Hutan Normal Seumur TINJAUAN PUSTAKA

7 pohon. Di hutan alam biasanya tidak pernah diketahui saat pohon mulai tumbuh, sehingga diameter pohon dipakai sebagai petunjuk untuk menduga umur pohon yang bersangkutan Richards 1964 dalam Prihanto 1987.

2.5. Hutan Normal Seumur

Hutan seumur adalah hutan yang mempunyai perbedaan umur pohon relatif kecil pada luasan tertentu, sehingga bisa dikatakan seragam. Timbulnya hutan seumur bisa disebabkan oleh permudaan buatan atau alami setelah tebang habis, kebakaran atau kerusakan total akibat angin topan Guise 1950 dalam Prihanto 1987. Dari segi manajemen, hutan seumur adalah hutan dimana pengelompokan dalam kelas-kelas umur dilakukan. Hutan normal dapat didefinisikan sebagai hutan yang mempunyai sebaran kelas umur normal, volume normal, dan pertumbuhan normal. Kenormalan hutan tersebut menentukan kontinuitas persediaan dan produksi. Dalam hutan normal, ketiga syarat tersebut harus terpenuhi Meyer et. al. 1952 dalam Prihanto 1987. Sebaran kelas umur normal dalam tegakan seumur adalah terdapatnya tegakan secara kontinyu pada setiap kelas umur. Volume normal per hektar pada tegakan seumur adalah setengah dari volume per hektar tegakan seumur daur Meyer et. al. 1952 dalam Prihanto 1987. Pertumbuhan normal adalah pertumbuhan yang didukung oleh keadaan tempat tumbuh secara optimum. Pada hutan tanaman, dimana dilakukan pengelompokan tegakan dalam umur dan keadaan tempat tumbuh yang relatif sama maka kenormalan pertumbuhan dicirikan oleh tingkat pertumbuhan dan tingkat keseragaman pertumbuhannya Prihanto 1987. Hutan normal merupakan tujuan ideal dari pengelolaan hutan yaitu standar yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi tegakan aktual dalam menilai kekurangan-kekurangannya untuk tujuan manajemen kelestarian hasil Osmaton 1968 dalam Ilyas 2006. Hutan normal merupakan hutan yang mendapat pengelolaan secara teratur dan memiliki kelas secara lengkap beberapa kelas umur tumbuh bersama dengan proporsi yang tepat sehingga penebangan tahunan atau periodik atas kayu-kayu yang telah masak tebang memberikan jumlah yang sama pada setiap tahun atau periodenya. Hutan normal merupakan konsep dasar dalam penerapan prinsip pengelolaan hasil. 8 Secara aktual hutan normal sulit ditemukan bahkan tidak ada. Seandainya ditemukan dengan kenormalan relatif sempurna secara aktual pasti tidak akan berlangsung lama. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor pengganggu yang mempengaruhi derajat kenormalan hutan, diantaranya fluktuasi iklim dan kerusakan hutan Ilyas 2006.

2.6. Kegunaan Struktur Tegakan Hutan