3.2.2. Pedagang atau Lembaga Pemasaran Sampel pedagang adalah orang-orang yang terlibat dalam
mendistribusikan jagung hasil produksi petani hingga ke konsumen akhir. Pedagang perantara ditentukan dengan metode penelusuran yaitu dengan
menelusuri semua pedagang yang terlibat dan yang mengambil jagung hasil produksi produsen sampel didaerah penelitian mulai dari agen, pedagang
pengumpul, pedagang besar, pabrik pengolahanpenggilingan dan pedagang pengecer.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan dan
wawancara langsung dengan petani jagung. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Tingkat I Propinsi Sumatera Utara, Dinas Pertanian
Kabupaten Karo, Dinas Pertanian Kecamatan Tigabinanga, Kantor Kepala Desa Tigabinanga serta literatur yng ada hubungannya dengan penelitian ini.
3.4. Metode Analisis Data.
Data yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu ditabulasi secara sederhana dan selanjutnya dianalisis sesuai dengan metode analisis yang sesuai.
Untuk identifikasi masalah 1 saluran pemasaran diuji dengan analisis deskriptif berdasarkan survey dan pengamatan yang dilakukan di daerah
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Identifikasi masalah 2, 3, dan 4 dihitung dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana yaitu menghitung besar volume penjualan, biaya pemasaran,
price spread dan share margin untuk setiap saluran pemasaran. Dari hasil tersebut dapat diketahui besar margin keuntungan yang diterima masing-masing lembaga
pemasaran. Untuk menghitung margin pemasaran digunakan rumus:
Mji = Cij + πi………………………. 1 atau
Mji = Psi – Pbi……………………... 2
Maka akan diperoleh margin pemasaran total adalah :
Mj = Σ Mji.............................. 3
Dimana:
Mj = margin pemasaran total
Mji = margin pada lembaga pemasaran ke-i
Psi = harga penjualan pada lembaga pemasaran ke-i
Pbi = harga pembelian pada pemasaran ke-i
Cij = biaya pemasaran untuk melaksanakan fungsi pemasaran ke-i
oleh lembaga pemasaran ke-j πi
= keuntungan lembaga pemasaran ke-i margin pemasaran ini terdiri dari biaya biaya untuk melakukan fungsi pemasaran
dan keuntungan lembaga pemasaran. Margin pemasaran yang tinggi tidak selalu mengindikasikan keuntungan yang tinggi, tergantung berapa besar biaya biaya
yang harus dikeluarkan lembaga lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk menghitung bagian yang diterima oleh masing masing lembaga pemasaran atau share margin digunakan rumus :
Sm = PpPk x 100
Dimana : Sm = Share margin
Pp = Harga yang diterima produsen dan pedagang Rp
Pk = Harga yang dibayar oleh konsumen Rp
Price spread dapat diperoleh dengan mengelompokkan biaya biaya pemasaran menurut kelompok biaya yang sama. Sedangkan tingkat efesiensi
dapat diperoleh dari besarnya share margin biaya pemasaran ditiap saluran pemasaran ataupun dihitung dengan menggunakan rumus:
Ep
100 ×
= dipasarkan
yang produk
Nilai pemasaran
Biaya
Maka pemasaran yang tidak efesien akan terjadi jika: 1.
Biaya pemasaran makin besar 2.
Nilai produk yang dipasarkan jumlahnya tidak terlalu besar Kriteria untuk menyatakan suatu efesiensi pemasaran terjadi apabila:
1. Biaya pemasaran dapat ditekan sehingga keuntungan pemasaran dapat
lebih tinggi 2.
Persentase perbedaan harga yang dibayar konsumen dan yang diterima produsen tidak terlalu tinggi
3. Tersedianya fasilitas fisik pemasaran
4. Adanya kompetisi pasar yang sehat
Soekartawi, 2002.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Defenisi dan Batasan Operasional