Denah Lanskap Softscape-Planting Plan

Gambar 33. Ilustrasi Preliminary Site Plan pada Design Development. Pengembangan desain ini merupakan keberlanjutan dari konsep yang ingin dicapai dari suatu desain yang dibuat. Pada tahap design development pihak OZ membuat, section, images references, denah lanskap Preliminary Site Plan dan Final Site Plan, denah material, denah penanaman, lampu dan irigasi serta ilustrasi. Pada tahap penyelesaian design development ini turun fee sebesar 40 sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.

5.3.5.1. Denah Lanskap

Pada OZ, site plan disebut dengan denah lanskap. Tahap gambar denah lanskap siteplan ini pihak OZ memberikan file baik dalam bentuk AutoCAD untuk mempermudah pihak klien atau kontraktor dalam melaksanakan pembangunan dan juga dalam bentuk file yang dapat memvisualisasikan mendekati gambaran asli pada tapak melalui proses pengeditan menggunakan photoshop. Hasil berupa site plan pada tahap ini terbagi menjadi dua yaitu preliminary site plan dan final site plan. Perbedaan desain ini terdapat pada gedung study visitor centre yang terdapat pada preliminary site plan tidak terdapat pada desain final site plan. Hal ini berdasarkan pertimbangan antara pihak klien owner dan OZ. PT Jaya Real Sumber : Oemardi_Zain 2011 Property Tbk merupakan pengambil keputusan dari desain yang diajukan oleh pihak OZ. Final Siteplan tidak terdapat study visitor centre memiliki dampak adanya tambahan luasan untuk zona arboretum. Site plan final dalam bentuk CAD terdapat pada Lampiran 3. Sumber : Oemardi_Zain 2011

5.3.5.2. Softscape-Planting Plan

Planting plan denah penanaman ini merupakan pelengkap dari site plan yang telah dibuat oleh OZ. Pada bagian softscape, proses perancangan berkenaan dengan denah penanaman Planting Plan yang diterapkan pada tapak Menteng Park ini dibagi menjadi 5 parsial. Denah penanaman ini merupakan denah penanaman pohon beserta penanaman semak ataupun perdu. Parsial ini terdapat jenis tanaman berikut dengan luasan penanaman serta jenis vegetasi pohon yang dugunakan dengan menggunakan inisial misal SS untuk Samanea saman. Tanaman dapat memberi bentuk dalam memperkuat desain yang diterapkan. Tanaman apabila dilakukan penanaman yang baik secara teratur maka dapat membentuk susunan ruang yang efektif dan mengurangi kemonotonan dalam tapak dengan adanya tekstur serta warna pada lingkungan. Tanaman dibagi Gambar 34. Ilustrasi Final Site Plan pada Design Development. atas tiga kategori utama yaitu pohon, semak, dan groundcover. Planting plan pada Menteng Park ini sebagian besar didominasi oleh tanaman pepohonan Tanaman yang digunakan pada umumnya adalah tanaman asli yang beberapa diantaranya merupakan tanaman yang tergolong tanaman langka. Pada sekitar area parkir terdapat tanaman pinus dan cemara untuk sepanjang daerah yang berbatasan dengan sungai. Pada area yang terdapat promenade ataupun area dengan aktivitas yang cukup tinggi seperti plaza, entertainment dan juga area arboretum ini terdapat dilakukan penanaman pohon dengan diameter tajuk yang lebar seperti flamboyan Delonix regia, trembesi Samanea saman, dan sengon Albizzia falcataria. Penyusunan tanaman ini dilakukan dengan memperhatikan jarak tanam antar pohon sehingga masing- masing mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan idealnya. Tanaman dipergunakan untuk membatasi untuk area yang berbahaya seperti daerah curam menuju ke sungai ataupun jalan raya. Semak memperkuat bentuk desain untuk sirkulasi. Selain itu, tanaman baik pohon maupun semak dapat memberkan view yang cukup menarik untuk pengunjung dan sebagai peredam polusi udara serta bising. Gambar Planting Plan dapat dilihat pada Lampiran 4.

5.3.5.3. Hardsape- Lighting Plan Instalasi Listrik dan Lampu