Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

berbagai literatur, yaitu skripsi, buku, jurnal, makalah, internet yang terkait dengan pelaksanaan program CSR Perusahaan Geothermal baik itu dokumen pribadi ataupun dokumen resmi, termasuk juga dokumen LKMS Kartini. Selain itu, analisis data sekunder juga diperlukan terhadap dokumen yang diperoleh di lokasi penelitian, seperti monografi, peta lokasi, dan statistik. 3.5.Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif baik primer maupun sekunder yang telah didapatkan akan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Analisis data primer dan sekunder diolah menggunakan tiga tahapan kegiatan analisis data dan dilakukan secara bersamaan, yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan Sitorus, 1998. 1. Mereduksi data, bertujuan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, mengeliminasi data-data yang tidak diperlukan dan mengorganisir data sedemikian sehingga didapatkan kesimpulan. 2. Data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk deskriptif maupun matriks yang menggambarkan proses dari Community Engagement melalui pemberdayaan ekonomi lokal dengan membentuk koperasi yang sedang dilakukan perusahaan, masyarakat, serta stakeholder terkait sehingga diharapkan dapat menjawab perumusan masalah yang telah ditetapkan. 3. Kesimpulan, menarik simpulan melalui verifikasi dilakukan sebelum peneliti menarik kesimpulan akhir, dimana proses menyimpulkan tentang penelitian ini dilakukan bersama dengan para informan yang merupakan subjek dalam penelitian ini yang telah menyumbangkan data dan informasi terhadap penelitian. Analisis data kuantitatif yang mengukur dampak implementasi program terhadap masyarakat akibat adanya program CSR, dilakukan melalui hasil penyebaran kuesioner kepada responden. Data yang diperoleh diolah dengan proses editing, coding, scoring, entry, cleaning, dan analisis data dengan menggunakan program microsoft excel dan SPSS 15.0 for Windows. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini dan aspek dampak sosial penyelenggaraan program, serta hubungan antara keterlibatan dengan aspek dampak ekonomi dari implementasi program CSR digunakan uji korelasi rank spearman. Uji statistik ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini dalam setiap tahapan penyelenggaraan program, baik perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, maupun pelaporan dengan dampak sosial dan ekonomi anggota. Disamping itu, melihat perbandingan antara masyarakat pemanfaat program dan masyarakat yang bukan pemanfaat program untuk mengetahui dampak dari implementasi program bagi masyarakat digunakan tabel frekuensi untuk melihat persentase.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

4.1. Profil Kecamatan Kabandungan

Kecamatan Kabandungan merupakan kecamatan yang terletak di bagian utara Pelabuhan Ratu yang merupakan Ibukota Kabupaten Sukabumi, dengan keadaan yang sebagian besar merupakan daerah pegunungan dengan suhu mencapai 18-25 C. Luas wilayah Kecamatan Kabandungan adalah 13.992,3 Ha, terdiri dari enam buah desa diantaranya Desa Kabandungan, Desa Tugubandung, Desa Cipeuteuy, Desa Cihamerang, Desa Mekarjaya, dan Desa Cianaga. Kecamatan Kabandungan berada di sekitar kaki gunung Salak dan dikelilingi oleh Gunung Halimun yang mempunyai ketinggian antara 600-900 meter di bawah permukaan laut dengan kelembaban kurang lebih 80 persen dan curah hujan 3.300-3.500 MMTahun. 4.2. Profil Desa Cihamerang 4.2.1. Keadaan Wilayah Desa Cihamerang merupakan salah satu dari enam desa yang ada di Kecamatan Kabandungan. Bagian utara Desa Cihamerang berbatasan langsung dengan Desa Cipeuteuy, dan di sebelah timur berbatasan dengan Sungai Citarik. Batas sebelah selatan dan timur Desa Cihamerang adalah wilayah hutan, baik milik perhutani maupun Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Orbitasi di wilayah Desa Cihamerang disajikan pada Tabel 3 dibawah. Pada tabel tersebut kita bisa melihat bahwa lokasi desa ini dinilai relatif jauh dari Ibukota Kecamatan Kabandungan. Jumlah kendaraan umum yang tersedia menuju ibukota kecamatan sangat terbatas, lagi dengan kondisi jalan yang rusak berat sehingga akses informasi dan sarana dari kecamatan dan kabupaten cenderung terhambat. Berikut adalah tabel yang menggambarkan bagaimana orbitasi yang mempengaruhi jarak dan waktu temput dari Desa Cihamerang menuju pusat pemerintahan terkait: Tabel 3. Jarak dan Waktu Tempuh Desa Cihamerang ke Pusat Pemerintahan Tahun 2010 NO Tujuan dari Desa Cihamerang Jarak Km Waktu Tempuh Jam Kendaraan Bermotor Jalan Kaki 1 Ibukota Kecamatan 7 0.25 1 2 Ibukota KabupatenKota 60 2 - 3 Ibukota Provinsi 150 7 - Sumber: Data Sekunder Profil Desa Cihamerang Tahun 2010 Luas wilayah Desa Cihamerang adalah 2383.4 Ha yang terbagi berdasarkan penggunaannya menjadi: Tabel 4. Luas Wilayah Desa Cihamerang Menurut Penggunaannya Tahun 2010 NO Jenis Penggunaan Luas Ha 1 Pemukiman 1964 2 Persawahan - 3 Perkebunan - 4 Kuburan 4.60 5 Pekarangan 394.20 6 Taman - 7 Perkantoran 0.50 8 Prasarana umum lainnya 20.10 9 Total luas 2383.4 Sumber: Data Sekunder Profil Desa Cihamerang Tahun 2010 Pada tabel di atas, kita bisa melihat bahwasannya sebagian besar luas wilayah desa Cihamerang ditinjau dari aspek penggunaannya adalah untuk pemukiman masyarakat. Fenomena migrasi bukan menjadi penghambat bagi pertambahan masyarakat di desa ini.

