Untuk  memudahkan  penyebutan,  atribut  “menu  pelayanan  yang ditawarkan lengkap” disebut atribut 1, “Pelayanan dilakukan dengan cepat
dan  tepat”  disebut  atribut  2,  “  Informasi  mengenai  produk  yang  di tawarkan lengkap dan jelas” disebut atribut 3 dan seterusnya sesuai nomor
urut pada Tabel 3.1.
3.4. Analisis dan Pengolahan Data
Kuesioner terlebih dahulu diuji validitasnya, dengan teknik korelasi product  moment  Pearson  dan  uji  reliabilitas  dengan  teknik  Alpha
Cronbach. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan tabulasi silang.  Analisis  deskriptif  dilakukan  untuk  mendeskripsikan  karakteristik
responden  yang  menggunakan  jasa  BNI  KCU  Harmoni,  dengan  cara menggambarkan  serinci  mungkin  dari  data  yang  diperoleh.  Semua  hasil
yang  diperoleh  dari  jawaban-jawaban  responden  dibuat  tabulasi  dan dikelompokkan  atas  jawaban  yang  sama  dan  kemudian  dipresentasikan.
Persentasi  yang  terbesar  merupakan  faktor  yang  dominan  dari  masing- masing peubah yang diteliti.
Ada  tidaknya  hubungan  antara  karakteristik  responden,  meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan per bulan, frekuensi kunjungan
dan informasi keberadaan bank dengan kinerja atribut mutu jasa BNI KCU Harmoni,  digunakan  rumus  Khi  Kuadrat  dan  uji  Tabulasi  Silang.  Untuk
menganalisis  tingkat  kepentingan  dan  tingkat  kinerja  atribut  mutu pelayanan BNI KCU Harmoni digunakan analisis IPA dan CSI, serta untuk
perencanaan Strategi Pengembangan Bank menggunakan analisis SWOT.
a. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
1  Uji Validitas Pengujian  terhadap  kuesioner  dilakukan  melalui  uji  validitas
dan  uji  reliabilitas.  Pengujian  dilakukan  terhadap  100  orang responden yang menjadi nasabah BNI KCU Harmoni. Uji validitas
dilakukan  dengan  menghitung  nilai  korelasi  antara  skor  masing- masing  pernyataan  dengan  skor  total,  dengan  memakai  korelasi
Product Moment Pearson.
Validitas  adalah  suatu  ukuran  yang  menunjukkan  tingkat- tingkat  kevalidan  sesuatu  instrumen  Arikunto,  2006.  Suatu
instrumen  valid  atau  sahih  mempunyai  validitas  tinggi,  dan sebaliknya memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan
valid,  apabila  mampu  mengukur  apa  yang  diinginkan  dan  dapat mengungkap  data  dari  peubah  yang  diteliti  secara  tepat.  Tinggi
rendahnya  instrumen  menunjukkan  data  terkumpul  tidak menyimpang dari gambaran tentang peubah yang dimaksud.
Alat  untuk  mengukur  validitas  adalah  Korelasi  Product Moment Pearson Arikunto, 2006. Suatu indikator dikatakan valid,
apabila n = 100 dan α = 0,05, maka r
tabel
= 0,195 dengan ketentuan Arikunto, 2006 :
Hasil r
hitung
r
tabel
0,195 = valid Hasil r
hitung
r
tabel
0,195 = tidak valid
2  Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan terhadap pertanyaan tingkat harapan
nasabah  dan  tingkat  kepuasan  nasabah  untuk  mengetahui konsistensi  alat  ukur  dalam  mengukur  gejala  yang  sama,  atau
mengetahui  tingkat  kesalahan  pengukuran.  Pengukuran  reliabilitas menggunakan alat ukur Cronbach Alpha.
Reliabilitas  adalah  sesuatu  instrumen  yang  cukup  dipercaya untuk  digunakan  sebagai  alat  pengumpul  data,  karena  instrumen
tersebut  sudah  baik  Arikunto,  2006.  Instrumen  yang  baik  tidak akan  bersifat  tendensius,  atau  mengarahkan  responden  untuk
memilih  jawaban-jawaban  tertentu.  Instrumen  yang  sudah  dapat dipercaya,  atau  reliabel  akan  menghasilkan  data  dapat  dipercaya,
bila  datanya  benar-benar  sesuai  kenyataannya,  maka  berapa kalipun  diambil,  tetap  akan  sama.  Reliabilitas  menunjukkan  pada
tingkat keandalan dapat dipercaya, dari data bukan semata-mata instrumen Arikunto, 2006. Instrumen yang reliabel mengandung
arti  bahwa  instrumen  tersebut  harus  baik,  sehingga  mampu mengungkap  data  yang  bisa  dipercaya.  Alat  untuk  mengukur
reliabilitas adalah Alpha Cronbach Assegaff,  2009 : Hasil   0,60 = reliabel
Hasil   0,60 = tidak reliabel
b. Uji Tabulasi Silang dan Khi-kuadrat