Dalam pemasaran komoditi pertanian terdapat perbedaan harga di tingkat pengecer konsumen akhir dengan harga di tingjat petani. Perbedaan ini disebut
margin pemasaran. Margin pemasaran dapat di defenisikan dengan 2 cara. Pertama, margin pemasaran merupakan perbedaan antara harga yang dibayarkan
konsumen dengan harga yang diterima petani. Kedua, margin pemasaran merupakan biaya dari jasa penawaran yang dibutuhkan sebagai akibat permintaan
dan penawaran dari jasa pemasaran Sudiyono, 2004.
2.4. Kerangka Berpikir
Pemasaran terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas benda-benda atau jasa yang menimbulkan distribusi
fisik produk atau jasa. Pemasaran sebagai bagian dari produksi yang terdiri dari tindakan menciptakan berbagai nilai guna utility yaitu nilai guna, bentuk, waktu,
tempat ataupun kepemilikan. Panjang pendeknya saluran pemasaran suatu barang niaga ditandai oleh
berapa banyaknya pedagang perantara yang dilalui oleh barang niaga tersebut sejak dari produsen hingga konsumen akhir. Umumnya petani ataupun produsen
jagung tidak menjual langsung hasil panenya kepada konsumen. Mereka menjual hasil panen ke agen ataupun pedagang pengumpul. Agen selalu berusaha mencari
dan membeli jagung ke tempat tinggal petani. Agen kemudian menjualnya kepada pedagang pengumpul yang ada. Dari pedagang pengumpul, jagung ini dijual
kepada pedagang besar yang akan menjualnya ke pabrik pengolahan ataupun pabrik penggilingan. Hasil pengolahanpenggilingan jagung di jual kepada
pedagang pengecer untuk dijual langsung ke konsumen.
Universitas Sumatera Utara
Dari petani ada juga yang dijual langsung kepada pedagang pengumpul. Dari pedagang besar ada juga jagung pipil kering yang dijual ke pedagang
pengecer tanpa melalui pabrik pengolahanpenggilingan. Selama proses itu masing-masing lembaga melakukan fungsi-fungsi pemasaran, misalnya
pembelian, penjualan, sortasi, transpotasi, pengolahn, pengepakan, penyimpanan dan lain-lain. Pedagang pengumpul mempunyai posisi yang kuat dalam
pemasaran jagung. Mereka ini memiliki modal besar dan mampu menentukan harga pembelian dan harga penjualan dalam batas-batas tertentu, sehingga
menghasilkan sejumlah keuntungan profit yang diinginkan. Bila pedagang perantara dalam rantai pemasaran jagung yang dilalui
banyak, maka dikatakan bahwa saluran pemasaran dari jagung tersebut panjang. Saluran pemasaran yang panjang biasanya memperbesar biaya pemasaran dan
margin pemasaran dan ini menjadi beban bagi konsumen. Sistem pemasaran tataniagamarketing baru dapat dikatakan efesien
apabila: 1.
Mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya yang serendah-rendahnya, dan
2. Mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang
dibayarkan konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan pemasaran barang tersebut.
Semakin dekat jarak tataniaga yang digunakan produsen sampai ketangan konsumen akhir, maka semakin tinggi keuntungan yang diperoleh dan
sebaliknya semakin jauh lembaga tataniaga yang dilalui dari produsen sampai ketangan konsumen maka semakin rendah keuntungan yang diperoleh produsen.
Universitas Sumatera Utara
Tiap lembaga pemasaran akan melakukan fungsi pemasaran yang berbeda satu sama lain yang dicirikan oleh aktivitas yang dilakukan. Dengan
adanya pelaksanaan fungsi pemasaran, maka akan terbentuk biaya pemasaran. Besarnya biaya pemasaran menentukan tingkat harga yang diterima produsen dan
lembaga pemasaran atas jasa lembaga-lembaga pemasaran jagung dan harga jual akan didapatkan margin keuntungan yang merupakan pengukuran untuk efesiensi
pemasaran. Berarti semakin banyak lembaga pemasaran yang berperan dalam pemasaran jagung, maka sistem pemasaran jagung tidak efesien
Biaya pemasaran komoditi pertanian biasanya diukur secara kasar dengan share margin dan price spread. Margin pemasaran adalah suatu istilah
yang digunakan untuk menyatakan perbedaan harga yang dibayar kepada penjual pertama dan harga yang dibayar oleh pembeli terakhir. Sedangkan istilah price
spread digunakan untuk menyatakan perbedaan tingkat harga dan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk menutupi biaya barang-barang diantara dua
tingkat pasar, misalnya pasar local pasar pengumpul local dan pasar grosir atau pasar grosir dan eceran.
Dalam arti sempit biaya pemasaran seringkali dibatasi artinya sebagai biaya penjualan yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual barang ke
pasar. Biaya pemasaran yang tinggi dapat membuat sistem pemasaran kurang efesien. Dalam arti yang lebih luas biaya pemasaran tidak hanya meliputi biaya
penjualan saja, tetapi didalamnya biaya penyimpanan, pengepekan, transportasi, pengolahan, dan biaya promosi.
Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran dapat dilakukan dengan cara menentukan dengan jelas fungsi-fungsi pemasaran, menggolongkan
Universitas Sumatera Utara
tiap-tiap jenis biaya pemasaran dan menentukan biaya per satuan kegiatan pemasaran.
Sifat umum dari margin pemasaran antara lain: 1.
Margin pemasaran antara satu komoditi hasil pertanian dengan komoditi lain berbeda. Hal ini disebabkan karena perbedaan jasa yang diberikan
pada berbagai komoditi mulai dari produsen sampai ketingkat pengecer untuk konsumen akhir.
2. Margin pemasaran relative stabil dalam jangka pendek terutama dalam
hubungan dan fluktuasi harga-harga produk pertanian. Untuk memudahkan dan mengarahkan pemikiran ini maka disusun
skema kerangka pemikiran sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
GAMBAR 2.3. SKEMA KERANGKA BERPIKIR ANALISIS PEMASARAN JAGUNG
Keterangan :
= Pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran
= Saluran Pemasaran
Efisiensi Pemasaran
Marjin Pemasaran Fungsi
Pemasaran
Harga Penjualan
Share Margin Biaya Pemasaran
Petani Jagung
Kilang
Ped. Pengecer
Pabrik Penggilingan
Agen Pedagang
Pengumpul
Pedagang Besar
Konsumen
Universitas Sumatera Utara
2.5. Hipotesis Penelitian