3. Fluid Borne
2.4.1 Solid Borne
Rambatan gelombang bunyi bendamaterial solid sangat tergantung dari dimensi dan material mediumnya. Pada material solid akan terjadi fenomena gelombang transversal
yang sangat berpengaruh pada kecepatan rambat gelombangnya. Kecepatan rambat gelombang pada media padat dinyatakan sebagai : [5]
ρ
E c
=
mdet 25
Dimana : E = Modulus Elastisitas, Gpa =
ρ Kerapatan, Kgm
3
Kecepatan rambat gelombang longitudinal dibenda solid dipengaruhi dimensi model yang ditinjau dan menyebabkan tekanan atau tarikan dan pergeseran dalam
bentuk tegangan sebagai reaksi material yang bersifat lateral. Hal ini dikarenakan jika media solid diberi beban akan menyebabkan gelombang longitudinal dan transversal.
Telah diketahui bahwa rapatan longitudinal menyebabkan regangan yang besarnya
dx
ξ
∂
dan disertai pergeseran sudut sebesar dy
K ∂
dengan anggapan gelombang menjalar sepanjang sumbu x. Harga K adalah perpindahan dalam arah y dan merupakan fungsi
dari x dan y. Perbandingan antara kedua regangan ini disebut poisson’s ratio yang besarnya : [11]
v x
y K
= ∂
∂ ∂
∂ −
ξ 26
Harga poissons’s ratio v, merupakan bentuk dari konstanta elastic lame’s λ dan
koefisien kekakuan G untuk benda solid sebagai : v =
2 G
+ λ
λ 27
Universitas Sumatera Utara
harga λ dan G adalah positif sehingga nilai v selalu 12 atau sering kali berada sekitar
13 Pengaruh dari kekakuan transversal G menyebabkan kekakuan material dan
meningkatkan konstanta elastis selama gelombang longitudinal beroperasi. Kecepatan rambat gelombang dipengaruhi oleh kekakuan transversal sehingga menjadi :
=
1
c ρ
λ
G 2
+
28
2.4.2 Air Borne
Bunyi dapat ditransmisikan lewat udara disebut bunyi di udara air borne sound. Percakapan manusia, bunyi musik, dan bunyi-bunyian lainnya sampai pada telinga
pendengar melalui media udara. Dari sudut pandang penerima, bunyi struktur tidak dapat dibedakan dari bunyi di
udara. Bunyi struktur yang ditransmisikan langsung lewat bangunan tertentu, seperti tembok, balok, panel, langit-langit gantung, plesteran berbulu, dan papan-papan
bangunan dan akhirnya mencapai pendengar sebagai bunyi di udara. Bising di udara yang berasal dari ruang sumber dapat ditransmisikan ke ruang
penerima dengan cara-cara sebagai berikut : 1.
Sepanjang jejak udara yang sinambung lewat bukaan, seperti pintu dan jendela yang terbuka, pipa ventilasi dan kisi-kisi, lubang-lubang udara, daerah yang
berpusar crawl space, celah dan retakan sekitar pintu, pipa kabel listrik, peralatan listrik dan elemen yang tertanam built-in.
2. Lewat getaran paksa yang diberikan pada permukaan batas dinding, lantai, langit-
langit oleh sumber bunyi dan ditransmisi ke permukaan batas ruang penerima. Sebenarnya apa yang diterima pendengar dalam ruang penerima bukan bagian dari
bunyi asli tetapi reproduksi bunyi tersebut. Bila ruang sumber dan ruang penerima mempunyai bidang batas yang sama dinding pemisah atau lantai, maka bunyi yang
Universitas Sumatera Utara
diradiasikan kembali dapat menjadi sangat jelas kecuali bidang batas yang bersangkutan menyediakan cukup hambatan resistance pada getaran, yaitu massanya cukup besar.
2.5 Radiasi Bunyi