Pada media cair bergantung pada modulus bulk dan kerapatan.[5] c =
ρ
K
5 dimana :
K = Modulus bulk ρ = Kerapatan Kgm
3
2.1.4 Panjang Gelombang
Panjang gelombang bunyi dapat didefenisikan sebagai jarak antara dua muka gelombang berfase sama. Hubungan antara panjang gelombang, frekuensi dan cepat
rambat bunyi dapat ditulis.[5]
f c
= λ
6 Dimana :
λ = Panjang gelombang bunyi m c = Cepat rambat bunyi mdet
f = Frekuensi Hz
2.1.5 Intensitas
Intensitas bunyi adalah aliran energi yang dibawa gelombang udara dalam suatu daerah per satuan luas. Intensitas bunyi pada tiap titik dari sumber dinyatakan dengan.[6]
I =
A W
7 Dimana : I = Intensitas bunyi Wm
2
W = Daya akustik Watt A = Luas Area m
2
Ambang batas pendengaran manusia, yaitu nilai minimum intensitas daya bunyi yang dapat dideteksi telinga manusia adalah 10
-6
Wcm
2
. Intensitas maksimum bunyi yang dapat diterima tanpa menyebabkan kerusakkan adalah sekitar 10
-3
Wcm
2
.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Kecepatan Partikel
Radiasi bunyi yang dihasilkan suatu sumber bunyi akan mengelilingi udara sekitarnya. Radiasi bunyi ini akan mendorong dan partikel udara yang dekat dengan permukaan
luar sumber bunyi. Hal ini akan menyebabkan bergeraknya partikel-partikel disekitar radiasi bunyi yang disebut dengan kecepatan partikel.
Hubungan tekanan dengan kecepatan partikel sebagai berikut : [7] V =
c .
ρ
Ρ
8 Dimana : V = Kecepatan partikel mdet
P = Tekanan pascal ρ = Massa jenis bahan kgm
3
c = Kecepatan rambat gelombang mdet Untuk permasalahan solidborne dapat dianalogikan menjadi persamaan
. ρ
σ = c.V 9
Dengan asumsi : 1.
Gelombang yang terjadi di solid adalah gelombang bidang 2.
Persamaan diatas dapat diturunkan menjadi gerak di benda solid 3.
Reaksi medium solid berupa tegangan, sedangkan pada udara berupa tekanan
2.1.7 Tekanan Bunyi dan Tingkat Tekanan Bunyi
Tekanan bunyi adalah variasi tekanan diatas dan dibawah tekanan atmosfer, dalam satuan pascal. Variasi tekanan ini sifatnya periodik, satu variasi tekanan komplit disebut
juga sebagai satu siklus frekuensi. Secara umum persamaan gelombang tekanan bunyi diasumsikan sama dengan persamaan pada gelombang harmonik seperti terlihat pada
gambar 2.1 : [8]
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Gelombang Sinusoidal
t f
P P
o l
. 2
sin π
= 10
Untuk gelombang bunyi yang ditransmisikan dan dipantulkan dipengaruh oleh adanya sudut fasa. Pada gambar 2.2 terjadi ketelambatan gelombang atau gelombang terjadi
melewat titik nol. .
2 sin
1
φ π −
= t
f P
P
o t
11
Gambar 2.2 Gelombang sinus dengan sudut fasa
φ
lag
Pada gambar 2.3 gelombang terjadi lebih awal atau gelombang terjadi sebelum titik nol.
Universitas Sumatera Utara
12
Gambar 2.3 Gelombang sinus dengan sudut fasa
φ
lead
Kemudian diasumsikan adanya sistem getaran satu derajat kebebasan. Sudut fasa berhubungan dengan sistem getaran satu derajat kebebasan.
Gambar 2.4 Sistem getaran satu derajat kebebasan.
Sehingga persamaan untuk tekanan bunyi yang ditransmisikan adalah pada persamaan 13 sedangkan untuk tekanan bunyi yang dipantulkan pada persamaan 14.
. 2
sin
2
x k
t f
P P
a t
− =
π 13
. 2
sin
2
φ π
+ =
t f
P P
o r
Universitas Sumatera Utara
. 2
sin
1
x k
t f
P P
a r
+ =
π 14
Dimana :
l
P = Tekanan bunyi Nm
2
atau Pa
t
P = Tekanan bunyi ditransmisikan Nm
2
atau Pa
r
P = Tekanan bunyi dipantulkan Nm
2
atau Pa
o
P = Amplitudo tekanan bunyi Nm
2
atau Pa f = Frekuensi Hz
2 1
, k k
= Bilangan gelombang pada media 1 dan media 2 =
c f
π
2
x = Jarak dari sumber Tingkat tekanan bunyi didefenisikan dalam persamaan berikut : [9]
Lp = 10 log
2
ref
P t
p dB
15
Dimana : Lp = Tingkat tekanan bunyi Sound Pressure LevelSPL, dB
ref
P = Tekanan bunyi referensi, 2 x 10-
5
Nm
2
untuk bunyi udara p t = Tekanan bunyi, Pa
2.1.8 Tingkatan Intensitas Bunyi