69
1 .0
1 5
.0 2
.0 2
5 .0
3 .0
3 5
.0 4
.0 2
4 6
8 1
1 2
1 4
1 6
1 8
2
4 .5
3 7
.0 2
3 4
.8 5
3 3
.2 3
4 .6
9 2
9 .1
2 3
.7 6
2 6
.9 8
2 5
.2 3
T IC
: A _
1 .D
Lampiran 8. Hasil analisis GC-MS ekstrak dan fraksi ekstrak daun dan ranting jarak pagar
2 2
.0 2
2 2
4 2
6 2
8
T im
e --
A b
u n
d a
n ce
6 .5
1 7
.2 2
7 .7
6 7
.9 8
.0 5
8 .4
3 9
.2 8
1 .0
1 1
.4 2
1 .4
8 1
1 .1
5 1
1 .4
8 1
2 .0
9 1
2 .3
1 2
.7 3
1 2
.8 6
1 2
.9 8
1 3
.0 4
1 3
.1 8
1 3
.2 6
1 3
.3 5
1 3
.4 6
1 3
.6 5
1 3
.7 7
1 3
.9 5
1 4
.8 2
1 4
.8 6
1 4
.9 5
1 5
.1 5
1 5
.2 1
1 5
.3 1
1 6
.8 3
1 6
.9 2
1 6
.9 7
1 7
.3 1
9 .1
1 9
.7 1
a. Ekstrak kasar soxhlet
b. Fraksi Etanol Air
70
8.00 10.00
12.00 14.00
16.00 18.00
20.00 22.00
24.00 26.00
28.00 30.00
200000 400000
600000 800000
1000000 1200000
1400000 1600000
Tim e--
Abundance TIC: A2.D
7.84
17.30
6.44 7.10
7.16 7.69
7.98 8.05
8.35 9.88
10.34 10.44
11.11 11.20
11.42 12.06
12.83 13.02
13.15 13.23
13.33 13.46
13.54 13.58
13.73
14.93 15.28
19.80 19.87
16.94
c. Fraksi etil asetat
71
5.00 10.00
15.00 20.00
25.00 30.00
35.00 40.00
100000 200000
300000 400000
500000 600000
700000 800000
900000
Tim e--
Abundance TIC
: A3.D
16.01
10.77 13.21
13.43 23.55
3.78 6.87
7.84 7.87
8.55 8.92
9.16 9.55
9.60 9.82
12.61 13.86
14.60 12.01
12.20 13.58
10.86 13.34
15.44 10.93
11.39
d. Ekstrak kasar maserasi
A b
u n
d a
n ce
72
8 .0
1 .0
1 2
.0 1
4 .0
1 6
.0 1
8 .0
2 .0
2 2
.0 2
4 .0
2 6
.0 2
8 .0
3 .0
3 2
.0 3
4 .0
T IC
: S
A M
P E
L _
U L
.D 7
5
5 1
1 5
2 2
5 3
3 5
4 4
5 5
5 5
6 6
5 7
1 8
.7 8
1 7
.5 8
3 3
.8 6
1 9
.3 4
1 6
.3 6
1 9
.2 4
1 9
.5 6
.3 7
1 3
.4 7
1 4
.8 8
1 5
.1 2
1 4
.9 8
1 3
.3 2
T im
e -
-
LAMPIRAN
53
Lampiran 1 . Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering
a. Kadar Air SNI 01-2891-1992
Sebanyak 2-5 g sampel serbuk kering dimasukkan ke dalam cawan aluminium yang telah diketahui bobotnya. Cawan yang berisi contoh kemudian dikeringkan pada oven suhu 1050C
selama 3 jam, setelah itu cawan didinginka dal
desikator dan ditimbang. Pengeringan diulangi hingga diperoleh bobot
i ng n
am tetap. Perh tu
an: Ket: w1 : Bobot sampel awal g
w2 : Bobot sampel akhir setelah dikeringkan g
b. Kadar Abu SNI 01-2891-1992
Sebanyak 2-3 g sampel dimasukkan ke dalam sebuah cawan porselin yang telah diketahui bobotnya. Untuk sampel berbentuk cairan, sampel diuapkan di atas penangas air terlebih dahulu
hingga kering. Cawan yang berisi sampel selanjutnya diarangkan di atas nyala pembakar, lalu diabukan dalam tanur listrik pada suhu maksimum 550
C sampai pengabuan sempurna sesekali pintu tanur dibuka sedikit agar oksigen bisa masuk. Kemudian cawan didinginkan dalam
desikator dan ditimbang. Perhitungan:
Ket: w : Bobot sampel sebelum diabukan g w1: Bobot sampel + cawan setelah diabukan g
w2: Bobot cawan kosong g
c. Kadar Lemak SNI 01-2891-1992