Suhu permukaan laut Salinitas

dan Bagan AsahanMuara Sungai Asahan 03 o 01’ 00” LU dan 99 o 01’ 00” BT. Tipe pasang surut pada kedua lokasi tersebut adalah tipe semi-harian ganda. Kisaran pasang surut di Kuala Tanjung berkisar antara 0,9 m saat pasang perbani sampai 2,8 m saat pasang purnama. Di Bagan Asahan Muara Sungai Asahan pasang surutnya berkisar antara 1,1 m saat pasang perbani sampai 3,9 m saat pasang purnama.

4.2.3 Arus permukaan

Sirkulasi arus permukaan di perairan Kabupaten Asahan dipengaruhi oleh sirkulasi arus permukaan di Selat Malaka. Pergerakan arus permukaan Selat Malaka tidak dipengaruhi oleh arah tiupan angin tetapi secara umum selalu bergerak ke arah Barat Laut menuju Laut Andaman dengan kecepatan 2 - 8 cmdetik dan mencapai kecepatan tertinggi yakni 34 cmdetik pada bulan November. Arus yang mengalir ke Tenggara terjadi pada bulan Februari mencapai 34 cmdetik Wyrtki 1961. Menurut Khan 2004 kecepatan arus permukaan di Pulau Pandan Kabupaten Asahan berkisar antara 8 - 12 cmdetik. Selain arus permukaan yang mengikuti pola sirkulasi regional, massa air juga dapat mengalir karena adanya fenomena pasang surut dan geraka n ini disebut arus pasang surut. Hasil pengamatan lapangan oleh Dinas Perikanan 1999 di perairan Bagan Asahan menemukan arus pasang surut dengan kecepatan sekitar 60 - 70 cmdetik ke arah Timur Laut meninggalkan muara sungai saat air surut. Arus pasang surut ini mengalir ke arah Barat Daya ke hulu sungai saat air pasang kecepatannya berkisar 40 - 50 cmdetik. Sebagai pelengkap disajikan peta arus permukaan laut berdasarkan hasil pengukuran in-situ tahun 1900-1993 dari Japan Oceanographic Data Center JODC yang didapat dari website http:www.petalaut.infobcs.com pada Lampiran 1.

4.2.4 Suhu permukaan laut

Suhu permukaan laut di daerah tropis umumnya tinggi, akan tetapi variasi musiman dan tahunannya kecil, karena variasi intensitas penyinaran matahari tidak besar. SPL di Selat Malaka bervariasi antara 27,50 o C – 29,00 o C Wyrtki 1961. Pengukuran SPL oleh Dinas Perikanan 2000 pada berbagai lokasi di sekitar pantai dan muara sungai di Kecamatan Talawi, Tanjung Tiram dan Medang Deras menunjukkan SPL berkisar antara 29,00 o C – 31,00 o C. Menurut BPPT 2004 berdasarkan pengukuran SPL in-situ di bagian Utara perairan Kabupaten Asahan menunjukkan SPL berkisar antara 28,20 o C – 31,20 o C. Sedangkan menurut penelitian Khan 2004 SPL di sekitar perairan Pulau Pandan Kabupaten Asahan berkisar antara 30,00 o C – 31,00 o C. BRKP 2002 menyatakan bahwa SPL di perairan Kabupaten Asahan berkisar antara 28,00 o C – 31,00 o C. SPL pada musim Barat berkisar antara 28,00 o C – 29,00 o C. SPL pada musim peralihan pertama berkisar antara 29,00 o C – 30,00 o C. SPL pada musim Timur berkisar antara 30,00 o C – 31,00 o C, sedangkan SPL pada musim peralihan kedua berkisar antara 29,00 o C – 30,00 o C.

4.2.5 Salinitas

Salinitas di perairan Selat Malaka lebih bervariasi baik secara spasial maupun temporal dibandingkan dengan SPL Wyrtki 1961. Variasi spasial terjadi akibat pengaruh masukan air tawar, sehingga salinitas pada perairan dimana sungai bermuara akan lebih rendah dibanding lokasi yang jauh dari muara sungai. Variasi temporal terjadi akibat perubahan curah hujan dan debit air sungai yang bermuara ke Selat Malaka. Menurut Wyrtki 1961, salinitas bulanan rata -rata di Selat Malaka bervariasi antara 29,8‰ - 31,5‰ dimana salinitas minimum terjadi pada bulan Desember dan salinitas maksimum terjadi pada bulan Juli. Hasil pengukuran yang dilakukan oleh BPPT 2004 menunjukkan bahwa salinitas permukaan di perairan bagian Utara Kabupaten Asahan berkisar antara 30‰ - 33‰. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khan 2004 menunjukkan salinitas permukaan di sekitar perairan Pulau Pandan Kabupaten Asahan berkisar antara 25,5‰ – 30‰. Menurut BRKP 2002 salinitas permukaan di perairan Selat Malaka berkisar antara 31‰ – 32‰.

4.3 Operasi Penangkapan Ikan Kembung dengan Pukat Cincin