22
2. Pengembangan Tanaman dan Pembibitan
Pembibitan jarak pagar dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Pembibitan secara vegetatif dilakukan dengan kultur jaringan ex-vitro dan stek.
Pembibitan secara generatif dilakukan dengan menggunakan biji yang sudah matang yang berasal dari buah yang masak berwarna hitam.
Kultur jaringan. Ini merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman
secara vegetatif. Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas serta menumbuhkan bagian-
bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian
tanaman dapat memperbanyak diri dan beregenarasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama teknik kultur jaringan adalah perbanyakan tanaman dengan
menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril
www.dephut.go.id .
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara
generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat identik dengan induknya, dapat
diperbanyak dalam jumlah besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat,
kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.
Gambar 4. Kultur jaringan www.dephut.go.id
23 Pembibitan jarak pagar dengan menggunakan kultur jaringan masih belum
berkembang. Hal ini disebabkan oleh jarak pagar yang mudah diperbanyak dengan teknik perbanyakan biasa. Namun, pada masa yang akan datang kultur
jaringan dapat dilirik sebagai metode pembibitan yang efektif, terutama apabila produksi jarak pagar meningkat pesat dan terjadi permintaan bibit dalam jumlah
besar yang harus dipenuhi dalam waktu singkat.
Stek. Cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan
menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Pembibitan jarak pagar dapat dilakukan dengan stek
batang. Batang yang akan distek adalah berupa batang yang cukup berkayu atau cabang tua dengan panjang sekitar 25 cm Hambali et al., 2006.
Bahan stek kemudian ditanam dalam polibag dengan kedalaman sekitar 5 cm. Media tanam yang digunakan dapat berupa arang sekam dan serbuk gergaji.
Setelah ditanam, media di sekitar batang dipadatkan. Sebagai alternatif perbanyakan vegetatif buatan, stek lebih ekonomis, lebih mudah, tidak
memerlukan keterampilan khusus dan cepat dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya. Cara perbanyakan dengan metode stek akan
kurang menguntungkan jika bertemu dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru terbentuk tidak tahan stress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop
tanaman yang masih bertahan.
Gambar 5. Stek www.brmc.biotrop.org Pembibitan dengan stek jarang dilakukan pada pembibitan jarak pagar.
Penyebabnya adalah waktu pembibitan yang lebih lama karena harus menunggu hingga sistem perakaran jarak cukup kuat. Selain itu, stek dianggap sebagai
metode perbanyakan yang konvensional.
24
Biji. Pembibitan jarak pagar dengan biji dilakukan dengan seleksi terhadap
biji yang akan dibibitkan. Biji yang baik adalah biji yang berwarna hitam mengkilap dan tidak memiliki bagian yang cacat. Setelah itu, biji direndam dalam
cairan insektisida seperti Aldrin atau Azodrin sebanyak 2 ccliter air atau Agrep 1 gramliter air. Insektisida seperti Furadan 3G berguna untuk melindungi benih
jarak dari serangan semut atau hama lain pada saat penanaman. Pemberian fungisida seperti Dithane M-45 dapat diberikan sebanyak 1 gramliter air untuk
menghilangkan kontaminan cendawan. Biji kemudian direndam dalam air hangat 70
˚C selama 12-24 jam, lalu ditiriskan selama 30 menit. Biji siap dikecambahkan dalam media di polibag ataupun di bedeng persemaian Hambali et al., 2006.
Gambar 6. Seleksi biji Gambar 7. Pembibitan jarak
www.deptan.go.id www.deptan.go.id
Selama pembibitan, dilakukan kegiatan penyiraman, penyiangan, dan seleksi. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Penyiangan dilakukan
saat bibit berumur 1.5 bulan dengan membuang semua gulma yang terdapat pada media tanam. Seleksi bibit dilakukan untuk memilih bibit yang sehat, tegar, dan
baik pertumbuhannya. Bibit yang tidak sehat dan apkir sebaiknya tidak ditanam. Pembibitan berlangsung selama 8 minggu. Jarak pagar akan dipindah ke lahan
jika sudah memiliki tinggi minimal 40 cm, jumlah daun minimal 5 helai, dan tumbuh dalam keadaan baik.
B. Media Tanam Bibit