KOMPOSISI SENYAWA EKSTRAKFRAKSI EKSTRAK DAUN DAN

a b c Gambar 8. a Ekstrak kasar; b Fraksi etanol air; c Fraksi etil asetat.

B. KOMPOSISI SENYAWA EKSTRAKFRAKSI EKSTRAK DAUN DAN

RANTING JARAK PAGAR Kromatografi gas-spektrometer massa GC-MS adalah metode yang mengkombinasikan kromatografi gas dan spektrometri massa untuk mengidentifikasi senyawa yang berbeda dalam analisis sampel. GC-MS terdiri dari dua blok bangunan utama yaitu kromatografi gas dan spektrometer massa. Kromatografi gas menggunakan kolom kapiler yang tergantung pada dimensi kolom panjang, diameter, ketebalan film serta sifat fase. Perbedaan sifat kimia antara molekul-molekul yang berbeda dalam suatu campuran dipisahkan dari molekul dengan melewatkan sampel sepanjang kolom. Molekul-molekul memerlukan jumlah waktu yang berbeda disebut waktu retensiretention time untuk keluar dari kromatografi gas. Hal ini memungkinkan spektrometer massa untuk menangkap, mengionisasi, mempercepat, membelokkan, dan mendeteksi molekul terionisasi secara terpisah. Spektrometer massa melakukan hal ini dengan memecah masing-masing molekul menjadi ion dan mendeteksi fragmen ion menggunakan massa untuk memperoleh rasio Anonim 2009. Hasil analisis GC-MS yang dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik Puslabfor Mabes Polri menunjukkan bahwa kandungan ekstrakfraksi ekstrak daun dan ranting jarak pagar terdiri dari senyawa golongan steroid, terpenoid, flavonoid, dan beberapa senyawa lainnya. Senyawa- senyawa inilah yang diduga bertanggung jawab atas aktivitas antimikroba dan antioksidan yang dimiliki oleh bagian daun dan ranting tanaman jarak pagar. Tabel 3 menunjukkan senyawa yang teridentifikasi dari ekstrak kasar soxhlet, fraksi etanol air soxhlet, dan fraksi etil asetat soxhklet. Adapun total luas area untuk keseluruhan peak yang terdeteksi mulai dari luas terbesar hingga terkecil dimiliki oleh ekstrak kasar soxhlet dengan luas 464348487, fraksi etanol air dengan luas 271608836, fraksi etil asetat dengan luas 155345612, dan ekstrak kasar maserasi dengan luas sebesar 52797724. Hasil tersebut menunjukkan bahwa senyawa terbanyak dimiliki oleh ekstrak kasar soxhlet. Sementara itu, untuk fraksi etanol air dan fraksi etil asetat, luas daerahnya lebih kecil dibandingkan dengan luas daerah ekstrak kasar soxhlet yang berarti senyawa yang terkandung didalamnya lebih sedikit dibandingkan senyawa pada ekstrak kasar soxhlet. Hal itu dapat terjadi karena fraksi etanol air dan fraksi etil asetat didapatkan setelah dilakukan proses fraksinasi terhadap ekstrak kasar soxhlet yang bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa berdasarkan tingkat kepolarannya. Sedangkan bila dibandingkan antara proses ekstraksi soxhlet hot extraction dan maserasi cold extraction maka ekstraksi soxhletlah yang memiliki total luas area peak yang lebih besar. Hal ini dikarenakan adanya panas saat proses ekstraksi menyebabkan lebih banyak senyawa yang terekstrak. 24 Tabel 3. Senyawa yang teridentifikasi dari ekstrakfraksi ekstrak soxhlet daun dan ranting jarak pagar No RT menit Quality Berat Molekul gmol Nama Senyawa Area Keterangan Esktrak Kasar Fraksi Fraksi Soxhlet Etanol Air Etil Asetat Terpenoid 1 8.91 94 296.53 Phytol 1.67 Diterpen antimicrobial, anticancer, anti- inflammatory 2 8.55 94 196.24 Loliolide 2.64 Monoterpen 3 9.24 99 278.52 Neophytadiene 5.31 1.04 Diterpen 4 10.86 97 296.53 Phytol Isomer 1.07 Diterpen 5 14.95 91 296.53 Trans-Phytol 5.63 Diterpen 6 19.87 78 218.33 Aristolone 6.38 Sesquiterpene 7 25.23 93 410.72 Squalene 7.91 Triterpen antioksidan 8 34.69 90 298.55 1-Dotricontanol1-Eicosanol 7.25 Triterpen Phenolic 9 7.16 91 144.12 2,3-dihydro-3,5 –dihydroxy- 6-methyl 4-Phyran-4-one 1.49 1.2 Flavonoid fraction antimicrobial, anti- inflammatory 10 7.76 81 290.26 Catechin 1.21 1.5 Flavonoid antioxidant 11 15.21 96 264.45 9,12,15-Octadecatrien-1-ol 2.04 Phenolic Steroid 12 17.3 99 414.71 Gamma Sitosterol 33.16 6.78 Steroid Vitamin E 13 33.19 93 416.68 Gamma Tocopherol 4.59 Vitamin Eantioksidan 14 37.02 99 430.71 Alpha Tocopherol 12.92 Vitamin Eantioksidan Hydrocarbon 15 10.77 78 282.46 9-Octadecenoic Acid 4.76 Carboxylic acids 16 10.93 97 298.50 Methyl Stearate 1.21 Ester 17 11.15 97 222.24 Diethyl PhthalatePthalol 0.79 0.87 Organic ester 18 11.39 95 310.60 Docosane 0.95 Hydrocarbons 19 12.01 99 324.63 Tricosane 1.35 Hydrocarbons 20 12.21 93 268.48 16-Octadecanal 1.52 Aldehydes and ketones 21 12.29 90 228.38 Tetradecanoic Acid 0.44 Carboxylic acids 22 12.8 94 226.44 Hexadecane 0.75 Hydrocarbons 23 13.21 98 282.55 Eicosane 3.42 Hydrocarbons 24 13.44 89 268.48 Octadecanal 3.79 Aldehydes and ketones 25 13.47 99 256.42 Hexadecanoic Acid 4.4 6.36 2.73 Carboxylic acids antioksidan 26 13.76 99 Emersol 9.03 6.28 hydrocarbons 27 14.82 99 282.25 8-Octadecanoic Acid 5.27 Carboxylic acids 28 15.31 94 282.25 Octadecanoic AcidVanicol 2.07 Carboxylic acids 29 16.97 95 72.06 2-Propenoic Acid 2.06 Carboxylic acids 30 26.98 97 364.69 1-Hexacosene 5.05 Hydrocarbons Senyawa Furan 31 7.84 91 96.08 2-Furancarboxaldehyde 1.49 7.64 Senyawa fural produk reaksi mailard, antioksidan 25 Pada tabel tersebut terlihat bahwa beberapa senyawa yang berhasil diidentifikasi dari ekstrakfraksi ekstrak daun dan ranting jarak pagar antara lain adalah phytol diterpen alcohol, diethyl phthalate organic ester, -sitosterol sterol, serta n-hexadecanoic acid dan octadecanoic acid fatty acids. Senyawa-senyawa ini juga berhasil ditemukan oleh Velanggani 2011 dalam penelitiannya terhadap ekstrak etanol dari daun Mallotus philippensis Lam. yang juga berasal dari family Euphorbiaceae seperti jarak pagar. Pada ekstrak kasar soxhlet dan fraksi etanol air dalam penelitian ini teridentifikasi adanya senyawa diethyl phthalate. Dalam kaitannya dengan efek pengobatan, diethyl phthalate telah digunakan untuk pembuatan 67 formulasi produk perawatan kuku, kulit, dan rambut Menurut Kamrin 1991. WHO 2003 menyebutkan bahwa diethyl phthalate juga digunakan sebagai komponen dalam produk insektisida dan repelan penolak nyamuk sebagai pengganti kamper. Senyawa-senyawa berupa squalene, phytol, dan vitamin E yang ditemukan pada ekstrakfraksi ekstrak daun dan ranting jarak pagar pada penelitian ini, juga ditemukan pada tanaman obat Solanum surattense dari famili Solanaceae yang sejak dulu dipercaya memiliki khasiat obat sebagai anti kanker dan antibakteri Hema 2011. Senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas anti kanker pada tanaman ini adalah trans-squalene 31.55, 9,12,15- octadecatrienoic acid Z,Z,Z- 10.20, phytol 8.17 and vitamin E 7.86. Tabel 4 menunjukkan aktivitas