebab timbulnya pembiayaan
bermasalah di BMT. 4.
Untuk memberikan solusi dalam upaya menanggulangi pembiayaan bermasalah.
Penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca dalam penambahan wawasan dan pengetahuan dari sisi keilmuan dan pengalaman lapangan
tentang praktek pembiayaan mudharabah di BMT. Manfaat bagi BMT yang menjadi objek penelitian yaitu terevaluasi dan
diketahuinya kelebihan dan kekurangan dari praktek pembiayaan mudharabah dalam
upaya peningkatan kinerja BMT. Dan hasil ini dapat dijadikan oleh BMT lain sebagai
studi perbandingan dalam upaya mengembangkan usahanya. Manfaat bagi perpustakaan yaitu penambahan referensi dan khazanah
perpustakaan dalam menyediakan sumber pengetahuan dan informasi khususnya mengenai ekonomi islam.
D. Tinjauan Kajian Terdahulu
Beberapa penelitian telah dilakukan terkait masalah ini. Salah satunya adalah skripsi yang berjudul ’Permasalahan dan Resiko Pemberian Pembiayaan Mudharabah
kepada Pengusaha Kecil Studi Kasus BPRS Harta Insan Karimah Ciledug’ yang ditulis oleh Khairunnisa NIM 0046119550 Tahun 2004. Dalam skripsinya,
Khairunnisa menjelaskan tentang mekanisme pembiayaan mudharabah di BPRS Harta Insan Karimah yang diawali dengan pengisian formulir pembiayaan dan
melampirkan beberapa persyaratan. Kemudian Kharunnisa melanjutkannya dengan analisa pembiayaan berdasarkan formulir permohonan dan analisa nasabah dari aspek
5C dan realisasi pembiayaan setelah pengambilan keputusan pembiayaan yang sebelumnya dirundingkan antara account officer dan komite pembiayaan.
Menurutnya, permasalahan yang berkaitan dengan pemberian pembiayaan mudharabah dilihat dari sisi pengusaha yaitu UKM memiliki tingkat kelayakan yang
masih rendah akibat keterbatasan pada aspek pemasaran, teknis produksi, manajemen dan organisasi. Dari sisi perbankan, masih terdapat keterbatasan kemampuan Sumber
Daya Insani SDI. Adapun tindakan yang ditempuh untuk mengatasi pembiayaan bermasalah adalah restructure, reschedule, penyitaan barang jaminan dan write off.
Dengan detail, penulis selanjutnya membahas prosedur awal pengajuan pembiayaan mudharabah, proses analisis kelayakan pembiayaan dan tindakan yang
ditempuh untuk mengatasi pembiayaan bermasalah di BPRS Harta Insan Karimah. Penelitian lain terkait isu itu adalah skripsi yang ditulis oleh Lilis
Salisatunnisa tentang BMT sebagai Mitra Pengusaha Kecil dan Menengah Studi Kasus pada BMT Fajar Shiddiq Jakarta, pada tahun 2004. Hasil dari penelitian yang
dilakukan oleh Salisatunnisa adalah bahwa BMT merupakan lembaga keuangan syariah miniatur bank syariah yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana
zakat, infaq dan shadaqah di samping kegiatan komersialnya seperti jual beli. Keberadaan BMT Fajar Shiddiq di pasar regional Tanah Abang sangat membantu
dalam permodalan Pengusaha Kecil Menengah PKM di sekitarnya. Dalam skripsi ini pembahasan terfokus pada peran BMT dalam membantu masalah permodalan
yang dihadapi PKM Pegusaha Kecil Menengah melalui berbagai produk pembiayaan yang tersedia di BMT tersebut.
Namun apa yang saya akan teliti berbeda dengan kedua penelitian di atas. Perbedaannya adalah terletak pada tempat penelitian yang saya pilih, yaitu BMT, dan
juga fokus dari penelitian yang dilanjutkan hingga proses monitoring pengawasan terhadap nasabah setelah diberikan pembiayaan.
F. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan