Data Demografis Subjek Penelitian

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 85 orang yang diperoleh dari kelurahan Tanjung rejo yang berprofesi sebagai tukang becak.

4.1 Data Demografis Subjek Penelitian

Tabel 2. Data demografis tukang becak di Kelurahan Tanjung Rejo Kota Medan VARIABEL JUMLAH N=85 n 1. kebiasaan merokok a. merokok b. tidak merokok 67 18 79 21

2. Umur a. 20-29 tahun

b. 30-39 tahun c. 40-50 tahun 31 19 35 36 23 41

3. Tingkat Pendidikan a. SD

b. SLTP c. SLTA d. Perguruan Tinggi 21 35 24 5 24 41 29 6 Sampel terdiri dari pria merokok sebanyak 67 orang 79 dan yang tidak merokok 18 orang 21. Gambar 4. Persentase kebiasaan merokok pada tukang becak di kelurahan Tanjung Rejo Medan 21 79 tidak merokok merokok Universitas Sumatera Utara Seluruh sampel adalah pria 100, rentang umur adalah 20-50 tahun. Tukang becak yang diperiksa paling banyak berumur antara 40-50 tahun yaitu 41, diikuti 20-29 tahun 36 dan 30-39 tahun 23. Gambar 5. Persentase rentang umur tukang becak di kelurahan Tanjung Rejo Medan Tabel 1 memperlihatkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan tukang becak adalah SLTP yaitu 35 orang 41 dan tingkat pendidikan perguruan tinggi menempati urutan terendah yaitu 5 orang 6. Berikut akan dijelaskan secara rinci pada gambar 3. Gambar 6. Persentase tingkat pendidikan penarik becak di kelurahan Tanjung Rejo Medan 24 41 29 6 SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi 36 23 41 20-29 tahun 30-39 tahun 40-50 tahun Universitas Sumatera Utara Distribusi data antara kebiasaan merokok terhadap Indeks Periodontal IP Distribusi data antara kebiasaan merokok terhadap Indeks Periodontal IP pada tukang becak di Tanjung Rejo Kota Medan dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Distribusi data antara kebiasaan merokok terhadap Indeks Periodontal IP pada tukang becak di Tanjung Rejo Kota Medan Dari tabel di atas dapat dilihat distribusi indeks periodontal pada sampel merokok dan tidak merokok. Pada level penyakit periodontal destruktif tahap awal terdiri dari perokok sebanyak 9 pada tidak merokok 33,3. Pada level penyakit periodontal destruktif tahap mantap terdiri dari perokok 79,1 dan tidak perokok 44,4 dan pada penyakit tahap akhir terdiri dari 11,9 perokok dan 22,2 tidak merokok. Dari data diatas dapat dilihat bahwa tidak terlihat adanya perbedaan indeks periodontal pada tukang becak yang merokok dibandingkan dengan tidak merokok. Hal ini dimungkinkan karena sampel tidak merokok memiliki kesehatan periodontal yang lebih buruk dibanding yang merokok. Indeks PeriodontalIP Kebiasaan merokok Tidak merokok merokok penyakit periodontal destruktif tahap awal Jumlah total 6 33,3 6 9 penyakit periodontal destruktif tahap mantap Jumlah total 8 44,4 53 79,1 penyakit periodontal destruktif tahap akhir Jumlah total 4 22,2 8 11,9 Total Jumlah total 18 100,0 67 100,0 Universitas Sumatera Utara Distribusi data antara kebiasaan merokok terhadap Oral Hygiene Index Simplified OHIS Distribusi data antara kebiasaan merokok terhadap Oral Hygiene Index Simplified OHIS pada tukang becak di Tanjung Rejo Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Distribusi data antara kebiasaan merokok terhadap Oral Hygiene Index Simplified OHIS pada tukang becak di Tanjung Rejo Kota Medan Dari tabel di atas dilihat persentase Oral higiena pada sampel merokok dan tidak merokok. Higiena oral pada level sedang terdiri dari merokok 20,9 dan tidak merokok 55,6. Sedangkan pada level buruk terdiri dari merokok 79,1 dan tidak merokok 44,4. Dari data diatas dapat dilihat lebih buruk higiena oral perokok dibanding tidak merokok. Oral Hygiene Index Simplified OHIS Kebiasaan merokok Tidak merokok merokok sedang Jumlah total 10 55,6 14 20,9 buruk Jumlah total 8 44,4 53 79,1 Total Jumlah total 18 100,0 67 100,0 Universitas Sumatera Utara

4.4 Distribusi data antara kebiasaan merokok terhadap Indeks Pendarahan Papila Dimodifikasi IPPD