Multikolinearitas Heterokedastisitas Uji Asumsi Klasik

lix r K Kr 1 1 − + = α Keterangan: α : Koefisien kendala alat ukur K : Jumlah variabel manifest yang membuat variabel lain r : Koefisien rata-rata korelasi antar variabel.

F. Uji Asumsi Klasik

1. Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara variabel-variabel bebas independent dalam model regresi. Jika variabel bebas berkorelasi sempurna maka dapat disebut dengan multikolinearitas sempurna. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan varian inflation factor VIF. Model regresi yang bebas multikolinearitas mempunyai nilai VIF berkisar pada angka 1 hingga 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati kesalahan dalam mengestimasi kemampuan variabel independen sebagai predictor variabel dependen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan cara melihat nilai VIF regresi jika nilai lx VIF variabel independen lebih besar dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut mempunyai hubungan linier yang sangat kuat dengan variabel bebas lain. Adapun untuk menghilangkan multikolinearitas adalah dengan menghilangkan variable bebas tersebut dari persamaan regresi Sugardito, dkk, 2006:611.

2. Heterokedastisitas

Heterokedastisitas menunjukkan bahwa variasi variable tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi tidak random, tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan kepengamatan lainnya, jika varian residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya tetap maka disebut homokedastisitas dan tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas ada beberapa cara yaitu: 1 Melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya. lxi 2 Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit. Jika tidak ada pola yang jelas secara tititk-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3. Uji Normalitas Data