Buah jeruk lemon yang matang
Pencampuran dengan mixer
Pengeringan dengan spray dryer Penambahan maltodekstrin 15
Pemerasan diambil filtratnya
Pengayakan Keterangan :
: bahanhas: : proses
Gambar 5. Skema pembuatan serbuk jeruk lemon
Sumber: modifikasi Permana 2008
3.3.2. Penelitian pendahuluan
Penelitian pendahuluan
dilakukan pembuatan
effervescent dengan
menggabungkan serbuk jeruk lemon dan tepung Na-alginat yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu serbuk tersebut ditambahkan natrium bikarbonat, asam
sitrat, asam tartarat, sukrosa, aspartam, vitamin C, dan garam. Campuran tersebut dicampurkan hingga homogen dalam kondisi suhu 25
o
C kemudian dikemas dalam plastik kedap udara. Skema Pembuatan serbuk effervescent dapat dilihat pada
Gambar 6. Serbuk jeruk lemon
Tepungserbuk Na-alginat
Serbuk jeruk lemon
Pencampuran sampai homogen
Keterangan : : bahanhasil
: proses
Gambar 6. Skema pembuatan serbuk effervescent Sumber: modifikasi Wahyuningsih 2004
formulasi minuman effervescent yang terbaik dapat dilihat dengan pengujian organoleptik dan pengujian secara objektif berupa pengujian kadar air,
kadar abu, pH, dan a
w
. Setelah didapatkan formulasi terbaik formulasi terbaik kemudian dilakukan uji kadar serat pangan, vitamin C, dan kadar gula. Untuk
selanjutnya formulasi terbaik tersebut digunakan dalam penelitian utama.
3.3.3. Penelitian utama
Penelitian utama
merupakan perlakuan penambahan
konsentrasi Na-alginat dengan konsentrasi yang berbeda-beda 0 , 1 , 2 , 3 , 4 , dan
5 untuk mengetahui perlakuan yang terbaik yang nantinya akan dibandingkan dengan minuman effervescent komersil. Formulasi minuman effervescent dengan
perlakuan penambahan konsentrasi Na-alginat yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 7.
Effervescent natrium
bikarbonat, asam sitrat,
asam tartrat, sukrosa,vitamin
C, garam, aspartam,
Tabel 7. Formulasi minuman serbuk effervescent dengan perlakuan penambahan konsentrasi Na-alginat yang berbeda
Bahan EF-1
EF-2 EF-3
EF-4 EF-5
EF-6 Jeruk
13 13
13 13
13 13
Alginat 1
2 3
4 5
Sukrosa 51,55
50,55 49,55
48,55 47,55
46,55 As.sitrat
4,4 4,4
4,4 4,4
4,4 4,4
As.tartrat 12,2
12,2 12,2
12,2 12,2
12,2 Na-bikarbonat
17,2 17,2
17,2 17,2
17,2 17,2
Aspartam 0,85
0,85 0,85
0,85 0,85
0,85 Garam
0,1 0,1
0,1 0,1
0,1 0,1
Vitamin C 0,7
0,7 0,7
0,7 0,7
0,7 Jumlah
100 100
100 100
100 100
Sumber:
modifikasi Wahyuningsih 2004
3.4. Prosedur Analisis
3.4.1. Analisis kimia dan fisika
Analisis kimia alginat meliputi perhitungan kadar rendemen, kadar susut pengeringan, analisis kadar abu, analisis pH, viskositas, serta derajat putih.
1 Rendemen FCC 1981
Rendemen natrium alginat yang diperoleh dari ekstraksi rumput laut Sargassum sp. dihitung berdasarkan berat setelah pengeringan terhadap berat
kering bahan baku. Perhitungan kadar rendemen natrium alginat menggunakan
rumus sebagai berikut :
Rendemen = Berat natrium alginat akhir g x 100 Berat rumput laut awal g
2 Kadar susut pengeringan AOAC 1995
Natrium alginat ditimbang sebanyak 2 gram dan ditempatkan dalam cawan porselen yang sebelumnya telah dikeringkan dan diketahui beratnya.
Contoh dikeringkan dalam oven pada suhu 105
o
C selama 16-24 jam, kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang. Penimbangan
dilakukan sampai diperoleh berat yang konstan. Untuk menghitung kadar air digunakan rumus sebagai berikut :
Kadar susut pengeringan = Berat yang hilang g x 100 Berat kering contoh g