Saluran III Saluran IV

c. Saluran III

Keterangan : = Pelaksanaan fungsi pemasaran Gambar 5.3. Saluran III Pemasaran Jagung Pada saluran ketiga Gambar 5.3, petani terlebih dahulu membawa jagung ke kilang untuk dipipil. Petani menjual jagung ini kepada agen. Agen menjual jagung ini ke pedagang pengumpul. Kemudian, pedagang pengumpul menjual jagung pipil kepada pedagang besar. Pada saluran III, pedagang besar menjual jagung kepada pedagang pengecer. Pedagang pengecer ini mengolah jagung pipil menjadi jagung tepung dalam partai kecil dan sebagian menjadi jagung bulat. Hasil olahan pedagang pengecer ini dijual ke konsumen sehingga pedagang pengecer ini memperoleh tambahan keuntungan. Petani Jagung Kilang Ped. Pengecer Agen Pedagang Pengumpul Pedagang Besar Konsumen Akhir Universitas Sumatera Utara

d. Saluran IV

Keterangan : = Pelaksanaan fungsi pemasaran Gambar 5.4. Saluran IV Pemasaran Jagung Pada saluran IV Gambar 5.4 petani terlebih dahulu membawa jagung ke kilang untuk dipipil. Petani menjual jagung kepada pedagang pengumpul dengan harga yang lebih mahal dibandingkan jika dijual ke agen. Selanjutnya, pedagang pengumpul menjual jagung pipil ini ke pedagang besar. Pedagang besar menjual jagung kepada pedagang pengecer. Pedagang pengecer ini mengolah sendiri jagung pipil kering menjadi jagung tepung dalam partai kecil dan sebagian menjadi jagung bulat. Hasil olahan ini dijual pedagang pengecer ke konsumen akhir. 5.2. Fungsi Pemasaran Yang Dilakukan Setiap Mata Rantai Pemasaran Fungsi pemasaran merupakan unsur penting dalam proses pemasaran jagung. Fungsi pemasaran dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran untuk memperlancar penyampaian hasil produksi jagung dari pihak petani jagung hingga kepada konsumen akhir. Petani Jagung Kilang Ped. Pengecer Pedagang Pengumpul Pedagang Besar Konsumen Akhir Universitas Sumatera Utara Dalam proses pemasaran jagung, fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan oleh petani dan lembaga bervariasi. Setiap lembaga akan melakukan fungsi pemasaran mulai dari fungsi pembelian hingga ke fungsi penjualan. Konsekuensi dari pelaksanaan fungsi ini adalah munculnya biaya- biaya setiap fungsi. Fungsi pemasaran jagung yang dilakukan masing-masing lembaga pemasaran dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut: Tabel 5.1. Fungsi-fungsi Pemasaran Yang Dilakukan Petani dan Pedagang Fungsi Pemasaran Petani Agen Pengumpul P. Besar Pabrik Pengolahan Penggilingan Pengecer Pembelian X √ √ √ √ √ Penjualan √ √ √ √ √ √ Penyimpanan X √ √ √ Transportasi √ √ √ √ √ √ Sortasi X X √ X Pembiayaan √ √ √ √ √ √ Pengepakan √ X X X √ Marketing Loss X X X X X X Resiko √ √ √ √ √ √ Sumber: Lampiran 8, 9, 10,11, 12, dan 13 Keterangan: √ = Melaksanakan fungsi tersebut X = Tidak melaksanakan = Tidak selalu melakukan, tergantung pada keadaan Dari Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa setiap lembaga pemasaran memerankan fungsi pemasaran yang berbeda-beda. Setiap lembaga pemasaran memerankan fungsi pemasaran paling sedikit 5 fungsi. Namun tidak ada lembaga pemasaran yang melakukan keseluruhan fungsi pemasaran. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh seluruh lembaga pemasaran pedagang adalah fungsi pembelian, penjualan, transportasi, financing pembiayaan dan fungsi resiko. Universitas Sumatera Utara Fungsi penyimpanan kadang dilakukan oleh pabrik pengolahanpenggilingan dan pedagang pengecer. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi biaya transportasi. Penyimpanan jagung umumnya di masukkan di dalam goni dan disimpan di gudang sebelum diolah dan dijual kembali sehingga tidak menyebabkan biaya yang tinggi. Seluruh lembaga pemasaran jagung melakukan fungsi transportasi untuk memasarkan jagung hingga konsumen akhir. Salah satu biaya terbesar dalam setiap lembaga pemasaran adalah biaya transportasi. Lembaga pemasaran yang melakukan fungsi sortasi pada saat membeli ataupun menjual jagung adalah pedagang besar. Sedangkan petani, agen dan pedagang pengecer tidak melakukan sortasi. Sortasi dilakukan dengan memisahkan jagung berdasarkan varietas dan kadar air jagung. Varietas jagung disini maksudnya jenis bibit yang ditanam. Varietas yang sering digunakan adalah P-12, NK-22, dan BISI 9. Varietas P-12 dibeli biasanya dari petani dengan harga yang lebih tinggi dibanding varietas jagung yang lainnya. Setiap lembaga pemasaran melakukan pembiayaan sendiri atas semua kegiatan pemasaran jagung. Besar kecilnya pembiayaan modal tergantung kepada besar kecilnya volume jagung yang dipasarkan. Namun Marketing Loss tidak dialami oleh masing-masing lembaga pemasaran. Hal ini disebabkan karena penjualan jagung pada masing-masing lembaga semuanya dapat diterima oleh konsumen. Dari uraian-uraian diatas diketahui setiap lembaga melakukan minimal 5 fungsi pemasaran yaitu fungsi pembelian, penjualan, transportasi, resiko, dan pembiayaan. Universitas Sumatera Utara

5.3. Biaya Pemasaran, Price Spread dan Share Margin Pada Setiap Saluran Pemasaran