Gambar 44. Tahap Desain Studi Bentuk Perancangan.
konsep mengambil area secara umum dengan diagram keterhubungan tapak dan membaginya kedalam area yang lebih spesifik Booth, 1983. Rencana konsep
dalam OZ ini berupa tahap pengembangan konsep yang terdiri dari pembagian ruang, konsep sirkulasi, konsep softscape, dan konsep hardscape.
2. Studi Bentuk Perancangan Form Composition Study
Konsep desain pada OZ sama dengan tahapan studi bentuk perancangan pada Booth. Studi bentuk perancangan yang ada pada OZ dilakukan dengan
observasi bentuk elemen taman serta desain tapak yang didapatkan dari internet ataupun buku. Beberapa hal yang menjadi studi literatur dalam proses desain
Menteng Park adalah pengaplikasian dalam hal promenade, wall climbing, dan elemen taman lainnya. Studi bentuk perancangan yang dilakukan pihak OZ ini
tidak menggunakan literatur berdasarkan suatu penelitian, studi ini hanya dilakukan dalam hal bentuk desain ataupun gambar aktivitas sosial dalam tapak.
Berikut ini adalah beberapa contoh studi bentuk perancangan yang dilakukan oleh OZ pada Gambar 45.
Menurut Reid 1993 bentuk pada lanskap adalah ekspresi visual utama dari berbagai kekuatan yang mempengaruhi desain lingkungan outdoor.
Berdasarkan hal tersebut maka OZ memperkuat konsep dengan bentukan garis lengkung organik pada desain mendominasi area Menteng Park. Bentukan ini
menjadi visual utama dan keunikan untuk tapak Menteng Park. Studi bentuk perancangan lebih menonjol apabila dalam tapak ini
dilakukan desain dalam keadaan tapak yang belum didesain seperti halnya Menteng Park. Pola yang diadaptasi ini merupakan pola garis organik yang
Sumber : Oemardi_Zain 2011
berhubungan dengan air baik berupa tumpahan air maupun bentukan pola sungai meander yang diadaptasi kedalam bentukan perkerasan dan site furniture. Hal
ini seperi yang dikemukakan oleh Simonds dan Starke 2006, salah satu cara untuk memperoleh ide desain bagi seorang desainer adalah dengan mengamati
bentukan-bentukan alam dan berbagai kekuatan alam. OZ memiliki konsep desain Menteng Park yang dapat digunakan oleh
masyarakat dari berbagai jenjang usia. Hal ini diwujudkan dalam pembuatan fasilitas, material dan desain yang dapat dijangkau oleh semua jenjang usia.
Menurut Dahl dan Molnar 2003, salah satu pertimbangan desain yang menjadi prinsip utama adalah desain yang digunakan harus dapat dinikmati siapa saja,
tidak hanya untuk kepentingan golongan tertentu. Adanya sarana berupa fasilitas- fasilitas dan memiliki desain yang menarik dalam Menteng Park menjadikan
taman ini dapat dinikmati oleh siapa saja. Menteng Park ini merupakan proyek penyediaan taman kota untuk kawasan pemukiman Bintaro Jaya, namun dapat
dinikmati secara luas oleh masyarakat Bintaro.
3. Pengembangan Desain Design Development