k Sosial-Ekonomi Taman kota mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia,
karena merupakan tempat rekreasi warga. Disamping itu taman kota dapat dikembangkan dengan tanaman-tanaman produktif, sehingga dapat
membantu menambah pendapatan dan peningkatan taraf hidup rakyat.
2.5. Proses perancangan lanskap
Perancangan adalah suatu proses dimulai dari gagasan sampai terwujudnya gagasan menjadi tujuan awal. Dari sebuah titik awal biasanya berupa loncatan
ide, proses perancangan bergerak menuju perumusan ide yang berupa desain. Perancangan desain merupakan suatu usaha penanganan tapak site secara
optimal melalui proses keterpaduan penganalisisan dari suatu tapak dan kebutuhan program pengguna tapak, menjadi suatu sintesa yang kreatif Hakim dan Utomo,
2002. Menurut Simonds 1983 perancangan lanskap lebih ditujukan kepada
pengggunaan volume dan ruang, yang setiap volume memiliki bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan kualitas lain sebagai pencirinya. Semua ciri ini dapat
diekspresikan dapat dengan baik mengekspresikan dan mengakomodasikan fungsi-fungsi yang diinginkan.
Perancangan ditekankan pada penggunaan volume dan ruang. Setiap volume memliki bentuk, tekstur, ukuran, bahan, warna, dan kualitas yang lain.
Semuanya dapat mengekspresikan dan mengakomodasikan fungsi-fungsi yang ingin dicapai dengan baik sehingga ruang dapat memberikan dampak yang
berbeda pada psikologis manusia, tergantung pada pengorganisasiannya seperti keriangan, ketegangan, gerakan, keheningan, dan perenungan Simonds, 1983.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam melakukan perancangan adalah prinsip desain.
Sulistyantara 2006 menyatakan suatu rancangan taman yang baik tidak hanya dapat diwujudkan oleh unsur perancangan saja. Diperlukan adanya
pedoman yang digunakan untuk mengatur dan mengkreasikan elemen taman elemen taman dengan keragaman elemen desainnya. Pedoman ini seringkali
disebut prinsip desain. Prinsip desain ini meliputi beberapa aspek antara lain : tema, keseimbangan, skala, irama, dan titik perhatian. Pada suatu perancangan
diperlukan detail lanskap, pemilihan material yang digunakan dapat mendukung desain dari taman tersebut.
Menurut Hakim dan Utomo 2002 Perancangan detail lanskap adalah usaha seleksi dan ketepatan penggunaan komponen atau elemen, material atau
bahan lansekap, tanaman, kombinasi pemecahan detail berbagai elemen taman seperti : plaza, air mancur, kolom, bollard, dan sebagainya. Selain itu, dalam
merancang sebuah lanskap terdapat sebuah prinsip yaitu mengeliminasi elemen- elemen yang buruk dan menonjolkan elemen-elemen yang baik.
Proses perencanaan dan perancangan dalam arsitektur lanskap menurut Simonds 1983 terdiri atas Commision, Research, Analysis, Synthesis,
Construction, dan Operation. Commision adalah tahap dimana klien menyatakan keinginan atau kebutuhannya serta membuat definisi pelayanan dalam suatu
perjanjian kerja. Research merupakan tahap pengumpulan atau inventarisasi data. Analysis merupakan tahap menganalisis tapak, melakukan pengkajian terhadap
peraturan pemerintah, ketentuan standar dan potensial tapak. Synthesis merupakan tahap analisis perbandingan, pengkajian dampak, akomodasi dan konsolidasi,
membuat studi sistematik atas menentukan metode pelaksanaan. Construction merupakan tahap pelaksanaan dengan mempersiapkan dokumen, kontrak kerja,
supervisi, dan pengecekan pelaksanaan. Operation merupakan tahap penyelesaian proyek yang mencangkup pelaksanaan kunjungan secara periodik, penyesuaian
dan perbaikan serta observasi penampakan. Merancang adalah seperti sebuah gelombang yang berkesinambungan
sehingga berkembang dari gambar proses pembangunan dan keputusan yang berkaitan dengan bentuk akhir Loidl dan Bernard, 2003. Menurut Booth 1983,
proses perancangan harus memberikan pemikiran yang logikal dan kerja tim yang baik dalam menciptakan sebuah desain, dapat memberikan informasi yang jelas
tentang desain, memberikan solusi alternatif yang terbaik, serta menjelaskan solusi tersebut kepada klien. Proses desain menurut Booth 1983 yaitu:
1. Penerimaan proyek Project acceptance 2. Riset dan Analisis Research and analysis
a. Persiapan peta dasar b. Inventarisasi dan analisis
c. Wawancara dengan klien d. Pengembangan program
3. Desainperancangan Design a. Diagram fungsi
b. Diagram hubungan tapak c. Concept plan
d. Form Composition Study e. Preliminary design
f. Schematic plan g. Master plan
h. Design development 4. Gambar-gambar Konstruksi Construction Drawings
a. Layout plan b. Grading plan
c. Planting plan d. Construction details
5. Pelaksanaan Implementation 6. Evaluasi Setelah Konstruksi Post-Construction Evaluation Maintenance
7. Pengelolaan Management
2.6. Konsultan Lanskap dan Klien