Struktur Organisasi dan Keanggotaan Strategi Pemasaran BMT Al-Kautsar

c. Pembiayaan musyarakah adalah pembiayaan kerja sama antara bmt dan nasabah yang keduanya sama-sama memberikan modal dana. Pencampuran modal tersebut digunakan untuk mengelola proyek usaha yang layak dengan pembagian keuntungan dan kerugian sesuai kesepakatan. Pelayanan lain yang tersedia di BMT Al-Kautsar adalah penerimaan dan penyaluran ZIS bagi nasabah maupun masyarakat umum yang ingin membersihkan hartanya.

E. Struktur Organisasi dan Keanggotaan

Secara garis besar organisasi adalah tempat atau wadah persekutuan antara dua orang atau lebih yang melakukan kerja sama yang diatur dengan tertib untuk mencapai tujuan dalam aturan kerja sama hubungan organisasi secara vertikal dan horizontal. Gambar 3.2 Struktur Organisasi BMT Al-Kautsar Pengawas H. Abdul Mannan, SE, MM Direktur H. M. Dahlan, SE Operasional M. Abdullah Said, SE Keuangan Syamsul Bahri, SE Pembiayaan Budi Sudirja Administrasi Syamsul Bahri, SE Humas Budi Sudirja, SE Pemasaran Edy H, A.Md Teller 1 Nur Holid Teller 2 Ashari

F. Strategi Pemasaran BMT Al-Kautsar

Hal penting yang harus diperhatikan dalam setiap kegiatan ekonomi adalah pemasaran. Kegiatan pemasaran harus direncanakan dengan matang dan berkelanjutan untuk menjaga eksistensi dan keberadaan BMT di tengah masyarakat. Strategi yang ditempuh dalam kegiatan pemasaran oleh BMT adalah Marketing Mix yang menggunakan instrument 4 P price, produk, place and promotion. 1. Price Harga Kegiatan perdagangan menggunakan instrument harga dalam memasarkan suatu produk. Pedagang harus berani memberikan harga yang bersaing dengan pedagang lain. Dalam lingkup lembaga keuangan, harga diartikan sebagai tingkat suku bunga lembaga keuangan konvensional atau nisbah bagi hasil Lembaga Keuangan Syariah. LKS maupun LKMS harus memberikan penawaran bagi hasil yang tinggi untuk menarik minat nasabah agar menyalurkan dananya. Dari sisi pembiayaan, LKS dan LKMS menyesuaikan nisbah bagi hasil pembiayaan dengan kemampuan mudharib dalam mengembalikan pembiayaan tersebut. 2. Product Produk BMT menyediakan berbagai produk penghimpunan dana dan pembiayaan yang beragam sesuai dengan kebutuhan masyarakan akan jasa pelayanan keuangan. 3. Place Lokasi Pengurus harus cermat dalam memilih lokasi yang strategis untuk kantor BMT. Pemukiman dan pasar tradisional menjadi sasaran utama prospek BMT. 4. Promotion Promosi BMT Al-Kautsar memiliki beberapa strategi promosi yang telah dikembangkan, yaitu : a. Pemasaran internal Kegiatan pemasaran produk BMT tidak hanya dilakukan oleh bagian marketing saja tetapi juga meliputi seluruh pegawai dengan metode personal selling . Jadi setiap pegawai mengemban tugas untuk menjual produk BMT kepada siapapun khususnya orang terdekat. b. Pemasaran interaktif Kegiatan pemasaran dilakukan oleh seorang Custumer Servic CS dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan nasabah dan cross selling seluruh produk yang dimiliki BMT. CS sebagai tulang punggung keberhasilan kegiatan pemasaran sebab CS memegang image BMT untuk menjadikan BMT sebagai LKMS yang professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BMT merupakan salah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS yang telah berkembang di Jakarta dan kota besar lainnya. Keberadaan BMT di tengah masyarakat merupakan sub stitusi dari bank syariah karena sebagian besar Usaha Kecil Mikro UKM belum dapat memasuki bank syariah. Dalam satu dasawarsa pertama 1995 – 2005, di Indonesia telah tumbuh dan berkembang lebih dari 3.300 BMT, dengan asset lebih dari Rp 1,7 triliun, melayani lebih dari 2 juta penabung dan memberikan pinjaman terhadap 1,5 juta pengusaha mikro dan kecil. BMT sebanyak itu telah mempekerjakan tenaga pengelola sebanyak 21.000 orang. 26 Faktor prosedural menjadi penghambat kemajuan UKM dalam mengajukan pembiayaan. UKM memiliki potensi yang cukup tinggi dalam perekonomian, jika ingin mempercepat pertumbuhan ekonomi maka para pelaku ekonomi harus memperhatikan UKM. Bank Syariah belum banyak membuka kesempatan bagi UKM untuk mendapatkan pembiayaan karena UKM dianggap tidak bankable, padahal banyak UKM yang memiliki usaha yang visible untuk dikembangkan. BMT memiliki fungsi yang sama dengan bank yaitu sebagai lembaga intermediary antara surplus fund dan defisit fund. Produk-produk yang ditawarkan terdiri dari produk funding penghimpunan dana dan lending penyaluran dana dengan skala lebih kecil dan prosedural lebih mudah dari bank syariah. Walaupun 26 http:www.pkesinteraktif.com