Permasalahan dalam Pemilihan Model Metode Kemungkinan Maksimum

10 dimana B = biomassa tegakan kgha dan p = banyaknya kelas diameter Suhendang 1985. Suhendang 1985 dan Prihanto 1987 mendapatkan fakta bahwa pendugaan potensi tegakan kerapatan, luas bidang dasar, dan volume tegakan dengan menggunakan model struktur tegakan memiliki keterandalan yang tinggi.

2.7. Permasalahan dalam Pemilihan Model

Apabila x 1 , x 2 , x 3 , … , x n adalah peubah acak bebas satu sama lain dan identik dengan sebaran tertentu, maka dalam pemilihan model ada tiga permasalahan yang dapat diidentifikasi Kent 1979 dalam Suhendang 1985. Permasalahannya adalah : 1 Memutuskan apakah fungsi sebaran tertentu merupakan sebaran yang cocok untuk data pengamatan yang dikumpulkan uji kesesuaian model, goodness of fit . 2 Memilih anggota famili sebaran yang terbaik untuk dipakai sebagai model bagi sekumpulan data pengamatan, di antara sesama anggota famili sebaran tertentu. 3 Memilih anggota sebaran yang terbaik untuk dipakai sebagai model bagi sekumpulan data pengamatan, di antara beberapa famili sebaran.

2.8. Metode Kemungkinan Maksimum

Metode kemungkinan maksimum adalah salah satu cara yang dapat ditempuh dalam penyusunan penduga titik parameter suatu model sebaran. Cara ini dicetuskan oleh R.A. Fisher 1890 – 1962. Pendugaan parameter dengan cara ini dilakukan dengan menggunakan nilai fungsi kemungkinan maksimum L, yaitu fungsi kepekatan bersama joint probability function dari sekumpulan data pengamatan. Penduga parameter θ yang diperoleh dengan cara ini adalah nilai Ô yang membuat nilai L maksimum, artinya peluang untuk menemukan susunan data pengamatan x 1 , x 2 , … , x n dari populasi yang menyebar tertentu tersebut maksimum Anderson dan Bancroft 1952 dalam Prihanto 1987. Penggunaan metode kemungkinan maksimum dalam pemilihan model adalah pemakaian kriteria nilai L tersebut dalam menentukan kesesuaian suatu model terhadap sekumpulan data pengamatan. Secara prasangka intuitif bisa diterima bahwa terambilnya susunan contoh acak x 1 , x 2 , … , x n dari populasi yang 11 menyebar tertentu yang paling sesuai akan memiliki kemungkinan tertinggi Prihanto 1987. Penggunaan metode kemungkinan maksimum dalam pemilihan model telah dilakukan oleh Siswadi 1981 dalam Suhendang 1985 dalam memilih famili sebaran weibull, lognormal, dan gamma untuk contoh tersensor censored samples . Suhendang 1985 juga menggunakan metode ini dalam pemilihan famili sebaran gamma, eksponensial negatif, lognormal, dan weibull, sebagai model penduga bagi struktur tegakan hutan alam hujan tropika dataran rendah di Bengkunat, Propinsi Lampung. Kaidah dalam penentuan model yang terbaik dari beberapa pilihan famili sebaran adalah dengan memilih famili sebaran yang memiliki nilai L tertinggi. Misalkan x 1 , x 2 , x 3 , … , x n adalah data pengamatan yang bebas satu sama lain yang diambil dari populasi yang menyebar tertentu, tetapi tidak diketahui sebarannya. Jika data pengamatan tersebut diduga mengikuti famili sebaran yang memiliki fungsi kepekatan fx,Ô j , maka nilai-nilai fungsi kemungkinan maksimum bagi contoh acak tersebut adalah : ……… 6 dimana Ô j adalah penduga kemungkinan maksimum bagi parameter θ j Prihanto 1987. Sementara itu, famili sebaran ke-k, yaitu f x, θ k ditentukan sebagai famili sebaran terbaik bagi sekumpulan data pengamatan apabila : ….…... 7 untuk p adalah banyaknya famili sebaran yang diikutsertakan dalam pemilihan model.

2.9. Ukuran Kemenjuluran Data