3. Informan tambahan yaitu 1 orang pegawai Bagian Kemitraan dan Bina
Lingkungan PT. Telekomunikasi Medan yaitu: • Mbak Uchie
: Customer Service CDC Sub Area Medan
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam mengumpulkan data dapat di kelompokan menjadi dua macam dilihat dari klasifikasi sumbernya,
yakni: 1.
Metode Pengumpulan Data Primer Merupakan data yang langsung dari objek penelitian, terdiri dari:
a. Metode Wawancara secara mendalam dengan mengajukan pertanyaan
sebanyak-banyaknya hingga diperoleh informasi yang rinci. b.
Metode Kuesioner dengan menyebarkan daftar pertanyaan menyangkut penelitian pada responden penelitian, dan
c. Metode Observasi dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
fenomena yang terjadi di lapangan sesuai fokus penelitian. 2.
Metode Pengumpulan Data Sekunder Merupakan data yang tidak secara langsung dari objek penelitian terdiri dari :
a. Penelitian kepustakaan, pengumpulan data melalui buku- buku,
makalah, literature yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
b. Studi Dokumentasi, dengan cara mengkaji informasi yang bersumber
dari dokumen-dokumen yang menyangkut dengan masalah penelitiian.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Metode Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif. Menurut Moleong 2006 : 247, teknik analisa kualitatif dilakukan
dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satu satuan yang kemudian dikategorikan pada
tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan dan serta menafsirkannya dengan analisis dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan
penelitiann.Jadi teknik analisa data kualitatif yaitu dengan menyajikan data dan melakukan analisa terhadap masalah yang di temukan di lapangan, sehingga
diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti kemudian menarik
kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Ringkas PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk TELKOM merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan Telekomuniasi InfoComm serta penyedia jasa dan
jaringan telekomunikasi secara lengkap full service and network provider yang terbesar diIndonesia. Pada awalnya PT. TELKOM adalah suatu badan usaha
bernama Post en Telegraafdienst. Pada tahun 1906 Pemerintahan Hindia Belanda mengambil alih perusahaan telekomunikasi yang membentuk sebuah jawatan
untuk mengatur layanan pos dan telekomunikasiyang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan TeleponPost, Telegraph en Telephone Dienst PTT. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Perpu No. 19 tahun 1960 PTT- Dienst memenuhi syarat untuk tetap menjadi perusahaan Negara dan berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi PN Pos dan Telekomunikasi. Dalam perkembangan
selanjutnya Pemerintah memandang perlu untuk membagi PN Pos dan Telekomun ikasi menjadi dua Perusahaan Negara yang berdiri sendiri.
Berdasarkan PP No. 29 Tahun 1965, maka berdirilah PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi dan diatur dalam PP No. 30 tahun 1965. Bentuk inipun
dikembangkan menjadi Perusahaan Umum Perum Telekomunikasi melalui PP No. 36 Ta hun 1974. dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa PERUM
Telekomunikasi adalah penyelenggra telekomunikasi untuk umum, baik hubungan teleomunikasi dalam negeri mapun luar negeri, sedangkan hubungan
Universitas Sumatera Utara
telekomunikasi luar negeri diselenggarakan oleh PT. Indonesian Satelite Corporation Indosat yang masih berstatus perusahaan asing. Seluruh saham PT.
Indosat dengan modal asing ini pada akhir tahun 1980 dibeli oleh Negara Republik Indonesia. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi
untuk umum, pemerintah mengeluarkan PP No. 53 Tahun 1980 tentang Telekomunikasi untuk umum yang isinya tentang perubahan PP No. 53 Tahun
1974. Berdasarkan PP No. 3 Tahun 198, PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha yang berwewenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum dalam
negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi untuk umum Internasional. Memasuki Repelita V, pemerintah merasa perlunya
percepatan pembangunan telekomunikasi. Sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Selain hal tersebut penyelenggaraan
telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih professional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan
Pemerinta No. 25 Tahun 1991, maka bentuk Perusahaan Umum Perum dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan Persero. Sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang No. 9 tahun 1989. Sejak itu berdirilah Perusahaan Perseroan Persero Tel ekomunikasi Indonesia TELKOM. Pada tanggal 1 Juli 1995 organisasi PT.
TELKOM Indonesia, Tbk berhasil menrekstruktur jenis jasa Telekomunikasi menjadi tujuh divisi regional dan satu divisi network yang keduanya mengelola
bidang usaha utama. Divisi regional sebagai pengganti struktur WITEL yang memiliki daerah teritorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa telepon
Universitas Sumatera Utara
lokal dan mendapat bagian dari jasa SLJJ dan SLI. Divisi network menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh.
Unit-unit bisnis PT. TELKOM Indonesia, Tbk terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan Anak Perusahaan. Adapun divisi yang tersedia di PT. TELKOM
yaitu: 1.
Divisi Long Distance 2.
Carrier dan Interconnection Service 3.
Divisi Multimedia 4.
Divisi Fixed Wireless Network 5.
Enterprise Service 6.
Divisi Regional I – Sumatera 7.
Divisi Regional II – Jakarta 8.
Divisi Regional III – Jawa Barat 9.
Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta 10.
Divisi Regional V- Jawa Timur 11.
Divisi Regional VI – Kalimantan 12.
Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia 13.
Maintenance Service Centre 14.
Training Centre 15.
Carrier Development Support Centr 16.
Management Consulting Centre 17.
Construction Centr\ 18.
I S Centre
Universitas Sumatera Utara
19. R and D Centre
20. Community Development Centre CDC
4.2 Visi dan Misi PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk Visi: