disepakati bersama
Mangkuprawira, 2009,
sedangkan menurut
Mangkunegara 2004, kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana
pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan.Ukuran kinerja dapat dilihat dari sisi jumlah dan mutu tertentu, sesuai standar
organisasi atau perusahaan. Hal itu sangat terkait dengan fungsi organisasi dan atau pelakunya. Bentuknya dapat bersifat tangible dan intangible,
tergantung pada bentuk dan proses pelaksanaan pekerjaan itu sendiri Mankuprawira dan Hubeis, 2007.
2.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Mangkuprawira dan Hubeis 2007, kinerja merupakan suatu konstruksi multidimensi yang mencakup banyak faktor yang
mempanguruhinya. Faktor-faktor tersebut terdiri atas faktor intrinsik karyawan personalindividual atau SDM dan ekstrinsik, yaitu
kepemimpinan, sistem, tim dan situasional. Uraian rinci faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor personalindividual,
meliputi unsur
pengetahuan, keterampilan skill, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan
komitmen yang dimiliki oleh tiap individu karyawan. b. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team
leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja kepada karyawan.
c. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama
anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim. d. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur
yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.
e. Faktor kontektual situasional, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
2.2.2 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. Dalam
penilaian kinerja dinilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Umpan balik performance feedback
memungkinkan karyawan mengetahui seberapa baik mereka bekerja apabila dibandingkan dengan standar organisasi. Sekiranya penilaian
kinerja dilakukan secara benar, para karyawan, penyelia mereka, departemen sumberdaya manusia, dan akhirnya organisasi akan
diuntungkan dengan pemastian bahwa upaya individu memberi kontribusi kepada fokus strategik organisasi. Penilaian kinerja
berbicara tentang kinerja karyawan dan akuntabilitas. Ditengah kompetisi global, perusahaan menuntut kinerja yang tinggi. Seiring
dengan itu kalangan karyawan membutuhkan umpan balik atas kinerja mereka sebagai pedoman perilakunya di masa depan Simamora,
2006.
2.2.3 Manfaat Penilaian Kinerja