Analisis SWOT METODE KAJIAN

i X i X i Y Y i Gambar 3.2 Diagram Kartesius tingkat kepentingan dan kinerja Supranto, 2001 2 CSI Menurut Irawan 2007, pengukuran terhadap CSI diperlukan, karena hasil dari pengukuran dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan sasaran-sasaran di tahun-tahun mendatang. Tanpa adanya CSI, mustahil top management dapat menentukan tujuan dalam peningkatan kepuasan nasabah. Kedua, indeks diperlukan karena proses pengukuran kepuasan nasabah bersifat kontinu. Metode pengukuran CSI ini menurut Stratford 2004, meliputi tahap-tahap berikut : i. Menghitung Weighting Factor WF, yaitu mengubah nilai rataan kepentingan menjadi angka persentase dari total rataan tingkat kepentingan seluruh atribut yang diuji, sehingga didapatkan total WF 100. ii. Menghitung Weighting Score WS, yaitu nilai perkalian antar nilai rataan tingkat kinerja kepuasan masing-masing atribut dengan WF masing-masing atribut. iii. Menghitung Weighting Total WT, yaitu menjumlahkan WS dari semua atribut mutu jasa. iv. Menghitung Satisfaction Index, yaitu WT dibagi skala maksimal yang digunakan skala maksimal adalah 5, kemudian dikali 100 .

d. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal strenghts dan weaknesses dan lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis ini didahului dengan identifikasi posisi perusahaaninstitusi melalui nilai faktor internal dan eksternal Marimin, 2005. A Prioritas Utama B Pertahankan Prestasi C Prioritas Rendah D Berlebihan Tingkat Kepentingan Rendah Tinggi Tingkat Kinerja Kepuasan Penjabaran dari komponen analisis SWOT Rangkuti, 2006 b sebagai berikut : 1 Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan organisasi suatu perusahaan. Kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi sumber terbaik, perubahan pada situasi regulasi dan teknologi dapat memberikan peluang bagi organisasi. 2 Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan organisasi atau perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi keadaan sekarang dan keadaan yang diinginkan di masa mendatang. 3 Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan- keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani, atau ingin dilayani oleh organisasi perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus distinctive competence yang memberikan keunggulan komparatif comparative advantage bagi suatu organisasi. Kekuatan dapat terkandung pada sumber daya keuangan, citra dan faktor-faktor lainnya. 4 Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas secara serius menghambat kinerja efektif suatu organisasi. Fasilitas sumber daya keuangan dan kapabilitas manajemen semuanya dapat menjadi sumber kelemahan. Secara keseluruhan, analisis SWOT menunjukkan peran penting dari identifikasi kekuatan dan kelemahan internal dalam pencarian strategi efektif oleh para manajer pemegang keputusan. Secara sederhana diagram analisis SWOT disajikan pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Matriks SWOT Sumber : Rangkuti, 2006 b INTERNAL EKSTERNAL Strength S Tentukan beberapa faktor kekuatan internal Weakness W Tentukan beberapa faktor kelemahan internal Opprtunities O Tentukan beberapa faktor peluang eksternal Strategi S – O Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi W – O Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. Threats T Tentukan ancaman eksternal Strategi S – T Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Strategi W – T Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari kelemahan. Analisis SWOT Hubeis, 2005 adalah analisis faktor eksternal dan internal perusahaan yang menghasilkan faktor pendorong, penghambat dan potensi. Dengan rincian berikut : 1 Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2 Strategi ST Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3 Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4 Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman. Tabel 3.2 Faktor strategik eksternal Faktor Strategik Eksternal Bobot a Rating b Skor c = a x b Peluang Opportunities 1. 2. 3. Ancaman Threats 1. 2. 3. Jumlah 1,00 Sumber : Rangkuti, 2006 b . Evaluasi faktor strategik eksternal menggunakan matriks faktor strategi eksternal Tabel 3.2 dan dilakukan dengan langkah-langkah Rangkuti, 2006 b berikut : 1 Menyusun External Factor Analysis Summary EFAS. 2 Melakukan pembobotan terhadap EFAS dengan skala mulai 1,00 paling penting sampai 0,00 tidak penting berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategik perusahaan. 3 Melakukan rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala 3-4, sebagai prioritas tertinggi, atau 1-2 sebagai prioritas terendah berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan bersangkutan. 4 Melakukan penilaian dengan mengalikan bobot dengan rating. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor. 5 Menjumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan bersangkutan. Nilai total skor pembobotan ini menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor strategik eksternal. Tabel 3.3 Faktor strategik internal Sumber : Rangkuti, 2006 b . Evaluasi faktor strategik internal menggunakan matriks faktor strategik internal Tabel 3.3 dan dilakukan dengan langkah-langkah Rangkuti, 2006 b berikut : 1 Menyusun Internal Factor Analysis Summary IFAS. 2 Melakukan pembobotan terhadap IFAS dengan skala mulai 1,00 paling penting sampai 0,00 tidak penting berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap posisi strategik perusahaan. 3 Melakukan rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala 3-4 sebagai prioritas tertinggi, atau 1-2 sebagai prioritas terendah berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan. 4 Melakukan penilaian dengan mengalikan bobot dengan rating. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor. 5 Menjumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan bersangkutan. Nilai total skor pembobotan ini menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor strategik internal. Faktor Strategik Internal Bobot a Rating b Skor c = a x b Kekuatan Strengths 1. 2. 3. Kelemahan Weaknesses 1. 2. Jumlah 1,00 Total skor faktor strategik eksternal dan internal menghasilkan Matriks Internal-Eksternal IE yang mengindikasikan sembilan 9 sel strategi Gambar 3.4. Secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga 3 strategi utama Rangkuti, 2006 b berikut : 1 Strategi Pertumbuhan Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri sel 1, 2, dan 5, atau upaya diversifikasi sel 7 dan 8. 2 Strategi Stabilitas Stability Strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan sel 4 dan 5. 3 Strategi Penciutan Retrenchment Strategy adalah usaha memperkecil, atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan sel 3, 6 dan 9. Gambar 3.4 Matriks IE Rangkuti , 2006 b 1 Growth 2 Growth 3 Retrenchment 4 Stability 5 Growth Stability 6 Retrenchment 7 Growth 8 Growth 9 Retrenchment 4,0 3,0 1,0 To tal sko r fakto r s tr ategi k eks ternal 2,0 Kuat ua Rataan Lemah Tinggi Sedang Rendah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN