Latar Belakang Kajian respon hidrologi akibat perubahan penggunaan lahan pada DAS Separi menggunakan model HEC HMS

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan berkelanjutan hanya bisa tercapai apabila kebutuhan manusia dan kapasitas sumberdaya alam dapat seimbang. Adanya pertambahan penduduk menyebabkan kebutuhan bahan pangan dan energi meningkat sehingga memperbesar tekanan terhadap sumberdaya alam khusunya sumberdaya lahan. Persainganmeningkatnya penggunaan lahan baik untuk keperluan produksi pertanian maupun keperluan lainnya memerlukan pemikiran seksama dalam mengambil keputusan pemanfaatan yang paling menguntungkan dari sumberdaya lahan yang terbatas. Selain itu, dibutuhkan juga tindakan konservasi untuk menjaga kelestarian sumberdaya lahan sehingga dapat digunakan secara berkelanjutan Sitorus, 2004. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS merupakan suatu usaha untuk mengatur sumberdaya lahan tanpa menyebabkan terjadinya kerusakan DAS Noy, 2005. Pengelolaan DAS harus dilakukan secara terintegrasi antara berbagai sektor yang berkepentinganterkait, agar tidak terjadi konflik kepentingan pemanfaatan sumberdaya lahan yang ada di dalam DAS. Selain itu, pengelolaan DAS juga harus dilakukan secara menyeluruh, baik di kawasan hulu, tengah dan hilir. Hal ini penting, mengingat adanya keterkaitan kawasan tersebut dalam suatu sistem hidrologi. Implikasi pengelolaan DAS yang tidak tepat adalah perubahan penggunaan lahan yang tidak terkendali yang umumnya terjadi dalam bentuk perubahan lahan hutan menjadi non-hutan deforestasi. Perubahan penggunaan lahan hutan menjadi non-hutan mungkin meningkatkan keuntungan ekonomi namun dapat berdampak terhadap respon hidrologi DAS, seperti peningkatan aliran permukaan runoff, penurunan aliran dasar baseflow, peningkatan erosi dan sedimentasi. Peningkatan aliran permukaan dapat menyebabkan terjadinya banjir di musim hujan. Pada dasarnya, banjir terjadi karena sebagian besar air hujan yang jatuh ke bumi tidak masuk ke dalam tanah mengisi akifer, tetapi mengalir di atas permukaan yang pada gilirannya masuk ke sungai dan mengalir sebagai banjir ke bagian hilir Sinukaban, 2007. Minimnya air yang masuk ke dalam akifer 2 menyebabkan berkurangnya cadangan air tanah yang cukup besar khususnya pada musim kemarau sehingga menimbulkan bencana kekeringan. Meningkatnya aliran permukaan biasanya diikuti oleh peningkatan jumlah tanah yang tererosi. Hal ini akan meningkatkan jumlah beban sedimentasi pada badan perairan seperti saluran sungai, waduk, dan danau. Peningkatan beban sedimen di bagian hilir akan menyebabkan banjir, menurunan kualitas air dan mengganggu keberlangsungan habitat perairan seperti habitat bentos, nekton dan plankton McColl Agget, 2007. Penilaian secara cepat, akurat dan menyeluruh terhadap respon hidrologi DAS akibat perubahan penggunaan lahan akan sangat membantu dalam pengelolaan DAS. Model komputer dapat digunakan sebagai alat bantu untuk penilaian secara cepat dan cermat terhadap perubahan komponen-komponen yang mempengaruhi respon hidrologi DAS Sadeghi Mahdavi, 2004. Salah satu model yang dapat digunakan untuk mensimulasikan aliran permukaan sebagai respon hujan tunggal adalah model HEC-HMS Hydrologic Engineering Center- Hydrologic Modeling System. Model ini terbukti cukup akurat dalam memprediksi aliran permukaan Knebl et al., 2005; Garcia et al., 2008.

1.2. Permasalahan