Distribusi jenis rokok dengan kesehatan periodontal

dimana terdapat korelasi antara lama merokok dengan oral higiena artinya ada hubungan negatif antara lama merokok dengan oral higiena dimana semakin lama seseorang merokok maka tingkat indeks pendarahan akan semakin rendah dan begitu sebaliknya.

4.14 Distribusi jenis rokok dengan kesehatan periodontal

Distribusi jenis rokok dengan kesehatan periodontal pada tukang becak di Tanjung Rejo Kota Medan dapat dilihat pada tabel 15. Tabel 15. Distribusi jenis rokok dengan kesehatan periodontal pada tukang becak di Tanjung Rejo Kota Medan. Level penyakit periodontal Jenis rokok Jumlah Rokok kretek Rokok putih Rokok kombinasi n n n n Indeks Periodontal • Penyakit periodontal destruktif tahap awal • Penyakit periodontal destruktif tahap mantap • Penyakit pada tahap akhir 3 10 2 4,5 14,9 3,0 17 3 0,0 25,4 4,5 3 26 3 4,5 38,8 4,5 6 53 8 9,0 79,1 11,9 Indeks Oral Higiena • Sedang • Buruk 3 12 4,5 17,9 3 17 4,5 25,4 8 24 11,9 35,8 14 53 20,9 79,1 Indeks Pendarahan Papila Dimodifikasi • Rendah • Sedang 7 8 10,4 11,9 11 9 16,4 13,4 24 8 35,8 11,9 42 25 62,7 37,3 Total 15 22,4 20 29,9 32 47,8 67 100,0 Universitas Sumatera Utara Dari tabel diatas dapat dilihat persentase jenis rokok yang dikonsumsi yaitu rokok kretek 22,4 rokok putih 29,9 dan rokok kombinasi 47,8. Rokok yang paling banyak dikonsumsi adalah rokok kombinasi disebabkan karena pendapatan yang tidak stabil maka tukang becak mengkonsumsi semua jenis rokok tanpa mengkhususkan harus menggunakan jenis tertentu. Pada level penyakit periodontal destruktif tahap awal terdapat jumlah yang sama antara pengguna rokok kretek dan rokok kombinasi yaitu 4,5. Pada level penyakit periodontal destruktif tahap mantap merupakan jumlah terbesar yaitu 79,1 yang terdiri dari pengguna rokok kretek 14,9, rokok putih 25,4 dan rokok kombinasi 38,8. Pada level penyakit periodontal destruktif tahap akhir sebanyak 11,9 yang terdiri dari pengguna rokok kretek 3, rokok putih 4,5 dan rokok kombinasi 4,5. Pada indeks oral hygiene terlihat jumlah lebih tinggi pada pengguna rokok kombinasi yaitu sebesar 47,8 yang terdiri dari level sedang 11,9 dan level buruk 35,8. Pada pengguna rokok kretek sebesar 22,4 yang terdiri dari OHIS level sedang sebesar 4,5 dan OHIS level buruk 17,9. Pada pengguna rokok putih sebesar 29,9 yang terdiri dari OHIS level sedang sebesar 4,5 dan OHIS level buruk 25,4. Pada Indeks pendarahan papila dimodifikasi IPPD dapat dilihat pada IPPD level rendah sebesar 62,7 yang terdiri dari rokok kretek 10,4 rokok putih 16,4 dan rokok kombinasi 35,8. Pada IPPD level sedang terdiri dari rokok kretek 11,9 rokok putih 13,4 dan rokok kombinasi 11,9 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN