Tabel 2. Kategori Sosial Masyarakat Pemanfaat Program Sektor
Posisi FARM
NON-FARM PENGUSAHA
KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
BURUH KELOMPOK
3 KELOMPOK
4
2.5. Definisi Operasional
1. Tingkatan partisipasi adalah keikutsertaan anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini dalam semua tahapan kegiatan sesuai dengan
gradasi derajat wewenang dan tanggung jawab yang dapat dilihat dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.
a. Partisipasi pada Tahap Perencanaan Keterlibatan anggota LKMS Kartini dalam merumuskan, merancang
penyelenggaraan LKMS Kartini, baik bersifat teknis maupun non- teknis,
menyangkut aspek,
kehadiran, keikutsertaan
dalam pengambilan keputusan dan keaktifan anggota selama proses
perencanaan kegiatan. b. Partisipasi pada Tahap Pelaksanaan
Keterlibatan anggota LKMS Kartini dalam tahapan pelaksanaan kegiatan simpan pinjam LKMS Kartini yang menyangkut aspek
kehadiran, keikutsertaan dalam pengambilan keputusan, serta keaktifan anggota selama proses kegiatan.
c. Partisipasi pada Tahap Evaluasi Keterlibatan anggota LKMS Kartini dalam mengevaluasi kelebihan
kekurangan dari pelaksanaan kegiatan simpan pinjam oleh LKMS Kartini, meliputi keikutsertaan anggota dalam memberikan saran dan
kritik.
d. Partisipasi pada Tahap Pelaporan Keterlibatan anggota LKMS Kartini dalam menyusun laporan kegiatan
simpan pinjam LKMS Kartini. Untuk melihat tingkat partisipasi stakeholder, maka nilai setiap indikator
baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan akan dihitung skor dari setiap pertanyaan, dengan kategori:
1. Tingkat Partisipasi sangat rendah tidak pernahTP, diberi skor 1 2. Tingkat Partisipasi rendah jarangJR, diberi skor 2
3. Tingkat Partisipasi sedang kadang-kadangKD, diberi skor 3 4. Tingkat Partisipasi tinggi seringSR, diberi skor 4
5. Tingkat Partisipasi sangat tinggi selaluSL, diberi skor 5 2. Dampak implementasi CSR bagi komunitas
Perubahan yang dirasakan dan diperoleh komunitas setelah terlibat dalam implementasi program CSR:
a. Dampak sosial: Perubahan yang dirasakan oleh anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini setelah terlibat dalam penyelenggaraan
program pada variabel kepercayaan trust, variabel kerjasama cooperation, dan variabel jejaring networking.
- Tingkat Kepercayaan trust
Perasaan tanpa saling curiga, cenderung saling ingin memajukan diantara anggota kelompok dan stakeholder lain. Pengukuran
tingkat kepercayaan didasarkan pada kepercayaan antara anggota kelompok LKMS Kartini, maupun antara anggota LKMS Kartini
dengan stakeholder lain, dengan kategori: 1. Tingkat kepercayaan sangat rendah TP, diberi skor 1
2. Tingkat kepercayaan rendah JR, diberi skor 2 3. Tingkat kepercayaan sedang KD, diberi skor 3
4. Tingkat kepercayaan tinggi SR, diberi skor 4 5. Tingkat kepercayaan sangat tinggi SL, diberi skor 5
- Kekuatan kerjasama
Kerjasama didefinisikan sebagai sebuah kondisi dimana di dalam komunitas terdapat norma-norma untuk bekerjasama, bukan
bekerja sendiri.
Sikap-sikap kooperatif,
keinginan untuk
membaktikan diri, akomodatif, menerima tugas dan penugasan untuk kemaslahatan bersama, keyakinan bahwa kerjasama akan
menguntungkan, yakni antara anggota kelompok simpan pinjam dengan anggota yang lain, termasuk stakeholder lain seperti
pemerintah lokal dan pihak perusahaan geothermal. 1. Kekuatan kerjasama sangat rendah TP, diberi skor 1
2. Kekuatan kerjasama rendah JR, diberi skor 2 3. Kekuatan kerjasama sedang KD, diberi skor 3
4. Kekuatan kerjasama tinggi SR, diberi skor 4 5. Kekuatan kerjasama sangat tinggi SL, diberi skor 5
- Kekuatan jejaring
Interaksi dan relasi individu anggota kelompok simpan pinjam dengan anggota kelompok lain maupun stakeholder lain, seperti
pemerintah lokal dan perusahaan geothermal. Pengukurannya didasarkan pada solidaritas dan kerjasama yang terbentuk sebagai
hasil dari interaksi sosial tersebut. 1. Kekuatan jejaring sangat rendah TP, diberi skor 1
2. Kekuatan jejaring rendah JR, diberi skor 2 3. Kekuatan jejaring sedang KD, diberi skor 3
4. Kekuatan jejaring tinggi SR, diberi skor 4 5. Kekuatan jejaring sangat tinggi SL, diberi skor 5
b. Dampak Ekonomi: Perubahan yang dirasakan dan diperoleh oleh anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini setelah terlibat dalam
implementasi program CSR dengan mengacu pada variabel-variabel kemiskinan menurut BPS 2005 dalam Rahman 2009 dan indikator
BPS dalam SUSENAS 2003 yakni -
Jenis lantai bangunan terluas tempat tinggal: merupakan jenis lantai bangunan terluas yang menjadi tempat tinggal rumah tangga
responden dan dikategorikan: 1. Tanah, diberi skor 1
2. Bambu, diberi skor 2