Tujuan Manfaat Daerah Aliran Sungai

3 hidrologi dapat dilihat dari aspek hasil air total dan daya sangga DAS terhadap debit puncak pencegahan banjir pada berbagai skala waktu. Pengelolaan DAS seringkali dihubungkan dengan tingkat penutupan lahan oleh hutan, dengan asumsi bahwa ‘reforestasi’ atau ‘reboisasi’ dapat mengembalikan dampak negatif dari terjadinya deforestasi penggundulan hutan. Tabel 1. Alih fungsi penggunaan lahan antara tahun 1991-1998 di DAS Separi. No Jenis penggunaan lahan Luas ha 1991 1998 1 Hutan 2 1768 9 438 2 Kebunladang 215 409 3 Lahan terbuka 420 6 673 4 Permukiman 4 26 5 Persawahan 99 119 6 Semak belukar 845 6 686 Total 23 351 23 351 Keterangan: : sumber peta Rupa Bumi Indonesia tahun 1991. : sumber Hakim 2008. Kajian mengenai pengaruh alih fungsi lahan terhadap respon hidrologi DAS perlu dilakukan mengingat alih fungsi lahan di DAS Separi yang cenderung mengarah kepada terjadinya kerusakan DAS. Model hidrologi yang dapat memprediksi pengaruh alih fungsi lahan terhadap respon hidrologi dapat digunakan untuk ekstrapolasi berbagai skenario sistem penggunaan lahan yang akan datang. Sehingga skenario yang dihasilkan dapat digunakan untuk pengelolaan DAS Separi yang lebih baik. Mengingat model HEC-HMS hanya dapat mensimulasikan aliran permukaan, maka pada penelitian ini respon hidrologi yang dikaji hanya berupa aliran permukaan.

1.3. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah 1 menganalisa pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap respon hidrologi DAS Separi menggunakan model HEC-HMS 2 Mentapkan skenario penggunaan lahan di DAS Separi yang dapat menurunkan aliran permukaan. 4

1.4. Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah skenario penggunaan lahan yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengelolaan DAS Separi. 5 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Daerah Aliran Sungai

Daerah Aliran Sungai DAS adalah suatu daerah tertentu yang bentuk dan sifat alamnya sedemikian rupa sehingga merupakan kesatuan dengan anak-anak sungainya yang melalui daerah tersebut dalam fungsinya untuk menampung air yang berasal dari curah hujan dan sumber air lainnya dan kemudian mengalirkannya melalui sungai utama atau outlet Departemen Kehutanan, 2001. Sedangkan menurut Sinukaban 2007, DAS adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas-batas topografi secara alami sedemikian rupa sehingga setiap air hujan yang jatuh dalam DAS tersebut akan mengalir melalui titik tertentu titik pengukuran di sungai dalam DAS tersebut. Pengertian DAS yang terakhir menggambarkan DAS dapat memiliki luas yang bervariasi mulai dari puluhan meter persegi sampai ratusan ribu hektar tergantung dimana titik pengukuran ditempatkan. Dalam mempelajari sistem DAS, suatu DAS biasanya dibagi menjadi daerah hulu, tengah, dan hilir. Daerah-daerah tersebut me mpunyai keterkaitan biofisik melalui daur hidrologi. Daerah hulu merupakan bagian yang penting karena mempunyai fungsi perlindungan terhadap seluruh DAS khususnya untuk mengatur tata air. Apabila ada kegiatan di bagian hulu suatu DAS, maka kegiatan tersebut dapat mempengaruhi aliran air di bagian hilir baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu, perencanaan daerah hulu seringkali menjadi fokus perencaanaan untuk pengelolaan DAS Asdak, 1995. Pengelolaan DAS adalah pemanfaatan sumberdaya lahan dan air secara rasional untuk mencapai produksi optimum dengan kerusakan sumberdaya alam yang minimum Tidemen, 1996 dalam Sunarti, 2007. Selanjutnya dalam keputusan Menteri Kehutanan No. 52 tahun 2001 pengelolaan DAS didefiniskan sebagai upaya manusia dalam mengendalikan hubungan timbal balik antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala aktivitasnya dengan tujuan membina keserasian ekosistem serta meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam bagi manusia secara keseluruhan. Jadi, tujuan dari pengelolaan DAS pada dasarnya adalah pemanfaatan sumberdaya alam yang dilakukan secara 6 berkelanjutan sehingga tidak membahayakan lingkungan. Menurut Sinukaban 2007, salah satu indikator keberhasilan pengelolaan DAS adalah erosi yang terjadi lebih kecil dari erosi yang diperbolehkan. Selain itu, output DAS harus mampu menjamin distribusi air yang merata sepanjang tahun dengan hasil air water yield yang cukup tinggi.

2.2. Sistem Hidrologi DAS