Pemadatan Tanah Uji Proctor

30

e. Pemadatan Tanah Uji Proctor

Pemadatan tanah merupakan suatu proses ketika udara pada pori-pori dikeluarkan dengan salah satu cara mekanis. Cara mekanis yang digunakan untuk memadatkan tanah bermacam-macam misalnya berupa menggilas atau memukul. Setiap daya pemadatan tertentu kepadatan yang tercapai tergantung kadar air tanahnya. Jika kadar air rendah, tanah akan keras dan kaku sehingga sulit dipadatkan. Jika kadar air ditambah, air akan berfungsi sebagai pelumas sehingga tanah lebih mudah dipadatkan. Baver et al. 1978 menyatakan bahwa pemadatan tanah adalah peningkatan densitas tanah sebagai akibat dari beban atau tekanan yang diberikan. Menurut Wesley 1973, jika kadar air rendah, tanah akan sukar dipadatkan karena tanah terlalu kaku. Jika kadar air tanah terlalu tinggi, tanah juga akan sulit dipadatkan karena pori-pori tanah telah terisi oleh air. Kadar air yang tepat untuk memperoleh kepadatan maksimum berat isi kering maksimum disebut kadar air optimum. Bila daya pemadatan bertambah, kadar air optimum menjadi lebih rendah. Akan tetapi, jika kadar air terlalu tinggi, meskipun daya pemadatan bertambah tanah tidak akan padat karena pori-pori tanah terisi oleh air. Pemadatan tanah terjadi baik oleh usaha pemadatan tanah maupun oleh perubahan kadar air tanah. Pada suatu usaha pemadatan tetap, berat isi kering tanah merupakan fungsi dari kadar air tanah. Mulai dari kondisi kering, berat isi kering meningkat dengan meningkatnya kadar air tanah dan mencapai puncak yang disebut berat isi kering maksimum pada nilai kadar air yang disebut kadar air optimum. Selanjutnya, berat isi kering akan menurun kembali dengan meningkatnya kadar air tanah Baver et al. 1978. Percobaan di laboratorium yang umum digunakan adalah Standard Proctor Test atau American Association of State Highway and Transportation Official Test AASHTO Test dan Modified Proctor Test atau Modified AASHTO Compaction Test. Usaha pemadatan dan energi pemadatan adalah tolak ukur energi mekanis yang dikerjakan terhadap suatu massa tanah. Di lapangan, usaha pemadatan diperoleh dari mesin gilas, alat- alat pemadat dengan getaran. Di laboratorium, usaha pemadatan diperoleh 31 dari tumbukan dinamik, suatu palu dijatuhkan dari ketinggian tertentu berulang-ulang dengan beberapa lapisan tanah dalam suatu cetakan mold untuk menghasilkan suatu contoh tanah dengan volume tertentu. Ukuran dan bentuk palu, jumlah jatuhan, jumlah lapisan, dan volume cetakan telah dispesifikasikan dalam pengujian standar oleh ASTM dan AASHTO. Spesifikasi ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini Bowles, 1989. Tabel 2. Elemen uji pemadatan standar dan modifikasi Bowles, 1989 Standar ASTM D698 Modifikasi ASTM D1557 Palu 24.5 N 44.5 N Tinggi jatuhan palu 305 mm 457 mm Jumlah lapisan 3 5 Tumbukan per lapisan 25 25 Volume cetakan 942.2 cm 3 942.2 cm 3 Contoh tanah Saringan Saringan Energi pemadatan 595 KJcm 3 2698 KJcm 3 Lebih lanjut Bowles 1989 menyatakan bahwa metode Proctor yang orisinal dengan menggunakan kembali tanah yang telah diuji untuk keperluan berikutnya guna menghasilkan suatu kurva pemadatan lebih disukai dibandingkan penggunaan contoh tanah yang baru untuk penentuan titik-titik pada kurva tersebut dengan beberapa pertimbangan antara lain; kebutuhan tanah yang lebih sedikit dari lapangan, tempat penyimpanan yang lebih kecil, mengurangi jumlah yang harus diproses, cenderung mengurangi jumlah titik pengujian, serta mengurangi biaya pembuatan kurva pemadatan. 32

III. Metode Penelitian

A. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Teknik Mesin dan Budidaya Pertanian dan Laboratorium Fisika dan Mekanika Tanah, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dimulai bulan April hingga November 2009.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Alat pengamatan pertumbuhan bibit:

1. Polibag

2. Timbangan

3. Software SAS 6.012

4. Cone Index Penetrometer, Yamanaka. Fujiwara Seishako, LTD

5. Jangka sorong

6. Penggaris

7. Termometer

8. Kamera digital

Alat pengujian di laboraturium : 1. Oven 2. Desicator 3. Neraca digital 4. Obeng 5. Wadahembercawan 6. Pisau 7. Pengemprot air dan corong 8. Pemadat tanah Proctor test 9. Ayakan 4760 μm sesuai dengan uji pemadatan standar JIS A 1210-1480 10. Piknometer 11. Termometer 12. Mortar