4.2.2. Kondisi Geografi

Wilayah Desa Cihamerang memiliki bentuk topografi berbukit-bukit dan pegunungan yang membentang di gunung Salak dengan warna tanah merah dan derajat kesuburan lempungan. Ketinggian wilayah Desa Cihamerang mencapai 700-850 meter di bawah permukaan laut. Iklim Desa Cihamerang tergolong iklim basah, dimana hal tersebut dapat dilihat dari curah hujan rata-rata, yaitu 200 mm dan jumlah bulan hujan selama delapan bulan. Letaknya yang secara geografis berada di kawasan pegunungan membuat suhu harian di desa ini mencapai 20 C. Kondisi iklim demikian sangat cocok dengan corak hidup dan mata pencaharian masyarakat yang bertumpu pada sektor pertanian, khususnya pertanian tanaman pangan. Seiring dengan fenomena semakin meningkatnya pemanasan global terutama di wilayah pegunungan, seringkali hujan turun tidak menentu di wilayah Desa Cihamerang.

4.2.3. Kondisi Demografi

Jumlah masyarakat desa ini mencapai 6.715 jiwa yang terbagi ke dalam 1761 kepala keluarga KK dengan proporsi seimbang antara jumlah masyarakat perempuan dan laki-laki, yaitu sebanyak 3369 jiwa untuk laki-laki dan 3346 jiwa untuk perempuan. Banyaknya masyarakat yang menikah pada usia muda, membuat tingkat pertumbuhan penduduk di Desa Cihamerang cenderung relatif tinggi. Program Keluarga Berencana KB sudah digalakkan sejak berpuluh tahun silam, namun pandangan membatasi jumlah anak masih dinilai cukup tabu di wilayah ini. Dapat dilihat dari data kemasyarakatan, bahwa sebagian besar masyarakat yang sekolah hanya mampu mencapai tahap Sekolah Dasar SD, kemudian kurang dari sepertujuhnya melanjutkan ke Sekolah Menegah Pertama SMP, dan yang akhirnya melanjutkan ke SMA hanya setengah dari masyarakat yang melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP, sedangkan sisanya tidak mengenyam pendidikan sama sekali. Kondisi tersebut juga disebabkan oleh keterbatasan sarana pendidikan yang ada di desa ini, dimana hanya ada empat Sekolah Dasar di wilayah Desa Cihamerang, dan untuk melanjutkan ke jenjang SMP atau SMA mereka harus menuju ibukota Kecamatan Kabandungan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Padaperusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010)

1 67 129

Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Pertumbuhan Pendapatan Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) Binaan P.T. Telekomunikasi Indonesia-TBK. CDC Area Medan

4 53 101

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Arun NGL Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe

3 65 100

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Dampak Program Corporate Social Responsibility PT. Telkom tbk Terhadap Akses Mata Pencaharian Masyarakat Peri - Urban Di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 41 151

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Keefektifan implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam meningkatkan taraf hidup warga komunitas pedesaan: studi kasus anggota kelompok LKMS Kartini di Dusun Pamengpeuk dan Dusun Pasirhaur, Desa Cihamerang, Kecamatan Kabandungan, Kabu

2 45 117

Respon Masyarakat Non Muslim Terhadap Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Lkms) (Study Kasus Pada Masyarakat Non Muslim Di Depok)

1 6 103