Kadar Lemak SNI 01-2891-1992 Kadar Karbohidrat Bagian Tak Larut dalam Alkohol SNI 06-2878-1992

Lampiran 1 . Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering

a. Kadar Air SNI 01-2891-1992

Sebanyak 2-5 g sampel serbuk kering dimasukkan ke dalam cawan aluminium yang telah diketahui bobotnya. Cawan yang berisi contoh kemudian dikeringkan pada oven suhu 1050C selama 3 jam, setelah itu cawan didinginka dal desikator dan ditimbang. Pengeringan diulangi hingga diperoleh bobot i ng n am tetap. Perh tu an: Ket: w1 : Bobot sampel awal g w2 : Bobot sampel akhir setelah dikeringkan g

b. Kadar Abu SNI 01-2891-1992

Sebanyak 2-3 g sampel dimasukkan ke dalam sebuah cawan porselin yang telah diketahui bobotnya. Untuk sampel berbentuk cairan, sampel diuapkan di atas penangas air terlebih dahulu hingga kering. Cawan yang berisi sampel selanjutnya diarangkan di atas nyala pembakar, lalu diabukan dalam tanur listrik pada suhu maksimum 550 C sampai pengabuan sempurna sesekali pintu tanur dibuka sedikit agar oksigen bisa masuk. Kemudian cawan didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Perhitungan: Ket: w : Bobot sampel sebelum diabukan g w1: Bobot sampel + cawan setelah diabukan g w2: Bobot cawan kosong g

c. Kadar Lemak SNI 01-2891-1992

Sebanyak 1-2 g sampel dimasukkan ke dalam selongsong kertas yang dialasi dengan kapas. Selongsongan kertas berisi contoh tersebut disumbat dengan kapas, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu tidak lebih dari 80 C selama kurang lebih 1 jam. Selanjutnya selongsong dimasukkan ke dalam alat soxhlet yang telah dihubungkan dengan labu lemak berisi batu didih yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya. Kemudian dilakukan proses ekstraksi dengan pelarut heksan atau pelarut lemak lainnya selama kurang lebih 6 jam. Heksan lalu disuling dan ekstrak lemak dikeringkan dalam oven pengering pada suhu 105 C. Labu lemak didinginkan dan ditimbang. Pengeringan dilakukan ulang hingg bobot tetap. Perhitungan: a tercapai Ket: w : Bobot sampel g w1: Bobot labu lemak kosong g w2: Bobot labu lemak setelah diekstraksi g 54

d. Kadar Karbohidrat

Sejumlah kecil sampel yaitu sekitar 0.1 g ditimbang dan diletakkan ke dalam labu kjeldahl 30 ml. Kemudian tambahkan 0.9 g K 2 SO 4 , 40 mg HgO, dan 2 ml H 2 SO 4 untuk setiap 10 mg bahan organik di atas 15 mg. Sampel dididihkan selama 1-15 jam hingga cairan menjadi jernih. Larutan kemudian dimasukkan ke dalam alat destilasi, dibilas dengan aquadest dan ditambahkan 10 ml larutan NaOH-Na 2 S 2 O 3 . Gas NH 3 yang dihasilkan dari reaksi dalam alat destilasi ditangkap oleh 5 ml H 3 BO 3 dalam Erlenmeyer yang telah ditambahkan 3 tetes indikator canpuran 2 bagian merah metil 0.2 dalam alkohol dan 1 bagian methylene blue 0.2 dalam alkohol. Kondensat tersebut kemudian dititrasi dengan HCl 0.02 N yang sudah distandarisasi hingga terjadi perubahan warna kondensat menjadi abu-abu. Penetapan blanko dilakukan dengan menggunakan metode yang sama seperti pada penetapan sampel. Kadar protein dihitung dengan menggunakan rumus: . ⁄ 55 Lampiran 2 . Prosedur analisa sabun

a. Bagian Tak Larut dalam Alkohol SNI 06-2878-1992

Sebanyak 10 gram sabun ditimbang dan dimasukkan ke dalam gelas piala lalu ditambahkan 100 ml alkohol dan dipanaskan pada 80 C selama 30 menit sambil diaduk. Kemudian disaring dengan kertas saring yang telah diketahui bobotnya W1. Kertas saring beserta isinya dikeringkan pada suhu 105 C selama 60 menit, didinginkan dalam desikator dan ditimbang hingga bobotnya tetap W2. Perhitungan: W Ket: W : berat contoh

b. pH SNI 06-3532-1994