26
Gambar 7. Peta Kelas Lereng DAS Separi.
4.4. Tanah
Jenis tanah di lokasi penelitian diperoleh dari peta tanah skala 1:50 000 PUSLITANAK, 1994. Berdasarkan peta tersebut, terdapat 27 SPT di DAS
Separi, dimana jenis tanahnya terbagi menjadi 3 ordo yaitu : 1 Ultisols 2 Inceptisols dan 3 Entisols.
Ultisols terdiri dari Sub Grup Typic Plintudults, Typic Paleudults, Typic Hapludults, Psammentic Hapludults dan Plintic Paleudults, memiliki tekstur mulai
dari lempung berpasir, lempung liat berpasir, lempung berliat dan liat. Penyebaran ultisols yang memiliki tekstur lempung berpasir sampai lempung liat berpasir
adalah di Sub DAS 1, 2, 4, 6, 9, 10 dan 11. Penyebaran ultisols yang memiliki tekstur lempung berliat adalah di Sub DAS 3, 4, 7, 9 dan 11. Sedangkan ultisols
yang memiliki tekstur liat terdapat di Sub DAS 1, 3, 4, 6, 7, 9, 10 dan 11. Inceptisols terdiri dari Sub Grup Typic Dystropepts, Typic Eutropepts,
Oxyaquic Dystropepts, Typic Tropaquepts, Aquic Dystropept dan Typic Plinthaquepts, tekstur mulai dari pasir sampai liat. Inceptisol yang memiliki
tekstur pasir terdapat di Sub DAS 1, 2, 10 dan 11. Penyebaran inceptisols yang memiliki tektur lempung berpasir dan lempung liat berpasir dominan di Sub DAS
Kelas Kemiringan:
27
5, 6, 7, 9, 10 dan 11. Inceptisols yang memiliki tekstur lempung berdebu, lempung berliat dan liat berdebu dominan di Sub DAS 3, 4, 5, 9, 10. Sedangkan yang
memiliki tekstur liat dominan di Sub DAS 5, 7 dan 11. Entisols yang terdapat di DAS Separi adalah Sub Grup Typic Tropaquents,
memiliki tekstur liat, terdapat di sepanjang dasar lembah yang merupakan daerah sekitar aliran sungai utama maupun anak sungai, sehingga cakupannya meliputi
seluruh Sub DAS. Sebaran Satuan Peta Tanah di DAS Separi disajikan pada Gambar 8 dan keterangan Satuan Peta Tanah tersebut dapat dilihat pada Lampiran
5.
Gambar 8. Peta Tanah DAS Separi.
4.5. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di DAS Separi pada tahun 2007 terdiri dari pemukiman, sawah, tegalan, kebun campuran, hutan, semak belukar, alang-alang dan tanah
terbuka Gambar 9. Penggunaan lahan semak belukar merupakan penggunaan lahan yang dominan yaitu sebesar 88.28, diikuti oleh hutan 4.57, tanah
terbuka 3.34 dan alang-alang 1.50. Sedangkan persentase penggunaan lahan pemukiman, sawah, tegalan dan kebun campuran berturut-turut 0.16, 1.00, 0.37
28
dan 0.75. Adapun luas penggunaan lahan pada masing- masing Sub DAS di DAS Separi disajikan pada Tabel 4.
Gambar 9. Peta Penggunaan Lahan DAS Separi Tahun 2007. Tabel 4. Luas penggunaan lahan pada masing- masing Sub DAS di DAS Separi
Tahun 2007.
Sub DAS
Luas Penggunaan Lahan ha Total
ha Tanah
Terbuka Permu -
Kiman Hutan
Semak Belukar
Alang- Alang
Sawah Kebun
Campuran Tegalan
1 10
114 3 719
5 3 848
2 394
1 297 1 691
3 1 857
1 857 4
182 1 841
36 2 059
5 1
81 2 571
106 2 759
6 23
133 1 822
1 978 7
30 6
140 2 331
16 2 523
8 133
1 962 10
2 105 9
126 759
1 886
10 450
3 1 158
230 49
1 890 11
7 29
25 1 298
235 72
89 1 755
Total 780
38 1 069
20 615 352
235 88
174 23 351
Vegetasi yang terdapat pada lahan semak belukar didominasi oleh tumbuhan yang merupakan tumbuhan perintis baik jenis pohon maupun vegetasi bawah
sehingga kondisinya menyerupai hutan skunder. Vegetasi bawah yang
29
mendominasi adalah jenis paku-pakuan. Tumbuhan jenis pohon didominasi jenis mahang Macaranga sp dengan kerapatan yang rendah sehingga lahan yang
tertutup oleh tajuk pohon tidak terlalu banyak dan seresah yang dihasilkan juga sedikit. Kondisi ini menyebabkan penggunaan lahan semak belukar memiliki
potensi aliran permukaan yang besar lebih besar dibandingkan dengan hutan skunder.
Umumnya, pada lahan pertanian seperti tegalan dan kebun campuran tidak diterapkan teknik konservasi tanah dan air, seperti penanamam sejajar garis
kontur, teras, mulsa dan tanaman penutup land cover. Hal ini menyebabkan aliran permukaan dan erosi pada penggunaan lahan tersebut tinggi.
30
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hidrograf Aliran Model 5.1.1. Bilangan Kurva Aliran Permukaan