Perubahan vaskularisasi Penumpukan plak dan kalkulus

Ada beberapa dampak negatif merokok terhadap jaringan periodontal. Hal tersebut akan diuraikan berikut ini:

2.2.1 Perubahan vaskularisasi

Banyak penelitian yang menemukan berkurangnya aliran darah ke gingiva disebabkan oleh nikotin. 5,6 Nikotin pada rokok merangsang ganglia simpatetik untuk memproduksi neurotransmitter termasuk katekolamin. Hal ini mempengaruhi α- reseptor pada pembuluh darah yang menyebabkan vasokontriksi. Vasokontriksi dari pembuluh darah perifer yang disebabkan oleh merokok mempunyai tanda-tanda gingivitis yang lebih sedikit dibanding yang tidak merokok dan tanda-tanda klinis gingiva seperti kemerahan, berdarah dan eksudasi bukan sebagai bukti pada perokok. 17 Shizamaki dkk melaporkan bahwa merokok memiliki hubungan yang signifikan dengan kedalaman probing dan kehilangan perlekatan dan perokok dan bekas perokok memiliki efek penurunan pendarahan pada gingiva. 18

2.2.2 Penumpukan plak dan kalkulus

Tar dalam asap rokok memperbesar perluang terjadinya gingivitis, disebabkan oleh plak bakteri dan faktor lain yang dapat menyebabkan bertumpuknya plak disekitar gingiva. Tar dapat mengendap pada permukaan gigi sehingga permukaannya menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak. 5 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.Periodontitis dan penumpukan plak pada salah satu tukang becak di kelurahan Tanjung Rejo Kota Medan Macgregor dalam tinjauan merokok dan penyakit periodontal, mengukur daerah plak dan proporsi dari gingiva margin yang kontak dengan plak pada 64 perokok dan 64 tidak perokok yang telah di sesuaikan umur dan jenis kelamin. Ditemukan perokok memiliki plak yang lebih tinggi dari bukan perokok dan ada kecenderungan peningkatan deposit plak dengan meningkatnya konsumsi jumlah rokok. 17 Gambar 3. Kalkulus dan stein pada pada salah satu tukang becak di kelurahan Tanjung Rejo Kota Medan Penelitian-penelitian epidemiologis lainnya juga menunjukkan bahwa deposisi kalkulus, debris dan stain semakin bertambah pada perokok daripada bukan perokok. Akumulasi plak dalam rongga mulut juga lebih besar pada perokok daripada bukan perokok. 6 Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Pembentukan saku dan kehilangan perlekatan