Ekstrak kasar soxhlet Fraksi Etanol Air Fraksi etil asetat Ekstrak kasar maserasi Kadar Air SNI 01-2891-1992 Kadar Abu SNI 01-2891-1992

69 1 .0 1 5 .0 2 .0 2 5 .0 3 .0 3 5 .0 4 .0 2 4 6 8 1 1 2 1 4 1 6 1 8 2 4 .5 3 7 .0 2 3 4 .8 5 3 3 .2 3 4 .6 9 2 9 .1 2 3 .7 6 2 6 .9 8 2 5 .2 3 T IC : A _ 1 .D Lampiran 8. Hasil analisis GC-MS ekstrak dan fraksi ekstrak daun dan ranting jarak pagar 2 2 .0 2 2 2 4 2 6 2 8 T im e -- A b u n d a n ce 6 .5 1 7 .2 2 7 .7 6 7 .9 8 .0 5 8 .4 3 9 .2 8 1 .0 1 1 .4 2 1 .4 8 1 1 .1 5 1 1 .4 8 1 2 .0 9 1 2 .3 1 2 .7 3 1 2 .8 6 1 2 .9 8 1 3 .0 4 1 3 .1 8 1 3 .2 6 1 3 .3 5 1 3 .4 6 1 3 .6 5 1 3 .7 7 1 3 .9 5 1 4 .8 2 1 4 .8 6 1 4 .9 5 1 5 .1 5 1 5 .2 1 1 5 .3 1 1 6 .8 3 1 6 .9 2 1 6 .9 7 1 7 .3 1 9 .1 1 9 .7 1

a. Ekstrak kasar soxhlet

b. Fraksi Etanol Air

70 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 22.00 24.00 26.00 28.00 30.00 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 Tim e-- Abundance TIC: A2.D 7.84 17.30 6.44 7.10 7.16 7.69 7.98 8.05 8.35 9.88 10.34 10.44 11.11 11.20 11.42 12.06 12.83 13.02 13.15 13.23 13.33 13.46 13.54 13.58 13.73 14.93 15.28 19.80 19.87 16.94

c. Fraksi etil asetat

71 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 900000 Tim e-- Abundance TIC : A3.D 16.01 10.77 13.21 13.43 23.55 3.78 6.87 7.84 7.87 8.55 8.92 9.16 9.55 9.60 9.82 12.61 13.86 14.60 12.01 12.20 13.58 10.86 13.34 15.44 10.93 11.39

d. Ekstrak kasar maserasi

A b u n d a n ce 72 8 .0 1 .0 1 2 .0 1 4 .0 1 6 .0 1 8 .0 2 .0 2 2 .0 2 4 .0 2 6 .0 2 8 .0 3 .0 3 2 .0 3 4 .0 T IC : S A M P E L _ U L .D 7 5 5 1 1 5 2 2 5 3 3 5 4 4 5 5 5 5 6 6 5 7 1 8 .7 8 1 7 .5 8 3 3 .8 6 1 9 .3 4 1 6 .3 6 1 9 .2 4 1 9 .5 6 .3 7 1 3 .4 7 1 4 .8 8 1 5 .1 2 1 4 .9 8 1 3 .3 2 T im e - - LAMPIRAN 53 Lampiran 1 . Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering

a. Kadar Air SNI 01-2891-1992

Sebanyak 2-5 g sampel serbuk kering dimasukkan ke dalam cawan aluminium yang telah diketahui bobotnya. Cawan yang berisi contoh kemudian dikeringkan pada oven suhu 1050C selama 3 jam, setelah itu cawan didinginka dal desikator dan ditimbang. Pengeringan diulangi hingga diperoleh bobot i ng n am tetap. Perh tu an: Ket: w1 : Bobot sampel awal g w2 : Bobot sampel akhir setelah dikeringkan g

b. Kadar Abu SNI 01-2891-1992

Sebanyak 2-3 g sampel dimasukkan ke dalam sebuah cawan porselin yang telah diketahui bobotnya. Untuk sampel berbentuk cairan, sampel diuapkan di atas penangas air terlebih dahulu hingga kering. Cawan yang berisi sampel selanjutnya diarangkan di atas nyala pembakar, lalu diabukan dalam tanur listrik pada suhu maksimum 550 C sampai pengabuan sempurna sesekali pintu tanur dibuka sedikit agar oksigen bisa masuk. Kemudian cawan didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Perhitungan: Ket: w : Bobot sampel sebelum diabukan g w1: Bobot sampel + cawan setelah diabukan g w2: Bobot cawan kosong g

c. Kadar Lemak SNI 01-2891-1992