Huruf-huruf pada histogram yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata p0,05
Gambar 21. Histogram nilai rata-rata volume buih minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat, n=3.
Berdasarkan analisis ragam, terhadap uji kadar pH α=0,05 menunjukkan
bahwa nilai dari keenam produk minuman effervescent p0,05. Hal ini membuktikan penambahan konsentrasi Na-alginat yang berbeda tidak memiliki
pengaruh yang nyata antara produk minuman effervescent yang satu dan lainnya. Berdasarkan grafik nilai rata-rata berkisar antara 53,23-63,23 . Nilai ini
menunjukkan reaksi effervescent pada minuman terjadi.
4.3.3. Perbandingan minuman effervescent dengan produk komersil
Setelah dilakukan uji pada penelitian utama, maka didapatkan minuman effervescent yang terpilih untuk dibandingkan dengan minuman effervescent
komersil yang telah beredar di pasaran salah satunya Adem Sari. Adem Sari dipilih sebagai pembanding karena dilihat dari penampakan yang mirip dengan
produk yang diteliti. Minuman effervescent yang terpilih yaitu minuman dengan konsentrasi
Na-alginat 1 . Hal ini dilihat dari uji organoleptik dan fisika kimia. Minuman effervescent yang disukai yaitu minuman dengan penggunaan Na-alginat 1
karena memiliki kekentalan dan viskositas yang rendah, aroma Na-alginat yang tidak terlalu tercium, tetapi masih mengandung Na-alginat sebagai fungsi serat
dalam minuman.
63,33a 56,67a
56,67 a 53,33 a
63,33 a 60,00 a
10 20
30 40
50 60
70
1 2
3 4
5
Perlakuan Na-alginat v
o lu
m e
b u
ih
4.3.4. Karakteristik sensori perbandingan komersil
Uji organoleptik perbandingan komersil ini membandingkan 3 minuman effervescent yaitu antara minuman effervescent terpilih menggunakan Na-alginat
hasil penelitian, minuman effervescent terpilih menggunakan Na-alginat komersil, dan produk minuman effervescent komersil. Histogram nilai rata-rata sensori uji
pembedaan atribut perbandingan komersil minuman serbuk effervescent dapat dilihat pada Gambar 22.
Angka- angka pada histogram yang diikuti huruf berbeda a, b menunjukkan hasil yang berbeda nyata
p0,05
Gambar 22. Histogram nilai rata-rata sensiori uji pembedaan atribut perbandingan komersil minuman serbuk effervescent bercitarasa
jeruk dengan penambahan Na-alginat, n=3.
1 Efek
effervescent
Nilai rata-rata sensori efek effervescent minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat terlihat nilai efek effervescent
yang tertinggi terdapat pada effervescent C komersil dengan nilai rata-rata mendekati 5 terbentuk gas dan tidak ada buih yang tertinggal sedangkan nilai
terendah yaitu pada effervescent B Na-alginat penelitian dengan nilai rata-rata mendekati 3 terbentuk gas dan banyak buih yang tertinggal. Hasil pengujian
Kruskal Wallis terhadap parameter efek effervescent α=0,05 menunjukkan bahwa
Uji pembedaan atribut
a a
a b
a b
a b
a a
a a
b b
b b
c
a
1 2
3 4
5 6
efek efek
effervescent sparkle
penampakan kekentalan aroma
rasa
parameter
Effervescent Na-alginat komersil Effervescent Na-alginat Penelitian
Effervescent komersil
n il
a i
nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata. Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa antara ketiga produk berbeda nyata. Adanya
perbedaan yang nyata pada efek effervescent antara minuman effervescent penelitian, minuman effervescent yang menggunakan Na-alginat komersil, dan
minuman effervescent komersil dikarenakan perbedaan komposisi dan karakteristik produk.
2 Efek
sparkle
Nilai rata-rata sensori efek sparkle minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat terlihat nilai efek effervescent
yang tertinggi terdapat pada effervescent C komersil dengan nilai rata-rata mendekati 4 terasa efek soda, sedangkan nilai terendah yaitu pada effervescent B
Na-alginat penelitian dengan nilai rata-rata mendekati 3 efek soda sedang. Hasil pengujian Kruskal Wallis terhadap parameter efek sparkle
α=0,05 menunjukkan bahwa nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata.
Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa minuman effervescent komersil berbeda nyata dengan minuman lainnya. Adanya perbedaan efek sparkle
antara minuman effervescent yang dibuat dengan minuman komersil dikarenakan perbedaan komposisi dan konsentrasi pembentukan gas CO
2
yang berbeda. Adanya Na-alginat juga dapat menyebabkan efek sprarkle yang berbeda. Bila
dibandingkan dengan minuman effervescent yang menggunakan Na-alginat komersil didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata antara minuman effervescent A
Na-alginat komersil dengan minuman effervescent B Na-alginat penelitian karena komposisi formulasi minuman effervescent yang sama hanya berbeda pada
Na-alginat saja.
3 Penampakan
Nilai rata-rata sensori penampakan minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat terlihat nilai penampakan yang
tertinggi terdapat pada effervescent A Na-alginat komersil dengan nilai rata-rata mendekati 4 agak jernih sedangkan nilai terendah yaitu pada effervescent C
komersil dengan nilai rata-rata mendekati 3 agak sedikit keruh. Hasil pengujian Kruskal Wallis terhadap parameter penampakan
α=0,05 menunjukkan bahwa nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata.
Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa minuman effervescent komersil berbeda nyata dengan minuman lainnya. Pada minuman komersil
didapatkan warna yang agak kekuningan. Sedangkan warna pada minuman dengan menggunakan Na-alginat komersil mendekati warna putih. Adanya perbedaan
penampakan antara minuman effervescent yang dibuat dengan komersil dikarenakan perbedaan komposisi formulasi. Bila dibandingkan dengan minuman
effervescent pada penelitian didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata antara minuman effervescent komersil maupun dengan minuman effervescent dengan
penambahan Na-alginat komersil.
4 Kekentalan
Nilai rata-rata sensori kekentalan minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat terlihat nilai kekentalan yang tertinggi
terdapat pada effervescent C komersil dengan nilai rata-rata mendekati 5 encer sedangkan nilai terendah yaitu pada effervescent B Na-alginat penelitian dengan
nilai rata-rata mendekati 4 agak kental. Hasil pengujian Kruskal Wallis terhadap parameter penampakan
α=0,05 menunjukkan bahwa nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata.
Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa minuman effervescent komersil berbeda nyata dengan minuman lainnya. Adanya penambahan Na-alginat
menyebabkan minuman effervescent menjadi agak kental. Bila dibandingkan dengan minuman effervescent dengan penambahan Na-alginat komersil tidak
didapatkan pengaruh yang berbeda nyata dengan minuman effervescent pada penelitian ini.
5 Aroma
Nilai rata-rata sensori aroma minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat terlihat nilai aroma yang tertinggi terdapat pada
effervescent C komersil dengan nilai rata-rata mendekati 5 aroma jeruk sedangkan nilai terendah yaitu pada effervescent B Na-alginat penelitian dengan
nilai rata-rata mendekati 3 sedikit aroma jeruk. Hasil pengujian Kruskal Wallis terhadap parameter aroma
α=0,05 menunjukkan bahwa nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata.
Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa minuman effervescent komersil berbeda nyata dengan minuman lainnya. Adanya penambahan Na-alginat
menyebabkan minuman effervescent menjadi memiliki aroma jeruk yang sedikit karena aroma jeruk tertutupi oleh aroma khas dari Na-alginat. Bila dibandingkan
dengan minuman effervescent dengan penambahan Na-alginat komersil tidak didapatkan pengaruh yang berbeda nyata dengan minuman effervescent pada
penelitian ini. Formulasi pembuatan minuman effervescent pada penelitian ini menggunakan bahan-bahan yang alami tanpa penambahan aroma sintetis sehingga
aroma jeruk yang diharapkan kurang kuat.
6 Rasa
Nilai rata-rata sensori kekentalan minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat terlihat nilai kekentalan yang tertinggi
terdapat pada effervescent C komersil dengan nilai rata-rata mendekati 4 manis berasa jeruk sedang sedangkan nilai terendah yaitu pada effervescent B
Na-alginat penelitian dengan nilai rata-rata mendekati 3 agak manis, berasa jeruk sedang. Hasil pengujian Kruskal Wallis terhadap parameter rasa
α=0,05 menunjukkan bahwa nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata.
Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa minuman effervescent komersil berbeda nyata dengan minuman lainnya. Bila dibandingkan dengan
minuman effervescent dengan penambahan Na-alginat komersil tidak didapatkan pengaruh yang berbeda nyata dengan minuman effervescent pada penelitian ini.
Rasa manis pada produk komersial disebabkan adanya penambahan aspartam begitu pula dengan penelitian ini. Hal ini dikarenakan penambahan sukrosa tidak
memenuhi rasa manis pada produk.
7 Hedonik
Nilai rata-rata sensori hedonik pada minuman effervescent memiliki nilai rata-rata mendekati 4 agak suka hingga mendekati 5 suka. Histogram nilai rata-
rata sensori hedonik minuman serbuk effervescent dapat dilihat pada Gambar 23.
Angka-angka pada histogram yang diikuti huruf berbeda a, b menunjukkan hasil yang berbeda nyata p0,05
Gambar 23. Histogram nilai rata-rata sensori hedonik perbandingan komersil minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan
Na-alginat, n=3.
Hasil pengujian Kruskal Wallis terhadap uji hedonik α=0,05
menunjukkan bahwa nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata. Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa minuman effervescent B
Na-alginat penelitian berbeda nyata dengan effervescent C komersil. Nilai rata- rata uji hedonik tertinggi terdapat pada produk minuman effervescent C komersil
dengan penilaian mendekati nilai 5 suka, sedangkan nilai terendah pada minuman effervescent B Na-alginat penelitian dengan penilaian mendekati nilai
4 agak suka dan minuman effervescent A Na-alginat komersil memiliki nilai mendekati 4 agak suka.
Ketiga minuman effervescent ini dapat diterima oleh para panelis. Perbedaan tingkat kesukaan antara minuman effervescent komersil dan hasil
penelitian dikarenakan perbedaan komposisi dan formulasi minuman. Pada minuman efferrvescent penelitian memiliki tambahan gizi berupa Na-alginat dan
bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-bahan alami.
4.3.5. Karakteristik fisika dan kimia perbandingan komersil