biologis dari beberapa senyawa yang teridentifikasi dari ekstrakfraksi ekstrak daun dan ranting jarak pagar dalam penelitian ini, yang juga ditemukan pada ekstrak daun Solanum surattense. Tabel 4. Aktivitas biologis beberapa senyawa pada Jatropha curcas Linn dan Solanum surattense No Nama Senyawa Aktivitas Biologis 1 Hexadecanoic acid, ethyl Ester Antioxidant, hypocholesterolemic nematicide, pesticide, anti-androgenic flavor, hemolytic, 5- Alpha reductase inhibitor 2 Trans-squalene Antibacterial, Antioxidant, Antitumor, Cancer-Preventive, Chemopreventive, Immunostimulant, Lipoxygenase-Inhibitor, Perfumery, Pesticide and Sunscreen 3 Phytol Cancer-Preventive 4 Vitamin E tocopherol Antilupus, Antimastalgic, Antineuritic, Antinitrosaminic, Antiophthalmic, Antiosteoarthritic, Antioxidant, Antiparkinsonian, Cancer-Preventive Sumber: Hema 2011 berdasarkan Dr. Duke’s Phytochemical and Ethnobotanical Databases by Dr. Jim Duke of the Agricultural Research ServiceUSDA. Kajian tentang kandungan senyawa aktif dari Jatropha curcas Linn juga pernah diteliti oleh Ehsan et al. 2011. Hasil analisis GC-MS menunjukkan adanya beberapa senyawa pada sampel penelitian ini yang sama seperti yang ditemukan oleh Ehsan et al. 2011 dalam penelitiannya. Senyawa tersebut adalah 2-furancarboxaldehyde dan sitosterol yang ditemukan pada fraksi ekstrak etanol air daun dan ranting jarak pagar dan bertanggung jawab terhadap aktivitas antimikroba. -sitosterol, sterol tanaman, menunjukkan aktivitas antimikroba, anti-inflamasi, dan kegiatan sitotoksik. Senyawa 2 -furancarboxaldehyde, 5 -hydroxymethyl juga menunjukkan aktivitas antibakteri dan antijamur yang dapat diaplikasikan dalam produk farmasi, kosmetik 26 dan pestisida. Furfural digunakan sebagai pemberi flavor dalam makanan dan produk lainnya, seperti kosmetik, wewangian, pestisida, herbisida, fungisida, insektisida, dan bahan pembasmi kuman Ehsan et al. 2011. Senyawa terpenoid merupakan metabolit utama yang ditemukan dalam famili Euphorbiaceae. Di antara golongan terpen, senyawa golongan diterpenoid-lah yang mendominasi penelitian pada spesies Jatropha sehubungan dengan struktur kimia dan aktivitasnya sebagai obat-obatan Devappa 2011. Sterol yang khas pada tumbuhan, sitosterol dan stigmasterol, muncul sebgai komponen sterol utama. Sementara, kolesterol hadir dalam konsentrasi yang dapat diabaikan. Sitosterol memiliki aktivitas anti-hiperlipopreteinamic, antibakteri, dan antimikotik serta telah terbukti bertindak sebagai inhibitor bagi tumor promotion secara in vivo Yasukawa et al. 1991 dan menghambat karsinogenesis Raicht et al. 1980. Stigmasterol terbukti secara nyata menghambat promosi tumor dalam dua tahap karsinogenesis pada tikus Kasahara et al. 1994 dan Yasukawa et al. 1991 dan secara signifikan menunjukkan efek penghambatan pada transkripsi HIV Akihisa et al. 2001. Adapun campuran stigmasterol dan sitosterol terbukti memiliki aktivitas anti- inflamasi setelah aplikasi secara topikal Gomez et al. 1999. Oleh karena itu, kehadiran sterol di dalam suatu tumbuhan sangatlah berguna. Hasil analisis GC-MS yang dilakukan terhadap ekstrak maupun fraksi ekstrak daun dan ranting jarak pagar pada penelitian ini menunjukkan adanya beberapa senyawa golongan carboxylic acid berupa dodecanoic acid, tetradecanoic acid, dan