5 Level pendarahan adalah pemeriksaan pendarahan yang dilakukan dengan
Indeks Pendarahan Papila Dimodifikasi IPPD. 6
Jenis kelamin adalah pria dan wanita 7
Umur adalah rentang waktu dari lahir sampai saat ini.
3.8. Alat dan Bahan Penelitian 3.8.1 Alat Penelitian
Alat 1. Prob periodontal Kohler, Germany .
2. Pinset, sonde bengkok, kaca mulut SMIC, China .
3.8.2 Bahan Penelitian
Bahan 1. Masker disposibel
2. Sarung tangan disposibel 3. Povidon Iodida
3.9 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data karakteristik responden dilakukan dengan melakukan wawancara di lapangan. Pada responden yang memenuhi syarat dilakukan
pemeriksaan. Sampel di dudukkan pada kursi yang telah di sediakan. Kemudian dilakukan pemeriksaan klinis terhadap sampel dengan menggunakan prob
periodontal, sonde, kaca mulut, pinset di bawah penerangan sinar matahari. Kemudian hasil pemeriksaan dicatat pada formulir yang telah tersedia.
Universitas Sumatera Utara
3.10 Metode Pengukuran
Gigi indeks yang digunakan adalah gigi indeks dari Ramfjord yaitu enam gigi terpilih masing-masing 16, 21, 24, 36, 41, 44 karena keenam gigi terpilih telah
terbukti merupakan indikator yang dapat diandalkan bagi keadaan seluruh mulut. Bila salah satu gigi ini hilang maka akan di gantikan oleh gigi di sampingnya 17, 11, 25,
37, 42, 45. Indeks pengukuran tingkat keparahan penyakit periodontal yang di pakai pada penelitian ini adalah Indeks Periodontal yang dikembangkan oleh Russel,
Indeks Periodontal IP oleh Russel
Skor Kriteria
1 2
6
8 Negatif. Tidak terlihat inflamasi pada gingiva maupun kehilangan fungsi
akibat destruksi struktur periodontal pendukung. Gingivitis ringan. Terlihat daerah inflamasi ringan pada daerah gingiva
bebas,tapi perluasannya tidak sampai mengelilingi gigi Gingivitis. Inflamasi telah meluas mengelilingi gigi, tetapi perlekatan
epitel belum mengalami kerusakan Gingivitis dengan pembentukan saku. Perlekatan epitel telah mengalami
destruksi dan terjadi pembentukan saku absolut periodontal. Tidak ada hambatan pada fungsi pengunyahan; gigi masih ketat dan tidak bergeser
posisinya Destruksi lanjut disertai kehilangan fungsi pengunyahan. Gigi bisa
goyang; bisa drifting, pada perkusi tidak berbunyi nyaring atau dapat di depresikan kedalam soket.
Indeks periodontal =
6 diperiksa
yang gigi
jumlah skor
jumlah
Berdasarkan skor indeks periodontal dapat ditetapkan kondisi klinis dan stadium penyakit individu, sebagai berikut:
Kondisi Klinis Rentangan Skor IP
Periodonsium secara klinis normal Gingivitis sederhana
Penyakit periodontal destruktif tahap awal Penyakit periodontal destruktif tahap mantap
Penyakit pada tahap akhir 0,0 - 0,2
0,3 – 0,9 0,7 – 1,9
1,6 – 5,0 3,8 – 8,0
Universitas Sumatera Utara
Simplified Oral Hygiene Index mengukur debris dan kalkulus yang menutupi permukaan gigi, dan terdiri dari dua komponen : Indeks Debris dan Indeks Kalkulus
Kriteria skor untuk Indeks Debris
Skor Kriteria
1
2 3
Tidak dijumpai debris atau stein Ada debris lunak menutupi tidak lebih dari sepertiga permukaan gigi atau
adanya stein bercak ekstrinsik tanpa debris dengan tidak memperhitungkan perluasannya
Adanya debris lunak menutupi lebih dari sepertiga permukaan gigi,tetapi belum sampai duapertiga permukaan.
Adanya debris lunak menutupi lebih dari duapertiga permukaan gigi.
Indeks Debris =
6 diperiksa
yang gigi
jumlah skor
jumlah Kriteria skor untuk Indeks Kalkulus
Skor Kriteria
1
2
3 Tidak dijumpai kalkulus
Adanya kalkulus supragingival menutupi lebih dari sepertiga permukaangigi
Adanya kalkulus supragingival menutupi lebih dari sepertiga tapi belum melewati duapertiga permukaan gigi atau ada flek-flek kalkulus
subgingival di sekeliling serviks gigi atau kedua-duanya. Adanya kalkulus supragingival menutupi lebih dari duaperiga permukaan
gigi atau kalkulus subgingival mengelilingi serviks gigi atau kedua- duanya.
Indeks Kalkulus =
6 diperiksa
yang gigi
jumlah skor
jumlah
Alat yang digunakan adalah kaca mulut dan sonde. Setiap permukaan gigi dibagi secara horizontal atas sepertiga gingival, seperiga tengah, dan sepertiga insisal.
Untuk mengukur skor Indeks Debris, sonde ditempatkan pada sepertiga insisal gigi
Universitas Sumatera Utara
kemudian digerakkan ke arah sepertiga gingival dan skr diberikan sesuai dengan kriteria di atas.
Skor akhir Indeks Debris dan Kalkulus individu dihitung dengan membagi jumlah skor Indeks Debris dan Kalkulus dari semua gigi yang diperiksa dengan
jumlah permukaan gigi yang diperiksa Vestibular dan Oral . Skor Indeks Debris dan Kalkulus dijumlahkan untuk mendapatkan Skor Higiena Oral berdasarkan rumus
berikut :
Kemudian skor akhir dimasukkan kedalam tiga kategori untuk menetukan level Higiena Oral yaitu:
Level Higiena Oral Skor OHIS
Baik Sedang
buruk 0,0 -1,2
1,3 – 3,0 3,1 – 6,0
Indeks Pendarahan Papila Dimodifikasi IPPD yang dikemukakan oleh Saxer dan Muhelmann didasarkan pada pengamatan pendarahan gingiva yang timbul
setelah prob periodontal diselipkan dari arah vestibular ke col sebelah mesial dari gigi yang diperiksa. Dengan tetap mempertahankan ujung prob menyentuh dasar sulkus,
secara perlahan-lahan prob digerakkan sepanjang permukaan vestibular gigi. Prob kemudian ditarik keluar dari sulkus pada sudut mesiovestibular, prosedur ini diulangi
pada setiap gigi yang akan diukur indeks pendarahannya. Skor Indeks Higiena Oral = Skor Indeks Debris + Skor Indeks Kalkulus
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pemberian skor Pendarahan IPPD
Skor Kriteria
1 2
3 Tidak terjadi pendarahan
Pendarahan berupa titik kecil Pendarahan berupa titik yang besar atau berupa garis
Pendarahan menggenang di interdental
I PPD =
6 diperiksa
yang gigi
jumlah skor
jumlah
Kemudian skor akhir dimasukkan kedalam tiga kategori untuk menetukan level pendarahan yaitu:
3.11 Skema Penelitian Level pendarahan