V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Jarak pagar Jatropha curcas Linn merupakan tanaman perdu yang tergolong ke dalam family Euphorbiaceae. Dalam perawatannya, jarak pagar akan mengalami pemangkasan setiap
tahunnya untuk membentuk cabang produktif dan vegetatif dimana akan menghasilkan limbah daun yang belum banyak memiliki nilai tambah. Penelitian mengenai kajian aktivitas antimikroba
dan antioksidan terhadap daun dan ranting Jatropha curcas Linn merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan cara pemanfaatan yang optimal terhadap seluruh bagian tanaman tersebut,
khususnya bagian daun dan ranting. Hasil analisis antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak maupun fraksi ekstrak daun dan
ranting jarak pagar yang diekstraksi dengan metode ekstraksi soxhlet dan masersi menggunakan pelarut etanol menunjukkan aktivitas antioksidan yang tinggi. Aktivitas tertinggi dimiliki oleh
ekstrak kasar maserasi dengan nilai penghambatan sebesar 93.19 pada konsentrasi 20 ppm dan nilai IC
50
sebesar 7.2 ppm. Sedangkan diantara ekstrakfraksi ekstrak hasil metode soxhlet, aktivitas tertinggi dimiliki oleh fraksi etil asetat dengan nilai penghambatan sebesar 90.90 pada
konsentrasi 20 ppm dan nilai IC
50
sebesar 7.8 ppm. Adapun untuk analisis antimikroba, ekstrak kasar maserasi menunjukkan penghambatan
terhadap fungi Microsporum gypseum. Aktivitas antimikroba ini terlihat dari terbentuknya zona bening disekitar sumur baik pada konsentrasi ekstrak 1, 2, dan 3 dengan diameter 12 mm,
14 mm, dan 20 mm serta indeks sebesar 0.2, 0.4, dan 1.0. Selain itu, fraksi etil asetat juga menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap Microsporum gypseum pada konsentrasi 3
dengan diameter hambat 14 mm dan indeks sebesar 0.4. Analisis GC-MS dilakukan pada keempat ekstrak untuk mengetahui kandungan senyawa-
senyawa didalamnya yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antioksidan dan antimikroba. Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa ekstrak kasar maserasi mengandung beberapa
senyawa golongan fenol yaitu n-phenylisobutyrohydrazide, phenylthiotrimethylsilane, dan diphenylchlorophosphine yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antioksidan, serta senyawa
2-[5-1,1-Dimethylethoxy Bicyclo [4.4.1] Undeca-2,4,6,8,10-Pentaen-2-Yl]-1,5,6-Trimethyl 1h- benzimidazole dari golongan azole yang memiliki aktivitas antifungi. Sementara itu, fraksi etil
asetat mengandung senyawa katekin dan hexadecanoic acid yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antioksidan serta senyawa phytol, phytol isomer, dan gamma sitosterol yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas antimikroba. Pengembangan sabun batang transparan berbasiskan fraksi atil asetat merupakan salah satu
cara pemanfaatan terhadap daun dan ranting jarak pagar. Sabun dengan penambahan fraksi etil asetat jarak pagar pada tingkat konsentrasi 1.0 menghasilkan sabun dengan aktivitas
antioksidan sebesar 37.25 dan tingkat kestabilan busa sebesar 83.23. Adapun sabun dengan penambahan kontrol berupa BHT antioksidan sintetik menghasilkan sabun dengan aktivitas
antioksidan yang lebih tinggi sebesar 67.70 dan tingkat kestabilan busa yang lebih rendah sebesar 66.16.
46
B. SARAN