hexadecanoic acid. Senyawa- senyawa ini juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Maya 2003 tentang kandungan senyawa tanaman Carthamus lanatus L. Selain senyawa-senyawa golongan carboxylic acid, ekstrakfraksi ekstrak daun dan ranting jarak pagar dan Carthamus lanatus L juga mengandung komponen volatil yang sama yaitu docosane dan tricosane, komponen triterpen yaitu eicosanol, dan komponen aldehid yaitu dodecanal. Menurut Ringbom et al. 2001, di antara senyawa-senyawa golongan asam karboksilat, asam hexadecanoid merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada tanaman. Senyawa ini merupakan substrat energi yang penting bagi sel. Sementara itu, aldehid dan keton sering bertindak sebagai allelochemicals. Beberapa aktivitas biologis yang disebabkan oleh senyawa golongan aldehid yaitu decanal bertindak sebagai atraktan untuk beberapa serangga Mattiacci et al. 2001 dan Wang et al. 1999 sedangkan dodecanal memiliki beberapa aktivitas seperti feromon Cosse et al. 2002. Beberapa senyawa yang berhasil diidentifikasi pada sampel uji yang terdapat pada penelitian ini berupa hexadecanoic acid, phytol, eicosane, squalene, tokoferol, dan sitosterol, ternyata juga berhasil diidentifikasi pada ekstrak etanol Aloe vera L oleh Arunkumar 2009. Ekstrak etanol Aloe vera L ini menunjukkan adanya aktivitas antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogens, serta Pseudomonas aeruginosa. Selain ekstrak dan fraksi ekstrak soxhlet, ekstrak kasar yang didapat dari metode ekstraksi maserasi juga dianalisis kandungan senyawanya dengan metode GC-MS. Tabel 5 menunjukkan senyawa-senyawa yang teridentifikasi pada ekstrak kasar maserasi dengan metode analisis GC- MS. 27 Tabel 5. Senyawa yang teridentifikasi pada ekstrak kasar maserasi dengan metode analisis GC-MS No RT menit Quality Berat Molekul gmol Nama Senyawa Area Keterangan 1 8.25 78 178.23 N-Phenylisobutyrohydrazide 0.43 2 8.29 83 124.13 2-Acetyl-5-methylfuran 0.56 flavor and fragrance agents 3 11.82 72 275.17 Urea, N-Butyl-N-3,4-Dichlorophenyl-N- Methyl 0.95 Herbicides 4 16.36 97 453.03 4-[2E-2-4-FluorobenzylideneHydrazino]-N- 2-Methylphenyl-4-Oxobutanamide 3.57 5 16.41 86 182.36 Phenylthiotrimethylsilane 1.64 Phenolic 6 17.44 90 247.02 Dimethyl 4-nitrophenyl ester Phosphoric acid 2.06 7 17.58 98 248.00 E-2-[3-Phenylthio-1-Propenyl]-1- Cyclohexanol 8.32 8 18.79 91 372.00 2-[5-1,1-DimethylethoxyBicyclo[4.4.1]Undeca- 2,4,6,8,10-Pentaen-2-Yl]-1,5,6-Trimethyl 1h- Benzimidazole 11.79 Azole 9 19.24 97 316.00 Methyl 1,4a-Dimethyl-6-Methylene-5-[2e-3- Methyl-2,4-Pentadienyl]Decahydro-1- Naphthalenecarboxylate 3.17 10 33.86 70 220.64 Diphenylchlorophosphine 10.4 Pada Tabel 5 di atas terlihat bahwa jenis senyawa-senyawa yang terkandung pada ekstrak kasar hasil maserasi cukup berbeda dengan senyawa-senyawa yang terkandung pada ekstrak maupun fraksi ekstrak metode soxhlet. Senyawa yang teridentifikasi pada ekstrak kasar maserasi ini beberapa diantaranya dikenali sebagai golongan fenol seperti phenylthiotrimethylsilane dan E-2-[3-phenylthio-1-propenyl]-1-cyclohexanol. Terdapat pula senyawa dari golongan azole yaitu 1h-benzimidazole. Perbedaan kandungan senyawa ini diperkirakan terjadi karena perbedaan metode ekstraksi yang tidak menggunakan panas sama sekali.

C. ANALISIS TOTAL FENOL