Kilang Gudang Pemipil Pabrik PengolahanPenggilingan Jagung

jumlah tanggungan, lama pendidikan dan pengalaman sebagai pedagang besar. Dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11. Karakteristik Pedagang Pengecer Sampel Kelurahan Tigabinanga, Tahun 2008 No Uraian Rentang Rataan 1 Umur tahun 33-49 40,25 2 Jumlah tanggungan jiwa 2-4 03,50 3 Lama pendidikan tahun 9-12 10,50 4 Pengalaman sebagai pedagang pengecer tahun 6-12 8,00 Sumber : Lampiran 5 Dari Tabel 4.11 diketahuibahwa umur rata-rata pedagang pengecer adalah 40,25 tahun dengan rentang 33-49 tahun, jumlah tanggungan rata-rata 3,50 jiwa dengan rentang 2-4 orang, lama pendidikan rata-rata 10,50 tahun atau setara SMU, sedangkan penglaman sebagai pedagang pengecer rata-rata 8 tahun.

4.2.3. Kilang Gudang Pemipil

Hasil panen jagung petani terlebih dahuli dibawa ke kilang untuk dipipil kemudian dijual kepada pedagang perantara yang ada. Berdasarkan hasil survey terdapat 4 kilang gudang pemipil jagung yang ada di kelurahan Tigabinanga. Kilang digunakan sebagai tempat penampungan, jasa pemipil dan tempat penyimpan jagung. Karakteristik kilang pemipil jagung antara lain : umur pemilik, lama kilang berdiri, luas kilang, jasa pipil, jumlah pekerja dan inventaris kilang. Karakteristik kilang dapat dilhat pada Tabel 4.12 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Karakteteristik Kilang gudang Pemipil Kelurahan Tigabinanga, Tahun 2008 No Uraian Rentang Rataan 1 Umur pemilik tahun 50-60 57,50 2 Lama berdiri tahun 2,5-15 8,13 3 Luas bangunan tahun 0,3-0,9 0,55 4 Inventaris kilang : - Mesin pipil 2-3 2,25 - Jeep 1-4 2,5 - Truk 0-2 0,25 - Timbangan 1-2 1,50 - Sorong 2-3 2,25 5 Jasa pipil kilang RpKg 60 60 6 Jumlah tenaga kerja jiwa 10-18 13,25 Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa rata-rata lama berdirinya kilang adalah 8.13 tahun dengan rentang 2.5-15 tahun, luas bangunan rata-rata 0.55 ha. Jasa pipil kilang rata-rata Rp.60kg,yang dikenakan kepada petani jagung. Jumlah pekerja rata-rata 13 orang dengan inventaris kilang rata-rata 13 orang dengan inventaris kilang rata-rata 2,25 mesin pipil; 2,5 jeep; 0,25 truk, 1,50 timbangan dan 2,25 sorong.

4.2.4. Pabrik PengolahanPenggilingan Jagung

Hasil pembelian jagung oleh pedagang besar dijual kepada pabrik penggilinganpengolahan. Berdasarkan hasil survei di pabrik ini jagung diolah menjadi ransum ternak, digiling menjadi jagung tepung, jagung giling dan jagung bulat. Karakteristik pabrik jagung antara lain : lama pabrik beroperasi, luas pabrik, Universitas Sumatera Utara harga beli dan harga jual. Karakteristik kilang dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut Tabel 4.13. Karakteristik Pabrik PengolahanPenggilingan Jagung, Tahun 2008 No Uraian Rentang Rataan 1 Lama beroperasi tahun 10-26 18 2 Luas bangunan Ha 0,70-0,85 0,775 3 Harga beli RpKg 1800 1800 4 Harga jual RpKg 2150-3500 2700 Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui bahwa rata-rata lama berdirinya pabrik adalah 18 tahun dengan rentang 10-26 tahun, luas bangunan rata-rata 0,775 Ha dengan rentang 0,70-0,85. Harga beli rata-rata dari pedagang besar Rp 1800 dan harga jual rata-rata Rp 2700 dengan rentang harga Rp 2150 – Rp 3500. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Saluran Pemasaran Jagung di Daerah Penelitian Sistem pemasaran jagung didaerah penelitian terdiri atas 3 subsistem, yang saling berkaitan , yaitu : 1. ProdusenPetani jagung adalah yang mengusahakan lahan dengan komoditi jagung di daerah penelitian. 2. Pedagang perantara meliputi agen, pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer. 3. Konsumen, yaitu mereka yang membeli jagung dari pedagang perantara untuk dikonsumsi. Keseluruhan sistem ini memiliki tujuan yang sama yakni mendistribusikan jagung dari lahan pertanian sampai ketangan konsumen, sehingga dalam pergerakan subsistem ini terbentuklah saluran-saluran pemasaran. Untuk mendistribusikan jagung sampai ketangan konsumen setiap lembaga pemasaran melakukan fungsi pemasaran dan menimbulkan biaya pemasaran. Produsen petani jagung melakukan kegiatan pembelian input-input produksi, penanaman, pemeliharaan jagung hingga ke pemanenan. Harga jagung yang dijual petani ke pedagang perantara berfluktuasi tergantung pada tinggi rendahnya kadar air jagung. Makin rendah kadar air jagung maka harga jual akan semakin tinggi pula. Di kelurahan Tigabinanga hasil panen jagung petani terlebih dahulu dibawa ke kilang untuk di pipil, kemudian jagung dijual ke agen ataupun ke Universitas Sumatera Utara